Dari Fadli Zon hingga Karni Ilyas Kritik Pernyataan Mahfud MD Soal Provinsi Islam Garis Keras
Dari Fadli Zon hingga Karni Ilyas Kritik Pernyataan Mahfud MD Soal Provinsi Islam Garis Keras
Isu tersebut menjadi panas dan digoreng ke-mana2 krn bnyk yg hanya membaca pertanyaan Pak @msaid_didu tanpa melihat videonya. Padahal VT diposting jg di situ. Pertanyaan dlm cuitan Pak Said itu tak memuat dua kata kunci yakni kata "DULU" dan usul "REKONSILIASI". Lht dong videonya," tulisnya.
Melihat jawaban Mahfud tersebut, Karni Ilyas merasa ada yang salah.
Saat dihubungi Wartakotalive.com, Karni membenarkan cuitannya tersebut.
Ia mengatakan bahwa PRRI/Permesta bukan pemberontakan dengan ideologi agama seperti yang diungkapkan oleh Mahfud MD.
Dan menurutnya pemimpin perlawan Kol Simbolon (Medan), Letkol A.Husein (Padang), Letkol Ismail Lengah (Riau), Kol Kawilarang dan Lekol V. Samual (Sul-Ut) tidak ada hubungannya dengan daerah islam garis keras.
Hal tersebut ia ungkapkan melalui sebuah cuitan di akun Twitternya.
"Sekedar meluruskan Prof Mahfud. PRRI/Permesta bukan pemberontakan dg ideologi agama. Pemimpin perlawanan Kol Simbolon (Medan), Letkol A.Husein (Padang), Letkol Ismail Lengah (Riau), Kol Kawilarang dan Lekol V. Samual (Sul-Ut). Tidak ada hubungannya denga daerah Islam garis keras," tulis Karni Ilyas.
Hal tersebut akhirnya ramai menjadi bahan perbincangan di media sosial, hingga sempat trendi di twitter.
Fadli Zon yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai omongan Mahfud MD bodoh dan pernyataannya sudah keluar jalur.
"Omongan @mohmahfudmd semakin bodoh tak bermutu dan sdh keluar jalur n sangat ngawur." tulis Fadli Zon.
Bahkan menilai isi kepala Mahfud cetek mengenai ini.
Kritik Fadli Zon berdasar penggalan video wawancara Mahfud MD di Metro Pagi Prime Time dan diunggah ulang di channel Youtube Metrotvnews.
Dalam potongan video itu Mahfud MD menjelaskan sudah saatnya kedua kubu melakukan rekonsiliasi.
"Kemarin itu sudah agak panas. Mungkin pembelahannya sekarang kalau melihat sebaran kemenangan itu memang mengingatkan kita untuk menjadi lebih sadar, segera rekonsiliasi.
Karena sekarang ini kemenangan Pak Jokowi yang menang dan mungkin sulit dibalik kemenangan itu dengan cara apapun.