Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ingat Aldi? Siswa Tidak Diluluskan Karena Kritis, KPAI Temukan Kejanggalan Ini, Kepsek Susah Jawab

Masih Ingat Aldi Siswa SMAN 1 Sembalun Tidak Diluluskan Karena Kritisi Kepala Sekolah, KPAI Temukan Kejanggalan

facebook
Masih Ingat Aldi Siswa SMAN 1 Sembalun Tidak Diluluskan Karena Kritisi Kepala Sekolah, KPAI Temukan Kejanggalan 

Kemudian, sering terlambat tiba di sekolah dan Aldi mengkritisi kebijakan sekolah melalui media sosial pada 16 Januari 2019, terkait pemulangan siswa terlambat oleh sekolah.

Kedua, pihak sekolah tidak bisa menunjukkan dokumen tertulis yang membuktikan bahwa sekolah sudah melakukan pembinaan kepada Aldi atas 3 kesalahan yang dituduhkan tersebut dengan melibatkan orangtua Aldi.

Selain itu, Aldi mengaku tidak pernah diminta membuat surat pernyataan apa pun selama ini, yang berarti tidak pernah dibina sebagaimana salah satu tugas dan fungsi sekolah sebagai lembaga pendidikan.

ketiga adalah dokumen rapor selama 6 semester menunjukan nilai akademik bagus, peringakat kelas 5-10.

Dokumen rapor juga menunjukkan nilai sikap Al selalu baik.

Ketidaklulusan Aldi hanya berdasarkan penilaian selama bulan Januari-Maret 2019 saja.

Dinas pendidikan tampung temuan KPAI

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, H Rusman mengatakan, seluruh temuan dan pernyataan KPAI akan ditampung dan menjadi bahan pertimbagan dalam mencari solusi terkait kasus Aldi.   

Hanya saja, Kadis Dikbud tetap berpihak pada keputusan kepala sekolah dan menilai keputusan kepala sekolah telah final.

Kepala LPMP NTB Minhajul Ngabidin mengatakan, mengapresiasi keputusan sekolah yang dinilai berani tidak meluluskan siswanya.

Namun, hal itu baginya timpang karena siswa yang tidak diluluskan justru masuk dalam daftar peserta Ujian Nasional.

"Kalau memang kesalahannya dinilai fatal, mestinya kan tidak masuk daftar peserta Ujian Nasional, Jauh-jauh hari harusnya ada tindakan tegas, tetapi ini justru setelah Ujian Nasional, kekeliruanya mungkin di sana, kami juga sebagai perpanjangan tangan Kemdikbud RI mestinya turun sejak kasus ini bergulir," kata Minhajul.

Diminta Pindah Sekolah dan Diancam Tidak Diluluskan

Aldi kemudian dipanggil ke ruang kepala sekolah dan ditanya apa keinginanya. Ia menjawab ingin peraturan sekolah berubah.

Saat itu, kepala sekolah justru mengancam tak meluluskannya dan memintanya pindah sekolah.

"Saya akan dibiayai jika mau pindah sekolah. Tapi saya menolak tetap tidak mau karena saya akan ujian. Kepala Sekolah mengancam tidak akan meluluskan. Saya tetap menolak. Kepala Sekolah akhirnya mengatakan terserah kamu, saya sudah menyerah," tutur Aldi.

Ia diminta untuk menanggung risiko karena dianggap melawan, menentang, dan tidak menghormati guru.

Sementara itu Rusman, kakak ipar Aldi yang membantu menagani kasus Aldi mengatakan sangat kecewa dengan keputusan tidak adil kepala sekolah.

Sebelumnya kepala sekolah sempat mengutus dua orang guru ke rumah Aldi dan mengatakan jika ingin lulus, Aldi dan orang tuanya harus meminta maaf pada kepala sekolah.

Bersama orang tuanya, Aldi menghadap ke rumah kepala sekolah. "Kepala sekolah justru sebut permintaan maaf itu tidak diterima karena dilakukan di hari Minggu bukan jam kerja. Begitu kata kepala sekolah dan adik saya tetap dinyatakan tidak lulus karena keputusan kepala sekolah. Guru-gurunya banyak yang nangis karena tahu Aldi anak baik dan peringkat dua di jurusannya," kata Rusman.

Orang tua Aldi yang bekerja sebagai petani tidak bisa berbuat apa-apa dan menyerahkan semua ini pada pihak sekolah.

Mereka hanya berharap kebijakan sekolah segera berubah dan Aldi dinyatakan lulus agar bisa melanjutkan kuliah.

Sementara itu, organisasi Aliansi Gerakan Reforma Agraria (Agra), Serikat Perempuan Indonesia (Seruni), dan Pembaru mendamping Aldi dan sempat melakukan pertemuan dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru kurikulum, tim kesiswaan dan BP pada Rabu (14/5/2019).

Namun kepala sekolah bersikukuh tidak mau mencabut keputusannya dengan alasan Aldi dan pihak keluarganya tidak pernah datang untuk meminta maaf dan mendiskusikan masalah tersebut.

Dalam pertemuan itu, kepala sekolah memberikan alasan tidak meluluskan Aldi karena sering menentang dan melawan kebijakan sekolah.

Rusman, kakak Ipar Aldi mengatakan ia melihat sendiri guru-guru dan kawan sekolahnya memeluk Aldi sembari menangis dan mengatakan bahwa Aldi tidak pantas diperlakukan tidak adil oleh kepala sekolah.

Ruhaiman, wali kelas Aldi saat dihubungi Kompas.com mengaku sangat sedih atas keputusan kepala sekolah yang tidak meluluskan Aldi.

Sebagai wali kelas dirinya ingin selalu membela anak didiknya, apalagi Aldi adalah ketua kelas.

Menurutnya Aldi adalah anak yang baik, rajin, sopan, dan pintar. "Anak kita ini aktif di OSIS. Selalu membantu sekolah. Dia membantu mendatangkan donatur yang menyumbang 60 buah Al-Quran. Sampai sekarang sumbangan itu dipakai untuk mengaji anak-anak di sekolah ini," kata Ruhaiman.

 Menurutnya secara akademis dan perilaku, Aldi tergolong anak baik. Hanya saja dia kritis jika kebijakan itu merugikan banyak kawan kawannya, terutama soal pengunaan jaket di musim hujan.

"Kami sudah berusaha memberi masukan pada kepala sekolah yang baru satu tahun menjabat di Sembalun ini. Soal penggunaan jaket misalnya, disini dinginnya 11-12 derajat kalau pagi dan musim hujan. Berbeda seperti wilayah lain di Lombok," jelasnya.

Ruhaiman dan guru guru lain juga merasa sangat kecewa dan sedih atas keputusan kepala sekolah yang tak meluluskan Aldi, siswa pintar dan baik di SMAN 1 Sembalun.

Sementara itu sampai berita ini ditulis, Kepala Sekolah SMAN 1 Sembalun, Sadikin Ali belum bisa dikonfirmasi.

Menurut salah satu guru, Sadikin Ali dipanggil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTB. Namun belum diketahui, apakah pemanggilan tersebut karena masalah Aldi atau hal lain.

Baca: KRONOLOGI Staf SMK Hampir Dirudapaksa Kepala Sekolah, Atasannya Modus Telepon Anak Buat Ditemenin

Baca: Ingat Kepala Sekolah Cabuli 14 Anak di Soppeng Sulsel, Inilah Hukuman Menantinya

Baca: Ajak Kepala Sekolah Pilih Jokowi, Kadis Pendidikan Jeneponto Dipanggil Bawaslu

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Protes Kebijakan Kepala Sekolah, Siswa SMAN 1 Sembalun Tidak Diluluskan ", dan  Wartakotalive dengan judul IRONI. Siswa SMAN Pintar dan Kritis Tak Diluluskan Hanya Karena Dianggap Melawan Kepala Sekolah

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved