Enam Petugas PTPS Maros Dilarikan ke RSUD, Dua Orang Rawat Inap

TRIBUN MAROS.COM, TURIKALE - Pasca pemungutan dan perhitungan suara Pemilu 2019, enam orang Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) dari kecamatan, dilarikan ke RSUD Salewangang, Maros.

Enam petugas tersebut, ada yang sakit dan pingsan setelah hari pencoblosan. Dua orang diantaranya, yakni Nurul Widyasari (PTPS Mandai) dan Irfandi (PTPS Turikale).

Irfandi dan Nurul masih terbaring di bangsal rumah sakit, Senin (22/4/2019) sore.

Sementara, rekannya sudah dibolehkan pulang karena kondisi kesehatannya, sudah pulih.

Irfandi mengatakan, kondisi kesehatannya buruj, setelah mengalami kelelahan, saat melaksanakan tugas mengawasi pemungutan dan perhitungan suara.

"Kondisi saya drop setelah melakukan pengawasan TPS, pada Pemilu serentak beberapa waktu. Untungnya saya dilarikan ke rumah sakit," kata Irfandi,

Kondisi Irfandi saat ini masih terbaring lemah di ruang perawatan Mawar, RSUD Salewangang.

Irfandi menyampaikan, beberapa hari terakhir ia dirawat secara intensif. Tim bergantian datang untuk mengecek kondisi kesehatannya.

"Kata dokter, saya drop karena beberapa hari tidak tidur akibat. Bagaimaba mau tidur, kami harus aktif melakukan pengawasan hingga pagi," katanya.

Sementara, PTPS Mandai, Nurul Widya Sari mengatakan, ia kelelahan setelah mengerjakan laporan di sekretariat Bawaslu Maros.

Saat itu, Nurul juga kurang tidur. Hal itu mengakibatkan Nurul pingsan dan dilarikan ke rumah sakit sehari setelah Pemilu berlangsung.

"Mungkin karena kami kurang istirahat. Makanya kami kelelahan. Sementara pemilu serentak harus dipastikan aman," katanya.

Sementara, Ketua Bawaslu Maros, Sufirman mengatakan, setelah pelaksanaan Pemilu, ada enam petugas PTPS tumbang, akibat kelelahan.

"Kami harap, supaya seluruh petugas pengawas di kecamatan, lebih menjaga stamina. Proses rekapitulasi secara nasional masih terus berlansung," katanya.

Laporan Wartawan TribunMaros.com, @anchakaumanshar