Mata Najwa Tadi Malam: Arief Poyuono Ungkap Akibat Jika Lokasi Real Count Bocor, ini Reaksi Adian
Mata Najwa Tadi Malam: Arief Puyono Ungkap Akibat Jika Lokasi Real Count Bocor, ini Reaksi Adian Napitupulu
Ia terlihat diam sambil melihat ke arah Arief Pouyono yang sedang memberikan keterangan.
"Kalau Adian enggak, dia orang baik, ada (yang mengancam) bukan orang partai, mengancam," kata Arief.
"Nanti kita takut dong kalau dilempari bom atau molotop ke sana," tegas Arief.
Meski menjelaskan ada lokasi real count, Najwa Shihab sekali lagi menanyakan apakah real count benar dilakukan.
Hal tersebut membuat Arief Pouyono sekali lagi menegaskan bahwa real count BPN benar dilakukan.
"Dilakukan," tegas Arief Pouyono.
Baca: Najwa Shihab Kewalahan Menghentikan Debat Panas Mardani Ali Sera vs Adian Napitupulu, Cek Videonya!

Dalam diskusi tersebut, Najwa Shihab sempat mempertanyakan soal siapa saja yang tahu lokasi real count BPN.
Najwa juga sempat menyinggung ketua BPN yang tidak menjawab saat ditanya lokasi real count BPN.
"(Ketua BPN) tahu, sama kayak saya, saya tahu lokasinya ada dimana, saya tahu siapa yang menghitung, saya tahu timnya, tapi saya tidak akan kasih tau," kata Arief Pouyono.
"Karena ini penting," kata Arief.
Setelah Arief Pouyono menjelaskan soal lokasi real count BPN, Najwa Shihab kemudian meminta Adian memberikan tanggapan.
Baca: Kumpulan Ucapan Menyambut Bulan Suci Ramadan 2019, Bisa Buat Status Medsos dan Kirim ke Teman
Terkait lokasi real count yang disebut Arief Pouyono, dengan santai Adian meminta data tersebut dibuka jika memang benar dilakukan.
"Kalau memang ada datanya ya buka data, kita minta transparansi KPU, kita minta transparansi pihak-pihak lain, tapi tidak mau transparan pada diri kita sendiri, tunjukkan saja dimana, ada ancaman siapa orangnya adukan saja, jangan kemudian bilang kami dianiaya kami diancam segala macam tapi pengaduannya enggak ada," kata Adian.
"Yang ada konferensi pers, pembentukan opini, jangan begitu dong kalau kita mau membangun negara ini, kalau memang ada ancaman adukan saja, namanya siapa, lalu kita lihat kemudian apakah negara ini mau melakukan penegakan hukum atau tidak, jangan cuma bicara di media saja, cuma pengaduannya tidak pernah sampai."
(Lihat videonya di menit 6:30)