Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2019

2 Kali Kalah Telak dari Prabowo di Sumatera Barat, TKD Mengaku Pusing, 'Dimana Salahnya Jokowi?'

Selama dua periode digelarnya Pemilihan umum (Pemilu), yakni pada 2014 dan 2019, Joko Widodo selalu kalah telak dari rivalnya, Prabowo Subianto.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Tribunnews
2 Kali Kalah Telak dari Prabowo di Sumatera Barat di Pilpres, TKD Pusing, 'Dimana Salahnya Jokowi?' 

Dikatakan Najwa, Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution berniat mundur lantaran perolehan suara Jokowi di wilayahnya tidak besar.

Jokowi kemudian menjawab, "Saya kira gak usah mundurlah. Masih banyak pekerjaan untuk kebaikan daerah itu. Gak perlu, gak perlu (mundur). Bahwa kadang (suara) meleset dari target, itu biasa. Politik itu kan sulit ditebak," kata Jokowi.

"Kalau dituding bupati memenangkan petahana?" tanya Najwa.

"Yang namanya bupati, walikota, itu kan pejabat publik sekaligus pejabat politik. Kita beri pelayanan kepada masyarakat sekaligus dia pejabat politik. Coba lihat saja, hampir semua bupati, wali kota itu ketua partai atau pengurus partai. Jadi, gak mungkin insting politiknya dihilangkan," kata Jokowi.

Yang terpenting, kata Jokowi, para gubernur, bupati atau walikota tidak meninggalkan pelayanan kepada masyatakat serta tidak memanfaatkan fasilitas negara untuk keuntungan pribadi.

Baca: Terancam Hukuman Mati, Ini 5 Fakta HS Pemuda yang Ancam Penggal Kepala Jokowi Kini Ditangkap Polisi

Baca: Update Situng Real Count KPU 13 Mei 2019 Pukul 05.00 WITA, Suara Prabowo Belum Mampu Kejar Jokowi

Baca: Mahfud MD Berbagi Cerita Bertemu Presiden Jokowi, Bahas Pancasila dan Ide Ketum PBNU & Buya Syafii

TKD Sumbar Pusing, 'Dimana Salahnya Jokowi?'

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumatera Barat (Sumbar), Hendra Irwan Rahim, mengaku pusing dengan hasil perolehan suara calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Sumatera Barat(Sumbar).

Pada Pilpres 2014 Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla mendapatkan 23,1 persen.

Namun, di Pilpres 2019 suara Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin malah turun menjadi 14,1 persen.

Baca: TERBARU, Situng KPU Pilpres 2019 Data Masuk 78%, Jokowi Kehilangan Suara di 4 Provinsi, Prabowo?

Ketua DPD Golkar Sumbar itu menyebutkan, sosialisasi yang dilakukan Jokowi dan tim di Sumbar lebih gencar dibandingkan Pilpres 2014, tetapi hasilnya malah makin jeblok.

"Beberapa kali Jokowi mendatangi Sumbar, membangun Sumbar. Apa lagi yang kurang? Dukungan kepala daerah, dukungan ulama seperti Buya Masoed, Buya Shofwan, Buya Bagindo. Saya pikir semuanya sudah ada," kata Hendra.

Hendra menilai kekalahan telak Jokowi karena sebagian besar pemilih Sumbar tidak mengenal siapa calonnya sehingga memilih hanya berdasarkan ikut-ikutan saja.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Dr Asrinaldi, mengaku terkejut dengan hasil rekapitulasi suara yang menempatkan Jokowi-Ma'ruf Amin kalah telak dengan 14,1 persen.

"Hasil ini memang di luar prediksi banyak pihak karena sosialisasi Jokowi pada Pilpres 2019 ini lebih gencar dibandingkan 2014."

"Harusnya, suara Jokowi naik, tapi ini malah turun," kata Asrinaldi.  

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved