Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Milad ke-18, HPPMI UMI Jadi Guru dan Bagi-bagi Alat Tulis di Tompobulu

Pengurus Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia (HPPMI) komisariat Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, menggelar bakti sosial

Penulis: Ansar | Editor: Munawwarah Ahmad
HPPMI Komisariat UMI
Pengurus HPPMI Komisariat UMI bersama anak di Kampung Bara-barayya, Desa Bontomanurung. 

TRIBUN MAROS.COM, TOMPOBULU - Pengurus Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia (HPPMI) komisariat Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, menggelar bakti sosial di Kecamatan Tompobulu, Senin (22/4/2019).

Baksos tersebut digelar Kampung Bara-barayya, Desa Bontomanurung.

Kegiatan digelar tiga hari berturut-turut tersebut dalam rangka perayaan HUT ke-18 HPPMI komisariat UMI.

Ketua Umum HPPMI komisariat UMI, Muh Iqram mengatakan, pada kegiatan tersebut mahasiswa menjadi guru di sekolah Kolong Bara-barayya.

Mahasiswa juga bagi-bagi buku pelajaran dan seragam ke anak-anak, sembako dan penyuluhan hukum kepada werga pedalaman.

"Pengurus gelar baksos di Bara-barayya dalam rangka HUT ke 18 HPPMI komisariat UMI. Kami menjadi guru di sekolah kolong, salurkan alat tulis dan seragam, serta sembako," kata Iqram, sore.

Beberapa murid Sekolah Kolong antusias menyambut mahasiswa yang datang ke kampungnya.

Selama ini, hanya relawan yang kerap datang mengajar.

Sementara, guru yang ada hanya satu orang. Bahkan guru juga kadang tidak masuk karena akses yang cukup ekstrim dan melintasi hutan.

"Kami senang, anak dan warga di sana menyambut kami dengan baik. Mereka antusias untuk ikut belajar di sekolah," ujarnya.

Saat ini, mahasiswa masih menggalang bantuan untuk warga pedalaman Maros tersebut.

Warga yang ingin menyalurkan bantuan dapat menghubungi nomor ponsel 082344667690.

Menurutnya, perintah Undang-undang yang ingin memajukan kesehjahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, tidak terjadi di Bara-barayya.

Sarana belajar anak pedalaman, dinamakan sekolah kolong, karena sebelumnya berada di rumah warga.

Beruntung, ada relawan yang membangun kelas untuk anak pedalaman.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved