Multaqo Ulama, Habaib dan Cendekiawan Muslim Sulbar Lahirkan 7 Kesepakatan
Multaqo ulama, habaid dan cendekiawan Muslim Sulawesi Barat digelar di Hotel Matos Mamuju, Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga
Penulis: Nurhadi | Editor: Suryana Anas
Mereka juga mengajak masyarakat,,agar tidak terprovokasi oleh kelompok-kelompok yang dapat memecah belah bangsa, termasuk gerakan yang belakangan diisukan oleh pendukung Capres-Cawapres, yakni People Power.
Dr Wahyun Mawardi dalam arahannya, mengajak kepada seluruh pihak untuk legowo menerima keputusan siapa pun yang ditetapkan sebagai pemenang oleh KPU.
"Yang paling penting adalah persatuan, sehingga tetap tercipta keamanan di negara kita, olehnya mari sama-sama menjaga,"ujar Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sulbar itu.
SementaraHabib Ahmad Fadhl Djafar Al Mahdaly mewakili habaib menyerukan kepada elemen masyarakat, agar tidak membuat gerakan mengatasnamakan rakyat, untuk kepentingan kelompok.
"Diliat perkembangan lebih banyak yang melakukan ajakan aksi atau penolakan hasil Pemilu rata-rata orang pintar, sehingga tidak elok selalu mengatasnamakan rakyat,"tuturnya.
Selanjutnya, KH Abd Latif Busyra menyampaikan, ada lima hal yang harus dicintai dalam kehidupan ini.
Pertama, cinta kepada Allah SWT, cinta kepada Rasul Allah, cinta kepada bapak, cintak kepada ibu dan terakhir cinta keada pemimpin.
"Pemimpin termasukan di dalamnya adalah presiden yang harus kita cintai,"katanya.
Ia juga menekankan, negara ini adalah negara hukum, sehingga apapun yg dilakukan tidak boleh keluar dari ketentuan atau kaidah hukum yang berlaku.
"Kita jangan mudah terprovokasi. Mari jaga keutuhan bangsa,"ucapnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua PCNU Mamuju H Tasir Irwanto, Kepala Kemenag Mamuju Dr Syamsuri, KH Syahid Rasid, Ketua MUI Mamuju Nabru Asda, dan sejumlah cendikiawan muslim lainnya.
Ketua Panitia penyelenggara Multaqo Ulama, Habaib dan Cendikiawan Muslim, Sudirman AZ, berharap kegiatan tersebut bermanfaat dan menjadikan daerah ini senantiasa dalam kondisi aman, damai dan kondusif.
“Tentu kita berharap agar kegiatan ini menjadi berkah yang luar biasa bagi daerah kita, bagi agama, bangsa dan negeri tercinta Indonesia,"ujar Ketua PW GP Ansor Sulawesi Barat itu.
"Kita sudah bersepakan untuk mengedepankan sikap legowo, menerima hasil keputusan penyelenggara, baik KPU dan Bawaslu, sehingga tidak adalagi gerakat yang berpotensi menimbulkan perpecahan,"Sudirman menambahkan.
Para pemuka agama yang hadir menilai, pesta demokrasi yang sudah mendekati penetapan telah berjalan sesuai dengan makanisme hukum yang berlaku di Indonesia.