Kesan Pastor Paroki Makale Tana Toraja Sambut Kafilah STQH XXXI di Gereja
Salah satu Pastor Gereja Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale, Yans Sulo Paganna kagum dan menyampaikan kesannya
Penulis: Risnawati M | Editor: Munawwarah Ahmad
lihat foto
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Salah satu Pastor Gereja Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale, Yans Sulo Paganna kagum dan menyampaikan kesannya pada pelaksanaan STQH ke XXXI Sulsel di Kabupaten Tana Toraja.
Pesan itu disampaikan Pastor Yans Sulo Paganna dalam sebuah tulisannya melalui media sosial (Medsos).
Baca: Ini Keunikan STQH XXXI Sulsel di Tana Toraja Budaya Toraja Perekat Bangsa
Baca: Hari Terakhir STQH Sulsel di Makale, Ada Pameran di Pasar Seni
Pastor Yans, menjabat Kapelan Paroki Makale mengatakan, saat suara mengaji berkumandang di Aula Paroki Makale, Ia memuji Allah akan indahnya kerukunan hidup beragama di Indonesia.
"Semoga anda pulang lebih bahagia daripada saat anda datang ke rumah kami ini," kata Yans dalam tulisannya.
Lanjutnya, dimana dirinya terbangun cepat di pagi hari demi mempersiapkan penyambutan para tamu 'istimewa' yang akan datang ke Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale.
"Tamu istimewa itu adalah saudara kami umat muslim yang sedang mengadakan STQH di Kota Makale," ucapnya.
Pastor Yans menjelaskan, pada pembukaan STQH turut dimeriahkan masyarakat Toraja, baik beragama muslim maupun kristen dan berlangsung di Taman Rakyat Plaza Kolam Makale.
Menurutnya, STQH XXXI tingkat Sulsel tahun 2019 merupakan pelaksanaan paling unik dan langka, karena bukan saja umat muslim tapi panitianya sebagian terbesar kristiani.
Hingga, lokasi pelaksanaan lomba tidak saja di aula masjid tapi juga di aula gereja Toraja.
Lanjut Yans, pagi hari rombongan kafilah dan peserta bersama para hakim memasuki area gereja paroki dan diterima secara resmi sebagaimana biasanya menerima tamu agung.
"Barisan penari, pemuda Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria, majelis taglim dan umat paroki berbaris menyambut kedatangan para tamu kafilah dan duduk di lumbung melihat suguhan tarian penyambutan dibawakan anak sekolah minggu Paroki Makale," tuturnya.
Setelah menyambut, para rombongan dipersilahkan masuk ke aula paroki yang sudah di desain indah sebagai tempat lomba membaca Alquran bagi peserta STQH dari 24 Kabupaten/Kota.
Umat paroki menjaga keheningan lokasi sambil menyiapkan minuman dan kue tradisional gratis.
"Kami pun menikmati alunan suara para hafizh dan hafizah dari dalam aula dan itu sungguh sebuah pengalaman indah tidak akan pernah terhapus dalam sejarah hidupku, menyaksikan dan menikmati keindahan hidup persaudaraan walau berbeda agama," ungkap Yans.
Pastor Yans dengan ciri khas rambut gondrong mengaku menangkap kesan lewat raut wajah senyum dari para rombongan dan berbagi kisah bersama beberapa ustadz dan peserta.
"Senyum manis ciptaan hati mereka terpancar di wajah suci dan tanpa canggung mereka minum kopi disediakan Ibu-ibu dari gereja sambil duduk santai di lumbung paroki Makale," katanya.
Lanjutnya, sungguh indah kasih persaudaraan, Yans semakin sadar bahwa kata 'Tidak harus sedarah untuk bisa disebut saudara' benar adanya.
Sehingga area gereja paroki Makale sebagai kasih persaudaraan tanpa sekat agama dan beberapa rombongan kafilah meminta Pastor Yans berfoto bersama.
"Malam hampir berganti dan aku kembali ke kamar merangkai kata dan bersyukur bahwasanya diberi kesempatan menjadi bagian dari sejarah toleransi antar umat beragama yang sungguh-sungguh indah ini," tutupnya.
Yans menutup dengan kata, tiada kata lain yang terucap dan tercatat dalam hatiku, kecuali kata terima kasih.
Penutupan STQH ke XXXI Sulsel dalam malam penyerahan hadiah dilaksanakan malam ini, Sabtu (27/4/2019). (*)
Laporan Wartawan TribunToraja.com, @cinnank17
Viral Polisi tidurkan sang anak saat jaga TPS
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur:
