Puasa Mulai Besok, Bagaimana Cara An Nadzir Tetapkan 1 Ramadan 1440 H/2019? Begini Penjelasannya!
Mulai Puasa Besok, Bagaimana Cara An Nadzir Tetapkan 1 Ramadan 1440 H/2019? Begini Penjelasannya!
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Waode Nurmin
Selanjutnya disempurnakan lagi dengan mengamati air laut yang pasang. Puncak pasang itulah bukti terakhir perpisahan bulan.
"Kalau berdasarkan beberapa hadis di zaman Rasulullah, pengamatan bulan bisa dilakukan mulai dari bulan Rajab kemudian Sya'ban," papar Samiruddin
Menurutnya, Jamaah An-Nadzir melalui tim 9 yang dibentuk telah melakukan pengamatan tersebut beberapa pekan belakangan ini.
Samiruddin mengatakan, pemantauan bulan oleh tim 9 dilakukan di beberapa titik berbeda, meskipun masih dalam kawasan Permukiman An Nadzir di Bontomarannu
Bahkan Jemaah An-Nadzir juga menjadikan Gunung Bawakaraeng sebagai salah satu alat hitung.
"Selama ini karena ada Gunung Bawakaraeng, maka kita menghitung bulan. Ketika bulan sudah berada di puncak Bawakaraeng berarti sudah sekitar selisih 26 menit terbitnya bulan," imbuh Samiruddin.
Jamaah An-Nadzir diketahui adalah kelompok organisasi Islam yang memiliki perkampungan di Jl. STPP Gowa, Romang Lompoa, Bontomarannu, Kabupaten Gowa.
Dari tinjauan bahasa Arab, An-Nadzir memiliki makna pemberi peringatan, bukan hanya pengikutnya melainkan juga masyarakat umum.
Jamaah An-Nadzir ini memiliki ciri khas yaitu rambut pirang dan memakai celak bagi laki-laki. Sementara bagi perempuan menggunakan cadar penutup muka dan jilbab besar.
Ciri khas tersebut dilakukan jemaah An-Nadzir untuk mengikuti ajaran Rasulullah yaitu memanjangkan rambut dan berwarna pirang.
Jamaah ini juga memiliki perbedaan dalam penetapan waktu salat. An-Nadzir menggunakan alat pengukur bayangan matahari.
Misalnya shalat Zuhur ditetapkan pukul 16.00 Wita, ashar pada pukul 16.30 Wita, serta Magrib ketika senja dan langgit gelap lalu waktu isya dilakukan menjelang subuh yakni pukul 05.00 Wita.
Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur: