Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Alasan Prabowo Subianto Tolak Temui Luhut Panjaitan Utusan Jokowi hingga Akan Digelar Ijtima Ulama

Alasan Prabowo Subianto tolak temui Luhut Binsar Panjaitan utusan Jokowi hingga akan digelar ijtima ulama ke-3.

Editor: Edi Sumardi
ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan saat mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Alasan Prabowo Subianto tolak temui Luhut Binsar Panjaitan utusan Jokowi hingga akan digelar ijtima ulama ke-3.

Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengatakan calon Presiden RI, Prabowo Subianto mendengarkan saran ulama 212 untuk tidak menemui utusan Jokowi.

Sebelumnya dikabarkan Jokowi telah mengirimkan utusan untuk bertemu Prabowo Subianto.

Namun, hingga kini pertemuan tersebut belum terjadi.

"Ya beliau kan selama ini dengar saran ulama. Ulama menyarankan jangan bertemu dulu," kata Slamet Maarif di Posko Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, (25/4/2019).

Menurut Slamet Maarif yang juga menjabat Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, para ulama bukan melarang Prabowo Subianto bersilaturahmi dengan Jokowi atau utusannya.

Namun, kondisinya saat ini sedang penghitungan suara. 

Sehingga menurutnya, sebaiknya semua pihak fokus pada penghitungan suara.

"Biarkan fokus dengan pekerjaannya masing-masing dan alhamdulillah beliau ikut saran itu demi kebaikan bersama, insyaAllah," katanya.

Slamet Maarif
Slamet Maarif (TRIBUNNEWS.COM)

Para ulama menurutnya menyarankan kepada Prabowo Subianto untuk menerima ajakan pertemuan setelah proses penghitungan suara di KPU rampung.

"Ya kalau bertemu kan apalagi sama anak bangsa, warga negara, sesama muslim ya silahkan saja tapi ini kan sedang dalam proses jadi kita juga menyarankan kepada pak Prabowo, nanti saja lah kalau sudah ada keputusan resmi baru ketemu," katanya pungkas.

Sebelumnya Ketua Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso mengajak para relawannya untuk terus berjuang mengawal proses penghitungan suara Pemilu Presiden 2019.

Hal itu disampaikan Djoko Santoso dalam acara syukuran dan konsolidasi pengawalan pemenangan Prabowo-Sandi di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Rabu, (24/4/20219).

Djoko Santoso meminta kepada relawan pendukungnya untuk tidak kompromi dalam memperjuangkan pemenangan Prabowo-Sandi.

Seperti yang dicontohkan Prabowo Subianto, yang menurut Djoko Santoso tidak berkompromi di Pemilu 2019.

Prabowo Subianto telah menolak utusan Jokowi yang ingin bertemu usai Pemilu 2019.

"Tidak ada kompromi. syukur Alhamdulillah ( Prabowo Subianto) itu menolak utusan-utusan itu. Pak Prabowo setia kepada kita semua dan kita harus setia kepada Prabowo-Sandi," tuturnya.

Djoko Santoso mengatakan dalam memperjuangkan kemenangan itu, masyarakat tidak perlu khawatir.

.
Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Rabu, (24/4/20219). (TRIBNNEWS.COM/TAUFIK ISMAIL )

Konstitusi Indonesia menjamin kebebasan berpendapat, berserikat, dan berkumpul.

"Saudara-saudara tidak perku takut, khawatir, karena berserikst berkumpul menyatakan pendapat baik tulisan atau lisan itu dilindungi uud 1945 atau konstitusi kita," pungkasnya.

Untuk diketahui, Jokowi dalam beberapa kesempatan mengatakan akanmengutus seseorang untuk menemui Prabowo usai pemungutan suara 17 April lalu.

Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional ( BPN) ) Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa salah satu utusan Jokowi yang akan menemui Prabowo Subianto adalah Menko Maritim yang juga Ketua Relawan TKN Jokowi-Maruf Bravo 5, Luhut Binsar Pandjaitan.

Pertemuan awalnya akan digelar, Minggu (21/4/2019), tetapi urung terjadi.

Akan Gelar IJtima Ulama Ketiga

Slamet Maarif mengatakan ulama yang selama ini tergabung dalam gerakan 212 telah menggelar pertemuan.

Pertemuan tersebut salah satunya membahas soal penyelenggara Pemilu 2019.

"Yang jelas kemarin kita sudah ada pertemuan dengan ulama-ulama 212 di Hotel Alia dan insya-Allah kita dalam waktu dekat akan ada pertemuan, akan undang wartawan untuk jumpa pers," ujar Slamet Maarif di Jalan Kertanegara 6.

Dalam pertemuan itu, pihaknya menurut Slamet Maarif meminta masukan dari para ulama di sejumlah daerah seputar penyelenggaraan Pemilu 2019.

Karena ulama-ulama tersebut mendapatkan laporan dari santri dan jemaahnya seputar penyelenggaraan Pemilu.

Dari pertemuan dengan sejumlah ulama tersebut menurut Slamet Maarif disepakati akan adanya pertemuan besar membahas Pemilu.

Kemungkinan akan digelar ijtima ulama ketiga.

"Disepakati langkahnya harus ada pertemuan besar, semacam ijtima ulama, mungkin yang ketiga, untuk menggelar itu semua. Sehingga kita punya rujukan baik payung hukum ataupun secara syarinya, secara syariatnya, Itu sudah kita siapkan," tuturnya.

Sementara itu, terkait dengan imbauan rekonsiliasi usai Pemilu 2019, menurut Wakil Ketua BPN itu, pihaknya tidak akan menggubrisnya.

Karena menurut Slamet Maarif tidak ada rekonsiliasi untuk setiap kecurangan yang dilakukan dalam Pemilu.

"Segala bentuk kecurangan tidak ada rekonsiliasi. Kita tidak akan pernah ada rekonsiliasi dengan kecurangan apapun. Jadi kita saat ini adalah pertempurannya melawan segala bentuk kecurangan," katanya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Slamet Maarif: Prabowo Dengarkan Sarankan Ulama Tolak Bertemu Utusan Jokowi, http://www.tribunnews.com/pilpres-2019/2019/04/25/slamet-maarif-prabowo-dengarkan-sarankan-ulama-tolak-bertemu-utusan-jokowi?page=all.

Penulis: Taufik Ismail

Editor: Adi Suhendi

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved