Empat Kasus HIV Ditemukan di Bajeng Gowa
Dinas Kesehatan Pemkab Gowa menemukan empat kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di wilayah Kabupaten Gowa.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Dinas Kesehatan Pemkab Gowa menemukan empat kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di wilayah Kabupaten Gowa.
Empat kasus HIV ini ditemukan di Desa Gentungan, Kecamatan Bajeng.
Baca: VIDEO: Yayasan Al Fityan School Gowa Akan Gelar Wisuda Akbar Ke-5
Baca: Kasus Permata 1,2 Miliar di Jakpus Libatkan Warga Asal Gowa, Telah Damai
Temuan ini teridentifikasi melalui hasil screening yang dilakukan tim Pengelola Program TB, Kusta dan HIV Dinas Kesehatan Gowa.
"Beberapa waktu lalu kami menemukan empat kasus baru di wilayah Kecamatan Bajeng, Desa Gentungan dalam sehari," kata Pengelola Program TB, Kusta dan HIV Dinas Kesehatan Gowa, Hendra Dini, Kamis (25/4/2019).
Untuk temuan tersebut, kata Hendra, tim yang bekerja sama Kepala Desa Kalemandalle, Kecamatan Bajeng sedang melakukan penanganan pada warga yang menderita.
Tim Pengelola Program TB, Kusta dan HIV Dinas Kesehatan Gowa pun melakukan penanganan intens menindaklanjuti temuan tersebut.
Menurut Hendra, kasus HIV ini di Kecamatan Bajeng ini diupayakan agar tidak menular ke orang-orang sekitarnya.
Ia menilai, kemunculan HIV tersebut dipicu adanya perilaku menyimpang dari masyarakat. Antara lain lesbian, gay, biseksual dan transgender/transeksual (LGBT).
"LGBT mencapai 60 persen di wilayah Gentungang. Tapi kita masih kesulitan mendeteksi lokasi tempat berkumpulnya kalangan minoritas tersebut," sambung Hendra.
Hendra mengaku masih berupaya mengindentifikasi lokasi fenomena LGBT ini. Belum lagi, ada pula kasus lelaki seks lelaki (LSL) yang turut memicu HIV ini.
"Kendala saat ini, spot-spot perkumpulannya belum kita ketahui," imbuh Hendra.
Selain itu, kata Hendra, apa pula kalangan minoritas yang ditemukan di Desa Kampili, Kecamatan Bajeng, serta Kecamatan Parangloe.
"Dari hasil screening juga, tim kami menemukan dua kasus baru di Kecamatan Parangloe. Dan setelah dilakukan screening ternyata ada juga di Kampili, Bajeng, Parangloe," beber Hendra.
"Kasus ini terendus bermula kecurigaaan ada orang sering sekali diare. Ada juga ditemukan jamur. Saya bilang semua Infeksi Menular Seksual (IMS) yang terinfeksi dan berulang harus discreening, dan ternyata hasilnya positif (baca: positif HIV)," ungkap Hendra.
Menurut Hendra, sebenarnya HIV sudah muncul sejak lama di Gowa. Akan tetapi, tim baru aktif kembali setelah 2017 ketika program HIV dijalankan Gowa.
"Iya dan penemuan baru kita sejak 2018 hingga kini ada 72 kasus. Semenjak LGBT ini mengakar di beberapa wilayah di Gowa, hasil deteksi tim ada sekitar 500 orang terjangkit penyakit ini dan didominasi usia produktif," tandasnya.
Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: