SMP Aksara Bajeng Ikutkan 95 Siswa UNBK
Kepala Sekolah SMP Aksara Bajeng Nasrah mengatakan, pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer telah dimulai sejak 2018 lalu.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - SMP Aksara Bajeng kembali melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Sekolah ini ini diketahui merupakan Yayasan Pendidikan Aksara Muhammad Hasan.
SMP Aksara Bajeng tercatat telah mengikuti UNBK untuk kedua kalinya.
Kepala Sekolah SMP Aksara Bajeng Nasrah mengatakan, pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer telah dimulai sejak 2018 lalu. Hal ini karena didukung dengan sarana dan prasarana sekolah yang telah berdiri sekitar 30 tahunan ini.
"Sebanyak 95 siswa yang mengikuti UNBK tahun ini. Mereka dibagi tiga sesi yang masing-masing setiap sesi diikuti 30 siswa," kata Nasrah, Senin (22/4/2019).
Ia mengatakan, untuk mempersiapkan para siswa mengikuti UNBK tersebut mereka telah dibekali dengan simulasi terlebih dahulu. Para siswa dilatih dengan berbagai pengerjaan soal.
"Kita lakukan simulasi untuk penguatan kepada para siswa. Seperti bagaimana memulai pengerjaan soal dan lainnya," terangnya.
Dalam memaksimalkan pelaksanaan UNBK kedepan pihaknya akan mendorong peningkatan sarana dan prasarana penunjangnya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Gowa mencatat ada 12.834 siswa tingkat SMP yang melaksanakan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di Kabupaten Gowa.
12.834 ini merupakan siswa dari 17 sekolah se-Kabupaten Gowa.
Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Gowa Salam menuturkan, UNBK memang belum dimaksimalkan secara substansi di sekolah yang ada di Gowa.
Faktor kendalanya bukan karena sarana prasarana seperti komputer. Namun dipengaruhi oleh keadaan geografis. Seperti sekolah di daerah dataran tinggi.
Salam berjanji akan memaksimalkan pelaksanaan UNBK ke depan di Kabupaten Gowa. Sehingga diharapkan tahun depan utamanya sekolah di dataran rendah dapat melakukan sistem UNBK.
"Sebenarnya UNBK atau online dan ujian sistem manual atau offline sebenarnya adalah sebuah instrumen saja," kata Salam.
Salam menilai, durasi waktu ujian maupun soal ujian sama antara keduanya. Hanya saja kualitas dan instrumen pendidikan semakin maju dari masa ke masa.
Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95