Real Count
Giliran Artis Putri Patricia Input Data Jokowi, Update Suara 01 & 02 Pagi Ini Madura Milik Prabowo
Setelah Sophia Latjuba, Giliran Artis Putri Patricia Input Data Jokowi, Update Suara 01 & 02 Pagi Ini Madura Milik Prabowo
TRIBUN-TIMUR.COM - Tim Jokowi - Maruf Amin mengundang semua pihak termasuk Tim Prabowo untuk melihat tempat penghitungan suara Real Count C1.
Hingga tadi malam, belum ada tim Prabowo datang ke Hotel Grend Melia. Tapi sejumlah artis sudah berkunjung.
Setelah Sophia Latjuba, Abdee Slank, dkk, tadi malam giliran Artis Putri Patricia datang dan ikut input C1.
Di lini masa, video sejumlah artis berkunjung ke markas Tim Sukses Jokowi.
Di antaranya Sophia Latjuba, Abdee Negara, hingga penulis buku Jakarta Undercover Moammar Emka.
Abdee Slank
Ada yang ngefans sama penulis buku satu ini; Moammar Emka?
Real Count KPU
Sementara di kpu.go.id, update perolehan suara Real Count di kpu.go.id hingga Selasa (30/4/2019) pagi ini.
Total TPS yang sudah diinput sebanyak 439.779 TPS dari total 813.350 TPS seluruh Indonesia.
Komposisi perolehan suara Real Count C1 KPU pagi ini:
01 Jokowi - Maruf 46.471.394 (56,19%)
02 Prabowo - Sandiaga 36.232.587 suara (43,81%)

Meski menang secara nasional, di Madura pasangan Jokowi - Maruf ternyata tak bisa berkutik.
Di Madura, pasangan 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menang besar.
Pasangan Jokowi-Amin secara umum menguasai suara di sejumlah provinsi di Pulau Jawa.
Salah satu provinsi yang dimenangi Jokowi-Amin sampai malam ini adalah Provinsi Jawa Timur.
Suara di Jawa Timur sampai Senin 29 April 2019 pukul 20:00 sudah dihitung di 46.041 dari 130.179 TPS (35,36%)
Suara Jokowi-Amin di Provinsi Jawa Timur sampai Senin pukul 20.00 WIB mencapai 5.855.248 atau 67,06 persen.
Suara Prabowo-Sandi di Provinsi Jawa Timur sampai Senin pukul 20.00 WIB mencapai 2.876.748 atau 32,94 persen.
Tetapi, Jokowi-Amin kalah telak di Pulau Madura yang masuk wilayah Provinsi Jawa Timur.
Di Pulau Madura ada empat kabupaten dan di semua kabupaten suara Prabowo-Sandi sangat dominan.
Hasil real count KPU suara Pilpres 2019 di Pulau Madura sampai Senin (29/4/2019) pukul 19.45 secara total menunjukkan, Jokowi-Amin hanya meraih 22,07 persen dan Prabowo-Sandi meraih 77,93 persen.
Di Kabupaten Bangkalan Jokowi-Amin meraih 49,72 % dan Prabowo-Sandi meraih 50,28 %.
Di Kabupaten Sampang Jokowi-Amin meraih 23,74 % dan Prabowo-Sandi meraih 76,26 %.
Di Kabupaten Pamekasan Jokowi-Amin meraih 17,07 % dan Prabowo-Sandi meraih 82,93 %.
Di Kabupaten Sumenep Jokowi-Amin meraih 38,53 % dan Prabowo-Sandi meraih 61,47 %.
Simak data lengkap berikut ini:

Salah satu tokoh dari Pulau Madura di tingkat nasional adalah Prof Dr Mohammad Mahfud MD.
Mahfud MD lahir pada 13 Mei 1957 (usia 61 tahun) di Kabupaten Sampang, Pulau Madura.
Mahfud MD sempat dipilih oleh Jokowi sebagai bakal Cawapres, tetapi pada detik-detik pengumuman, namanya berubah.
Mahfud MD diganti oleh KH Maruf Amin yang kemudian oleh Jokowi diumumkan sebagai Cawapresmnya pada Pilpres 2019.
Nama Mahfud Md saat ini sedang menjadi pembicaraan sejumlah tokoh dan netizen (warganet) setelah mengomentari provinsi-provinsi yang dimenangi oleh Prabowo-Sandi.
Melalalui akun twitternya, Mahfud MD menyebut sebagai prrovinsi yang terdapat kelompok Islam garis keras.
"Sy katakan DULU-nya krn 2 alsn: 1) DULU DI/TII Kartosuwiryo di Jabar, DULU PRRI di Sumbar, DULU GAM di Aceh, DULU DI/TII Kahar Muzakkar di Sulsel. Lht di video ada kata "dulu". Puluhan tahun terakhir sdh menyatu. Maka sy usul Pak Jkw melakukan rekonsiliasi, agar merangkul mereka," ujar Mahfud MD di akun twitternya.
Tokoh Sumatera Barat, Karni Ilyas, langsung berkomentar atas cuitan Mahfud MD tersebut.
Saat dihubungi Wartakotalive.com, Karni Ilyas yang juga Presiden Indonesia Lawyer Club (ILC) itu mengingatkan Mahfud MD bahwa pemberontokan di beberapa daerah bukan karena ideologi agama.
Di akun twitter Karni Ilyas menulis komentar sebagai berikut.
@karniilyas: Sekedar meluruskan Prof Mahfud. PRRI/Permesta bukan pemberontakan dg ideologi agama.
Pemimpin perlawanan Kol Simbolon (Medan), Letkol A.Husein (Padang), Letkol Ismail Lengah (Riau), Kol Kawilarang dan Lekol V. Samual (Sul-Ut). Tidak ada hubungannya denga daerah Islam garis keras.
(*)