Komunitas SJP, Ajarkan Kebaikan Hingga Beri Makanan Gratis
Sedekah Jumat Pekanan (SJP) menjadi salah satu dari puluhan hingga ratusan komunitas di Kota Makassar yang menyebarkan kebaikan.
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sedekah Jumat Pekanan (SJP) menjadi salah satu dari puluhan hingga ratusan komunitas di Kota Makassar yang menyebarkan kebaikan.
Ajaran Islam menjadi ujung tombak bagi komunitas ini yang tersebar di 15 kota di Indonesia dan berpusat di Makassar.
Sejumlah kegiatan pun rutin dilakukan SJP mulai dari kajian Islam, bahkan sampai masalah perut.
Masalah perut yang dimaksud, komunitas ini menyediakan makanan secara gratis kepada siapapun yang hendak datang.
Tak peduli dari kalangan bawah, tengah, bahkan atas sekalipun ditampungnya.
Salah satunya melalui Makan Gratis Tiap Hari" tanpa syarat untuk siapapun yang inggin membutuhkan.
Pembagian makanan secara gratis ini telah viral diberbagai sosial media sejak Senin kemarin.
Pada hari ini, Selasa (23/4/2019), juga dilakukan dan dipadati masyarakat dari berbagai kalangan.
Ada dari tukang becak, warga sekitar, hingga mahasiswa.
Lokasi tempat makan gratis terletak di Jl Jl Abdulrahman Basalamah dan dibuka setiap hari setelah shalad Duhur kecuali hari Jumat.
Makanan yang disediakan, bisa menampung 50 orang bahkan 70 orang lebih.
Founder SJP, Abdul Gaffar menceritakan awal mula ide pemberian makanan secara gratis ini dilakukan hanya sesekali dan dipusatkan di jalan protokol Ibukota Sulsel (Makassar).
Hal itu juga dilakukan bertepatan jelang ia hendak mempersunting sang istri.
"Karena saya harap pernikahan supaya lancar sampai hari H, makanya saya lakukan ini. Tapi setelah menikah, ternyata berlanjut sampai sekarang," ujar Abdul Gaffar, Selasa (23/4/2019).
Pertama kali turun kejalan, ia beserta teman seangkatannya di Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Pembagian makanan gratis itu dilakukan pada hari Rabu saja dan dipusatkan di Jl A P Pettarani, Makassar.
Namun setelah itu, ia kemudian mengajak rekan-rekannya yang lain dan berada dilingkup UMI.
Responnya kemudian cukup positif lantaran banyak yang hendak bergabung.
"Kan teman-teman angkatan saya di UMI punya komunitas seperti ini. Tetapi saat itu saya turun dengan teman lain. Nah, setelah saya upload di sosial media responnya beragam," ungkapnya.
"Dari situlah, muncul ide bagaimana pembagian makanan secara geratis dilakukan seminggu sekali tepatnya setelah sholat Jumat.
Kemudian muncullah nama Sedekah Jumat Pekanan dari gabungan teman alumni dan lain-lain," ungkapnya lagi.
Setelah berjalan sekitar beberapa bulan, pembagian makanan setiap Jumat, akhirnya dirubah menjadi setiap hari kecuali hari Jumat.
"Nah, pembagian makanan secara tiap hari ini akhirnya dijalankan. Ini baru sekitar dua tiga pekan," jelasnya.
Adapun donatur yang didapatkan untuk membiayai setiap ongkos makanan, didapatkan melalui media sosial.
Pria yang akrab disapa Bang Doel ini mengungkapkan donasinya entah dari mana namun mengalir begitu saja.
"Donaturnya masuk begitu saja melalui media sosial. Mereka hanya mengirim melalui transfer. Kalau ditanya berapa orang donaturnya, kita tidak tahu tapi tetap indah yang masuk kita tahu,"
Iapun menekankan, Komunitas SJP tak ada sangkut pautnya dengan siapapun baik dari pihak Politisi.
Sebab donatur murni didapatkan dari sejumlah orang yang memang mengirimkan anggaran tanpa diketahui siapa-siapa saja.
"Jadi komunitas ini kami betul-betul terapkan syariat islam. Mereka yang datang makan, pun kita pisahkan antara laki-laki dan perempuan," tukasnya.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @wahyususanto_21
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: