Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sebelum Meninggal, Peserta Kongres INI Sempat Dipijat di Kamar Hotel

Eyota Madius, notaris asal Kabupaten Muko-Muko, Bengkulu meninggal dunia usai mengikuti kongres disalah satu hotel di Makassar, Selasa (30/4/2019).

Penulis: Hasan Basri | Editor: Sudirman
tribun timur / Hasan Basri
Saat jumpa pers terkait kematian peserta kongres XXIII Ikatan Notaris Indonesia (INI). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Steering Commite dan Organizing Commite Kongres XIII INI, Ahmad Yulias, turut berbela sungkawa atas meninggalnya peserta Kongres XXIII Ikatan Notaris Indonesia (INI).

Eyota Madius, notaris asal Kabupaten Muko-Muko, Bengkulu meninggal dunia usai mengikuti kongres disalah satu hotel di Makassar, Selasa (30/4/2019), kemarin sekitar pukul 17.00 Wita.

Baca: Upah Buruh Menurun, Mahasiswa di Palu Tuntut PP 78/2015 Dicabut

Baca: Aktor Senior Eddie Riwanto Meninggal di Lokasi Syuting Usai Salat, Cek Kronologinya

Menurut Ahmad dalam jumpa persnya mengatakan, Eyota Madius tidak meninggal saat mengikuti kongres seperti informasi yang beredar di media sosial.

Diceritakan, Eyote saat  tiba di Kota Makassar sekitar 03.00 Wita, chek In di hotel.

Sebelum  melakukan pendaftaran sebagai  peserta Kongres, almarhum sempat sarapan pagi di hotel.

Kemudian, setelah  Ishoma, Eyota kembali ke kamar. Karena merasa kelelahan dan tidak enak badan, almarhum memesan layanan pijit.

"Usai pijat, almarhum sempat cuci tangan dan  kembali berbaring di kamar. Tetapi langsung pingsan," sebutnya.

Ketika pingsan, petugas layanan pijat yang dibantu petugas kesehatan hotel, dan sekuriti langsung melarikan ke rumah sakit Faisal.

Sekitar pukul 17.00 Wita, almarhum ditangani langsung dokter jaga bernama Ahmad Irsal.

Tidak cukup 30 menit mendapat perawatan, Eyotes menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 17.15 wita.

Sebelumnya, Mejelis Kehormatan PP Ikatan Notaris Indonesia, Risbert Sulaiman membenarkan kabar kematian seorang peserta kongres.

Tetapi  kematian  Eyota tidak ada kaitanya dengan  proses kongres yang tengah berlangsung.

Peringati May Day, puluhan mahasiswa di Kota Palu, kembali turun ke jalan, Rabu (1/5/2019). Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Front Perjuangan Rakyat Sulawesi Tengah itu, menyampaikan aspirasinya di depan Kantor Gubernur Sulteng, Jalan Sam Ratulangi, Kota Palu
Peringati May Day, puluhan mahasiswa di Kota Palu, kembali turun ke jalan, Rabu (1/5/2019). Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Front Perjuangan Rakyat Sulawesi Tengah itu, menyampaikan aspirasinya di depan Kantor Gubernur Sulteng, Jalan Sam Ratulangi, Kota Palu (TRIBUNPALU.COM/MUHAKIR TAMRIN)

"Rekan Eyota meninggal tidak ada hubungannya dengan mengikuti kegiatan Kongres Ini," sebutnya.

Eyota meninggalkan ruang Kongres sejak pukul 12.00 Wita kemarin.
Eyota lalu menuju kamarnya untuk istrahat.

Di kamar Hotel,  korban mendadak sakit dan langsung di larikan ke rumah sakit.

"Informasi dari dokter yang menangani rekan Eyota kemungkinan meninggal ," sebutnya. 

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved