Ibu Ajak Anak Minum Racun, Tinggalkan Buku Berisi Surat Wasiat, Ternyata Penyebabnya Karena Ini
Ibu Ajak Anak Minum Racun, Tinggalkan Satu Buku Berisi Surat Wasiat, Ternyata Alasannya Karena Ini
TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang ibu berinisial YN (50) mengajak anaknya YBW (8) bunuh diri, Selasa (7/5/2019) dini hari.
Mereka menenggak cairan berbahaya di dalam rumahnya, Dusun Beji Kidul, Desa Sumbersuko Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan.
Ibu dan anak ini ditemukan tewas secara mengenaskan di dalam sebuah kamar.
Tubuh keduanya tergeletak di dalam kamar. Tak jauh dari lokasi jasad keduanya, ditemukan tiga gelas kaca berisi sisa cairan air yang diduga racun
Ada juga temuan satu buku lengkap dengan satu bolpoin dan pensil. Buku itu bertuliskan surat wasiat atau pesan terakhir yang diduga kuat dituliskan oleh YN.
Beberapa pesan yang ditemukan di antara lain:
Baca: Ibu Gorok Putrinya Lalu Bunuh Diri, Polisi Temukan 2 Pisau, Tetangga Ungkap Fakta Sebelum Kejadian
Baca: Dikira Bunuh Diri Minum Shampo, Ferolin Ternyata Tewas Dibunuh Suami Sendiri, Begini Kronologinya
Baca: 2 Wanita Lompat dari Home Stay Lantai Tiga, Diduga Mau Bunuh Diri
"Aku wangsul sup, aku titip bagas, rumaten dekne sampai dadi wong, ojok nganti disentak-sentak cukup sak mene ae ak ngerumat pean, wassalam".
Artinya: Aku pulang, Sup. Aku titip Bagas, rawatlah sampai dewasa. Jangan sampai dibentak-bentak. Cukup segini saja aku merawatmu. Wassalam.
Ada juga pesan lainnya:
"Mer, aku njaluk sepuro yang sampean, aku jauk sepuro salahku yang sampean, aku sing ngentekno duwek e sampean."
Artinya: Mer, aku minta maaf kepadamu. Aku minta maaf atas salahku kepadamu. Aku yang menghabiskan uangmu.
Itu hanya sebagian surat wasiatnya, masih banyak catatan dan pesan lain.
Kapolsek Purwosari AKP Made menjelaskan, ternyata YN diduga kuat mengalami depresi tingkat tinggi.
Dugaan awal, si ibu mengajak anaknya untuk meminum racun itu. Tidak ditemukan luka atau apapun di sekujur tubuh keduanya.
Hal ini memperkuat dugaan bahwa keduanya nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Baca: Ibu Gorok Putrinya Lalu Bunuh Diri, Polisi Temukan 2 Pisau, Tetangga Ungkap Fakta Sebelum Kejadian
Baca: Dikira Bunuh Diri Minum Shampo, Ferolin Ternyata Tewas Dibunuh Suami Sendiri, Begini Kronologinya
Baca: 2 Wanita Lompat dari Home Stay Lantai Tiga, Diduga Mau Bunuh Diri

"Keluarga korban sudah menerima kondisi ini. Keluarga tidak menuntut apa-apa dan membuat surat pernyataan bahwa tidak mau dilakukan upaya otopsi atau pemeriksaan apapun atas kejadian ini. Kedua korban sudah dimakamkan," jelasnya.
Kapolsek menjelaskan, saat dievakuasi dari lokasi penemuan, kedua korban mengeluarkan busa dari mulutnya. Busa ini diduga kuat berasal dari cairan beracun yang ditenggak ibu dan anak ini.
"Yang pertama kali menemukan suaminya, yakni MF. Saat ditemukan suaminya, keduanya masih bernafas, dan sempat dibawa ke bidan. Setelah bertahan 15 menit, keduanya dinyatakan tewas," pungkas dia.
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur:
Ibu Gorok Putrinya Lalu Bunuh Diri, Polisi Temukan 2 Pisau
Kasus pembunuhan di Jalan Swakarya Palembang masih terus diselidiki.
Saat ini dugaan sementara sang ibu yang membunuh anak lalu bunuh diri. Ini berdasarkan keterangan dari para saksi.
Namun ini bukan kesimpulan akhir.
Belum diketahui secara pasti, motif sang ibu membunuh anak perempuannya yang masih berusia 8 tahun, kemudian bunuh diri ini.
Pihak kepolisian sebelumnya juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi tersebut.
Dari infromasi yang diperoleh tribunsumsel dari pihak kepolisian, saat melakukan olah TKP tidak ditemukan surat wasiat di dekat jasad.
"Untuk surat wasiat tidak kita temukan, kita hanya mengamankan barang bukti pisau yang masih dalam keadaan berdarah," ujarnya.
Baca: FAKTA Baru Pembunuhan Budi Hartanto, Cekcok Usai Berhubungan Intim 4 Kali dengan Korban, Soal Uang!
Baca: 4 Fakta Dosen Univeristas Bunuh Anggota DPRD, Masukkan Racun Tikus ke Kapsul Obat Diare
Baca: Sadis! Anak Kandung Gorok Leher Ibunya Sendiri Hingga Tewas, Warga Hanya dengar Teriakan Tolong
Pisau tersebut ditemukan tak jauh dari lokasi korban meninggal tepatnya depan pintu kamar mandi di dalam bedeng tkp.
Selain mengamankan satu pisau yang masih berdarah, polisi juga mengamankan satu pisau dalam keadaan bersih tak jauh dari lokasi kejadian.
Sebelumnya, Keluarga Karlia Nadia Gantasanova (38) menangis tersedu di depan ruang forensik rumah sakit Bhayangkara.
Karlia ditemukan tewas di rumah kontrakannya di jalan Swadaya 1 kecamatan Ilir Barat 1, Kamis (18/4/2019).
Diduga, Karlia telah menggorok leher putrinya, Sakinah (8) hingga tewas lalu akhirnya melakukan aksi bunuh diri dengan pisau dapur di rumahnya.
Setibanya di rumah sakit Bhayangkara, Pihak keluarga Karlia langsung masuk ke ruang forensik.
Dari luar terdengar jelas suara tangisan dari pihak keluarga yang merasa terpukul dengan kepergian Karlia dengan cara yang tidak disangka-sangka.
Begitupun saat keluarganya keluar dari ruang forensik.

Baca: FAKTA Baru Pembunuhan Budi Hartanto, Cekcok Usai Berhubungan Intim 4 Kali dengan Korban, Soal Uang!
Baca: 4 Fakta Dosen Univeristas Bunuh Anggota DPRD, Masukkan Racun Tikus ke Kapsul Obat Diare
Baca: Sadis! Anak Kandung Gorok Leher Ibunya Sendiri Hingga Tewas, Warga Hanya dengar Teriakan Tolong
Seorang perempuan yang merupakan keluarga Karlia, bahkan langsung terduduk lemas di tangga depan ruang forensik sambil menangis tersedu.
Terlihat pihak keluarga berusaha menenangkan perempuan tersebut.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga belum bersedia memberikan keterangan apapun pada awak media.
Mereka lebih memilih menghindar dan enggan memberikan keterangan apapun.
"Kami nggak mau diwawancara," ujar salah seorang keluarga yang enggan disebutkan namanya.
Jenazah Karlia dan anaknya, Sakinah masih berada di rumah sakit Bhayangkara untuk menjalani visum.
Karlia Nadia Gantasanova dan anaknya Sakinah ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Swakarya II Kelurahan Demang Lebar daun Palembang Kecamatan Ilir Barat (IB) I Palembang.
Menurut Kanit Ident Polresta Palembang Polresta Palembang Ipda Agus Keduanya ditemukan oleh pihak keluarga sekitar Pukul 10.00 WIB.
Saat ditemukan keduanya telah tewas dengan keadaan luka di bagian leher di kedua jenazah.
"Saat kami menanyakan ke salah satu tetangga korban, Cek Nona, ia mengatakan, sebelum ditemukan tewas korban baru saja tiba dirumahnya dengan mengendarai mobil Daihatsu Ayla dengan nopol BG 1061 UH," cerita Ipda Agus.
Korban bersama anaknya turun dari mobilnya, kemudian anaknya memanggil ibunya sambil masuk ke dalam rumahnya.
"Tak lama setelah itu sekitar setengah jam mendapat kabar keduanya meninggal,” katanya, Kamis (18/4).
Lebih lanjut ia mengatakan, saksi belum mengetahui penyebab kedua korban meninggal dunia dengan cara bunuh diri atau dibunuh karena saat bertemu korban diam tidak bicara apa apa.
"Korban bersama anaknya ini tinggal di rumah orang tuanya, sedangkan suaminya tidak ada disini tapi di luar kota karena perkerjannya," jelasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara saat dihubungi melalui telepon mengatakan saat ini pihaknya belum bisa berspekulasi penyebab kematian dua orang ibu dan anak.
Namun dugaan sementara korban bunuh diri dengan luka dibagian leher akibat benda tajam.
"Untuk dugaan sementara, korban bunuh diri bersama anaknya. Tapi kami masih melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi serta barang bukti, untuk kedua jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang untuk dilakukan outopsi," pungkasnya.
Baca: FAKTA Baru Pembunuhan Budi Hartanto, Cekcok Usai Berhubungan Intim 4 Kali dengan Korban, Soal Uang!
Baca: 4 Fakta Dosen Univeristas Bunuh Anggota DPRD, Masukkan Racun Tikus ke Kapsul Obat Diare
Baca: Sadis! Anak Kandung Gorok Leher Ibunya Sendiri Hingga Tewas, Warga Hanya dengar Teriakan Tolong
Sementara itu, menurut seorang kerabat korban, sesuai permintaan keluarga, jenazah Karlia tidak diotopsi, namun hanya divisum.
"Kata keluarga, jenazah minta divisum saja," terang kerabat korban yang tidak ingin disebutkan namanya itu.
Awak media yang meliput di RS Bhayangkara pun tidak diperkenankan oleh keluarga korban.
Karlia Nadia Gantasanova (38), warga Jalan Swakarya 2, Demang Lebar Daun, ditemukan tewas bersimbah darah di bedeng kontrakan milik orang tuanya sendiri di Jalan Swakarya 1, Kamis (18/4/2019).
Diduga Karlia melakukan aksi bunuh diri usai membunuh putrinya, Sakinah (8).
Kedua jenazah ditemukan tewas bersimbah darah di atas kasur di bedeng kontrakannya.
Dugaan sementara, Karlina nekat mengakhiri hidup setelah membunuh anaknya karena mengalami depresiasi dalam rumah tangganya.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Ibu Tenggak Racun Bersama Anak 8 Tahun di Pasuruan, Tinggalkan Surat Wasit Seperti Ini Tribunsumsel.com dengan judul Ibu Bunuh Anak Kandung Lalu Bunuh Diri, Baru Dugaan Awal dan Polisi Tak Temukan Surat Wasiat