Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

TRIBUNWIKI: 10 Qoutes Ucapan Hari Puisi Nasional, untuk Pasang Status di Sosmed

Momen ini pun menjadi kesempatan untuk para netizen meunggah status bergaya puitis bak seorang pujangga di berbagai akun media sosial mereka.

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ina Maharani
int
hari puisi nasional 

 
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hari Puisi Nasional diperingati setiap tanggal 28 April.

Mengutip dari laman resmi PBB, www.Un.org, puisi adalah andalan tradisi lisan dan, selama berabad-abad, dapat mengkomunikasikan nilai-nilai terdalam dari beragam budaya.

Puisi menegaskan kembali kemanusiaan kita bersama dengan mengungkapkan kepada kita bahwa individu, di mana pun di dunia, berbagi pertanyaan dan perasaan yang sama.

Momen ini pun menjadi kesempatan untuk para netizen meunggah status bergaya puitis bak seorang pujangga di berbagai akun media sosial mereka.

Namun, tahukah kamu sejarah di balik Hari Puisi Nasional?

Dilansir dari Tribunkaltim.com nyatanya, hari ini tak sekadar memperingatai Hari Puisi semata, melainkan untuk mengenang wafatnya penyair terkemuka Indonesia, Chairil Anwar.

Dijuluki "Si Binatang Jalang", Chairil lahir pada 26 Juli 1922 dan wafat 28 April 1949.

Artinya, hari ini tepat 69 tahun kepergian sang pelopor puisi modern Indonesia itu.

Namun, kepergian sang penyair tetap dikenang melalui karya-karyanya yang melegenda hingga kini.

Chairil lahir dan besar di Medan, sebelum akhirnya pindah ke Jakarta dengan ibunya pada tahun 1940.

Masa-masa di Jakarta inilah menjadi awal perkenalan Chairil muda dengan dunia sastra.

Saat itu Chairil banyak membaca tulisan-tulisan dari para pengarang internasional ternama.

Karya-karya dari H. Marsman, Edgar du Perron, J. Slaurhoff, dan Rainer M. Rilke sudah menjadi santapannya sehari-hari.

Pada tahun 1942 Chairil mempublikasikan puisi pertamanya, dan terus menulis.

Diperkirakan, ia telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi.

Puisi-puisinya menyangkut berbagai tema, mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme, hingga tak jarang multi-interpretasi.

Chairil Anwar menuliskan puisi-puisi yang bertemakan tentang dukungannya terhadap kemerdekaan negara Indonesia.

Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia pun dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia.

Chairil meninggal di usia muda.

Puisi terakhir yang ditulisnya berjudul Cemara Menderai Sampai Jauh pada tahun 1949.

Berikut ucapan selamat Hari Puisi Nasional yang dapat kamu jadikan status.

1. Selamat Hari Puisi Nasional. Terimah kasih sudah menyediakan sedikit ruang di dadamu untu ditumbuhi puisi - Boy Chandra.

2. Ingin dicintai karena tahta masuklah partai politik, ingin dicintai karena cinta menulislah puisi - Sudjiwotedjo

3. Berpuisilah, karena dengan berpuisi, manusia yang lain mampu mengerti. Bahwa semua perasaan yang ada, tak selalu perlu dipahami - Rninra

4. Cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar - Chairil Anwar

5. Berpuisilah tanpa takut dibilang sok bijak tanpa takut dibilang galau tanpa takut dibilang patah hati teruslah berkarya tanpa takut dibenci karena hujan yang membawa kesuburan pun terkadang masih dimaki

6. Selamat Hari Puisi Sedunia, ingatlah bahwa Sastra kini menjadi senjata ampuh untuk berekspresi bebas sebagai insan manusia.

7. Galaunya cukup dalam puisi-puisi, di sisi hidup yang lain kita tetap petarung sejati!

8. Selamat Hari Puisi Dunia, Sepasang matamu masih menjadi dua bait terbaik dari seluruh puisiku.

9. Karena puisi membebaskan bukan memenjarakan. Mari kita berkarya melalui tulisan.

10. Seseorang jadi pandai berpuisi jika sedang mengalami dua hal, jatuh cinta atau patah hati. Selamat hari puisi.

Sumber:  Hari Puisi Nasional, Peringatan Wafatnya Chairil Anwar, Berikut Kumpulan Puisi 'Si Binatang Jalang',
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved