Terkait Pemilu, Ada Bayi di Maros Diberi Nama Raja Muzayyin, Simak Kisahnya
Ini kali kedua nama Muzayyin Arif jadi inspirasi. Sebelumnya pada 2014 lalu, ada bayi di Maccopa, Maros, yang oleh orang tuanya diberi nama Muzayyin P
Penulis: Ina Maharani | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Lantaran nama bayi mereka terkait Pemilu 2019, pasangan suami istri Andi Hendra dengan Sri Asriani, warga Perumahan Dhutalong Permai, Blok AC/7, Batangase, Kabupaten Maros, menjadi perbincangan.
Mereka sepakat memberi nama Raja Muzayyin kepada anak ketiganya tersebut. Penyebabnya adalah, sang ibunda adalah salah satu penggemar Muzayyin Arif, tokoh muda di Maros yang maju sebagai caleg PKS untuk DPRD Sulsel Dapil 6 (Maros, Pangkep, Barru, Parepare).
Hal lain yang membuat Sri Asriani mantap memberi nama tersebut karena Raja adalah anak ketiga, angka yang sama dengan nomor urut Muzayyin. Raja lahir Senin (15/4/2019), dua hari sebelum pencoblosan.
Ini kali kedua nama Muzayyin Arif jadi inspirasi. Sebelumnya pada 2014 lalu, ada bayi di Maccopa, Maros, yang oleh orang tuanya diberi nama Muzayyin Panrita.
Pemberian nama Raja Muzayyin lancar sebab sang ayah juga setuju. Hendra bahkan berharap Raja Muzayyin bisa seperti Muzayyin Arif. "Yang ramah pada orang dan suka menolong," ucapnya, Minggu (21/4/2019).
Hendra dan Sri semakin bahagia karena beberapa hari setelah anak mereka lahir, kabar baik datang dari real count tim Muzayyin Arif. Satu kursi legislatif provinsi berpeluang besar diraih.
Hingga sore ini, perolehan suara Muzayyin sudah melebihi 16 ribu. Dia menempati peringkat teratas di internal PKS, salah satu partai yang dipastikan meloloskan kadernya ke Jalan Urip Sumoharjo 59, gedung DPRD Sulsel.
Raihan tersebut berbanding lurus dengan hasil survei Celebes Research Center (CRC) sebelum pemilu. PKS diprediksi bisa meraih minimal 8 persen suara dari empat daerah di Dapil 6 dan Muzayyin yang tertinggi elektabilitasnya.
"Insyaallah lolos. Sekarang kita fokus mengawal suara. Data yang ada sekarang baru dari Kabupaten Maros. Itu pun masih ada 200-an TPS yang belum masuk," ujar Faisal Zen, Ketua Badan Pemenangan Muzayyin Arif. (*)