Ramadan 2019
Tidak Ikut Salat Tarawih, Apakah Puasa Ramadan Tidak Sah atau Amalanya Tidak Diterima?
Puasa Ramadan 1440 Hijriyah (H) dimulai, Senin (6/5/2019) kemarin atau 1 Ramadan 2019.
Jika berjamaah dan menjadi makmun, niatnya ditambah dengan kata ma'mum menjadi:
USHOLLI SUNNATAT TARAAWIHI ROK’ATAINI MA'MUMAN LILLAHI TA’ALAA
Terjemahannya, "Saya niat salat tarawih dua rakaat sebagai makmum (mengikut) karena Allah Ta’alaa."
Jika salat berjamaah dan menjadi imam, niatnya ditambah dengan kata imaman menjadi:
USHOLLI SUNNATAT TARAAWIHI ROK’ATAINI IMAMAN LILLAHI TA’ALAA
Tata Cara Salat Tarawih
Dinamakan salat tarawih karena setiap selesai dua salam (empat rakaat) dianjurkan istirahat sejenak.
Dalam kitab Al-Muwatha’, Imam Malik menuturkan mengenai jumlah rakaat salat tarawih.
Yakni pada masa Umar, salat tarawih dilakukan sejumlah 23 rakaat.
Yaitu 20 rakaat salat tarawih dan 3 rakaat salat witir.
Baca: Sisa 8 Unit Ruko di The Amaryllis, Tawarkan Bonus Modal Rp 200 Juta

Salat tarawih dilaksanakan 20 rakaat dengan 10 kali salam, dalam bilangan 2 rakaat.
Pada prakteknya di Indonesia, kalangan umat islam juga ada yang melakukan sejumlah 11 rakaat, yaitu 8 rakaat salat tarawih dan 3 rakaat sholat witir.
Tentu perbedaan seperti ini tidak perlu diruncingkan dan dipermasalahkan.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Tidak Shalat Tarawih, Apakah Puasa Kita Juga Tidak Sah atau Amalnya Tak Diterima?
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: