Ramadan
Ramadan 1440 H: Intip Insapirasi Baju Lebaran ala Nagita Slavina & Maudy Ayunda, Simpel Tapi Elegan
Ramadan 1440 H: Intip Insapirasi Baju Lebaran ala Nagita Slavina & Maudy Ayunda, Simpel Tapi Elegan
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Waode Nurmin
Surat Keputusan (SK) Menteri Perhubungan (Menhub) RI dan imbauan Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhur Binsar Pandjaitan tak ampuh menurunkan harga tiket pesawat.
Sebulan menjelang Ramadan, perburuan tiket mudik Lebaran belum terasa. Padahal biasanya, tiga bulan sebelum Lebaran, tiket mudik sudah ludes.
Liburan Lebaran tahun ini dipastikan lebih lama dari sebelumnya. Ini terjadi karena ada hari libur menjelang masa liburan Lebaran.
Hari Raya Idulfitri 1440 H/2019 M diperkirakan pada 4-5 Juni 2019. Sebelumnya, Kamis (30/5/2019), tanggal untuk Hari Kenaikan Isa Almasih. Kemudian pada Hari Sabtu (1/6/2019), tanggal merah lagi untuk Hari Lahir Pancasila.
Kemungkinan Liburan Lebaran dan cuti bersama tahun ini terjadi hingga Hari Minggu, 9 Juni 2019, atau sebelas hari, terhitung sejak 30 Mei 2019.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1440 Hijriah jatuh pada 6 Mei 2019. Ketetapan itu berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Muhammadiyah juga menentukan 1 Syawal 1440 H bertepatan dengan tanggal 5 Juni 2019.
Pengamat Ekonomi, Dr Anas Iswanto Anwar Makatutu, mengaku bingung melihat perkembangan harga tiket. "Ini aneh. Kok penurunan harga pakai perintah?" ujar Ketua Prodi S3 Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unhas itu, Kamis (4/4/2019).
Menurutnya, persoalan harga tiket pesawat sebenarnya simpel. Penyelesaiannya, ubah aturan, perbaiki data, cari solusi, perusahaan tetap hidup, masyarakat tetap riang gembira.
"Masalahnya di negeri ini, susah buat aturan karena banyak kepentingan. dan kalau ada tidak konsisten dijalanlan. Apalagi yang diatur plat merah. Seharusnya lebih mudah," ujar Anas. Menurut Ketua IKA Ilmu Ekonomi Unhas itu, masalah ini mudah ditebak.
"Ada yang bermain, semua berteriak kena dampak dari kasus ini, tetapi kelihatannya pemerintah setengah hati cari solusi, begitu juga maskapai," katanya.
Kenaikan harga dirasakan sudah berlebihan. "Makanya panggil semua perusahan penerbangan. Apa masalahnya dan cari solusi bersama. Tentu saja maskapai harus hidup dan masyarakat mendapatkan harga yang pantas," katanya.
Tidak ada yang tidak bisa diatur pemerintah. Kalau kendala di aturan, ubah aturannya. "Itu gunanya pemerintah hadir untuk selesaikan masalah. bukannya malah cari masalah," katanya.
Bila hal itu terus berlanjut, kata Anas, penumpang diperkirakan anjlok dalam musim mudik tahun ini.
"Apalagi kan macam Garuda di Makassar. Hanya memberi penurunan harga untuk penerbangan pada 18 April hingga 13 Mei. Musim mudik biasanya 7 hari sebelum Lebaran. Tentunya tidak masuk penurunan harga," katanya.(*)