Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jakarta Banjir Lagi, Apa Karena Gub DKI Anies Baswedan Ganti Kadis Sumber Daya Air? Ini Reaksi Ahok

Jakarta Banjir Lagi, Apa Karena Gub DKI Anies Baswedan Ganti Kadis Sumber Daya Air, Ini Reaksi Ahok

Editor: Waode Nurmin
TRIBUN (POSBelitung/Suharli)
Jakarta Banjir Lagi, Apa Karena Gub DKI Anies Baswedan Ganti Kadis Sumber Daya Air? Ini Reaksi Ahok 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terlihat menunjukkan ekspresi terkejut ketika mengetahui mantan anak buahnya, Teguh Hendarwan, tak lagi menjabat Kepala Dinas Sumber Daya Air.

Ceritanya, Ahok ditanya mengenai permasalahan banjir Jakarta oleh wartawan.

Saat itu, Ahok usai makan siang bersama Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2019).

Ia awalnya menolak menjawab dan meminta wartawan menanyakan solusi banjir kepada Teguh.

"Tanya Pak Teguh, dia lebih jago," kata Ahok, Selasa petang.

Wartawan kemudian menyampaikan bahwa Teguh sudah dicopot Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, beberapa waktu lalu.

Ahok menanyakan apa jabatan Teguh sekarang.

Baca: Ini yang Ditulis Adik Ahok Usai Bertemu dengan Capres 02 Prabowo, Kemana Suara Ahokers di Pilpres?

Baca: TRIBUNWIKI: #AniesDimana Trending di Twitter, Anies Baswedan Dihadang Banjir Jakarta, Ini Profilnya

Baca: Ketika MRT Jakarta Diuji Coba Anies Baswedan, Warga Justru Berterima Kasih Kepada Ahok & Djarot

Dulu Dipertahankan Ahok, Kini Anies Copot Kadis SDA Teguh Hendarwan jadi Staf Biasa, Ini Pemicunya. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan saat meninjau Kali Item, Kemayoran, Senin (30/7/2018).
Dulu Dipertahankan Ahok, Kini Anies Copot Kadis SDA Teguh Hendarwan jadi Staf Biasa, Ini Pemicunya. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan saat meninjau Kali Item, Kemayoran, Senin (30/7/2018). (KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D)

"Pak Teguh di mana sekarang?" tanya Ahok.

Wartawan memberi tahu bahwa Teguh kini menjadi staf di Biro Tata Pemerintahan.

"Oh..." jawab Ahok dengan senyum yang mendadak hilang dari wajahnya.

Teguh Hendarwan dilantik Ahok sebagai Kepala Dinas Tata Air, kini Sumber Daya Air, pada 3 Desember 2015.

Saat itu, Ahok mengaku sengaja memilih Teguh karena dinilai mengerti lapangan.

Selain itu, mantan camat Pulogadung itu dianggap berani menggusur karena paham mengenai pembebasan lahan.

Setelah tiga tahun menjabat, Teguh dicopot pada Februari 2019 dan menjadi staf di Biro Tata Pemerintahan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya melantik 1.125 pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di lapangan Balai Kota, Senin (25/2/2019).

"Pada hari ini, Senin tanggal 25 bulan Februari tahun 2019, saya Gubernur Provinsi DKI Jakarta dengan ini secara resmi melantik saudara selama jabatan yang baru di lingkungan Provinsi DKI Jajarta," kata Anies di lapangan Balai Kota DKI Jakarta, Senin sore.

Dari 1.125 pejabat yang dilantik, 15 di antaranya pejabat pimpinan tinggi pratama.

Sementara administrator atau pejabat eselon III sebanyak 274 orang, sedangkan pengawas atau pejabat eselon IV sebanyak 836 orang.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Yani Wahyu Purwoko kini menjabat Asisten Deputi Gubernur Bidang Budaya.

Wakil Kasatpol PP yang tadinya kosong diisi Sahat Parulian.

Baca: Ini yang Ditulis Adik Ahok Usai Bertemu dengan Capres 02 Prabowo, Kemana Suara Ahokers di Pilpres?

Baca: TRIBUNWIKI: #AniesDimana Trending di Twitter, Anies Baswedan Dihadang Banjir Jakarta, Ini Profilnya

Baca: Ketika MRT Jakarta Diuji Coba Anies Baswedan, Warga Justru Berterima Kasih Kepada Ahok & Djarot

Posisinya Yani digantikan Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Arifin. Adapun posisi lama Arifin diisi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Isnawa Adji.

Posisi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang kosong cukup lama, akhirnya diisi oleh Edy Junaedi.

Edy Junaedi sebelumnya menjabat Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Posisi lama Edy diisi Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Benny Agus Chandra.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Ratiyono dimutasi menjadi Kepala Dinas Pendidikan.

Jabatan lama Ratiyono diisi Achmad Firdaus.

Firdaus sebelumnya menjabat Kepala Badan Pengelola Aset DKI Jakarta.

Wakil Kepala Badan Pajak dan Retribusi DKI (BPRD) Jakarta.

Faisal Syafrudin yang tadinya menjadi pelaksana tugas, kini resmi menjabat Kepala BPRD.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta (BPBD) Jupan Royter dimutasi menjadi Asisten Deputi Bidang Perindustrian dan Perdagangan.

Posisi Kepala BPBD diisi Subejo. Subejo sebelumnya menjabat Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan.

Selain itu, Kepala Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Vera Revina Sari diangkat menjadi Asisten Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang.

Kemudian, Direktur RSUD Koja Theryoto dipindah menjadi Direktur RSUD Duren Sawit.

Posisi lama Theryoto diisi Ida Bagus Nyoman.

Ida Bagus Nyoman tadinya adalah Direktur RSUD Budi Asih. Posisi lamanya diisi Tri Noviati.

Anies juga mencopot Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan dan Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BPBUMD) Yurianto.

Anies menjadikan staf kedua pejabat tersebut.

"Iya, saya staf di Biro Tapem (Biro Tata Pemerintahan DKI)," kata Teguh ketika dikonfirmasi, Senin (25/2/2019).

Kepala Badan Kepegawaian DKI Jakarta Chaidir membenarkan Teguh dijadikan staf pelaksana pada Biro Tata Pemerintahan.

Teguh juga tidak mendapatkan tunjangan jabatan struktural.

Chaidir menyebut Teguh dicopot sebagai kepala dinas karena kinerjanya.

"Terkait kinerja," ujar Chaidir.

Chaidir tak menjawab apakah Teguh dicopot karena rendahnya serapan anggaran maupun kasus yang menjeratnya di Polda Metro Jaya.

Selain Teguh, Kepala BPBUMD Yurianto juga dijadikan staf atau anggota di Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

"Tunjangan jabatan struktural diberhentikan," kata Chaidir.

Sekadar mengingatkan, Teguh dahulu merupakan salah satu yang direkomendasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Pernah suatu ketika, Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Sumarsono merombak pejabat ketika dia menjabat sebagai Plt Gubernur DKI.

Basuki atau Ahok melobi Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi agar mengingatkan Sumarsono untuk tidak mengganti Teguh.

Menurut Ahok, kinerja Teguh selama memimpin Dinas Tata Air DKI Jakarta sudah baik.

Ahok mengatakan, Teguh telah membangun banyak dinding turap di tiap sungai.

Baca: Ini yang Ditulis Adik Ahok Usai Bertemu dengan Capres 02 Prabowo, Kemana Suara Ahokers di Pilpres?

Baca: TRIBUNWIKI: #AniesDimana Trending di Twitter, Anies Baswedan Dihadang Banjir Jakarta, Ini Profilnya

Baca: Ketika MRT Jakarta Diuji Coba Anies Baswedan, Warga Justru Berterima Kasih Kepada Ahok & Djarot

Jangan sampai, hanya karena Teguh berlatar belakang sarjana sosial lalu dicopot dari jabatannya.

"Makanya saya ngomong sama Pak Pras sebagai Ketua DPRD, jangan (dicopot). Saya bilang, tolong dimengerti subtansi UU ASN (Undang-Undang Aparatur Sipil Negara) itu sudah enggak bicara rumpun, tapi bicara kinerja," kata Ahok saat itu.

Teguh memang tidak memiliki latar belakang di bidang penataan air.

Dia dulunya adalah camat, sampai Ahok mengangkatnya menjadi kepala dinas.

Teguh ditetapkan sebagai tersangka karena berusaha memasang plang di atas lahan yang diklaim milik warga bernama Felix Tirtawidjaja.

Peristiwa itu terjadi tahun 2016.

"Saya melakukan pengamanan aset itu juga langsung perintah lisan dari Pak Ahok, 'Segera kamu amankan lokasi di sana,' makanya segera saya kirim alat di sana, termasuk kegiatan-kegiatannya melalui prosedur yang ada," ujar Teguh, di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (29/8/2018).

Padahal, kata Teguh, aset di Rorotan, Cakung, Jakarta Timur, itu milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Asetnya juga sudah tercatat dalam kartu inventarisasi barang Badan Pencatatan Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta.

Teguh bingung karena sikapnya mempertahankan aset pemda malah berujung penetapan tersangka.

Sementara dulu dia diperintah untuk mati-matian memperjuangkan aset milik pemerintah.

"Kan Pak Ahok sering ngomong, teman-teman juga tahu, (kata dia) 'aset kita walaupun hanya seharga Rp 300.000, kamu pertahankan sampai mati-matian,'. Bekal itu masih terngiang di telinga saya. Jadi saya segera langsung amankan," ujar Teguh.

"Saya, kan, kerja menjadi tugas saya sebagai kadis, kok saya sekarang jadi tersangka sementara tanah itu tanah aset," tambah dia.

Selain itu, sejumlah pejabat juga didemosi.

Mereka yang turun jabatan yakni Asisten Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang Ismer Harahap diturunkan menjadi Kepala Bagian Tatalaksana Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi.

Kemudian ada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Isnawa Adji yang didemosi menjadi Wakil Wali Kota Jakarta Selatan.

Begitu pula Yani Wahyu Purwoko yang turun dari Kasatpol PP menjadi Asisten Deputi Gubernur Bidang Budaya.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Ahok Terkejut Mantan Anak Buahnya Dianggap 'Jago' Atasi Masalah Banjir DKI Dicopot Anies Baswedan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved