Siang dan Malam Kelompok Masyarakat 'Rondai' Perairan Mattiro Ujung Kapoposang, Ini yang Mereka Jaga
Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Mattiro Ujung Kapoposang, Kabupaten Pangkep, meningkatkan pengawasan di perairan kepulauan spermonde itu.
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
TRIBUN-TIMUR.COM - Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Mattiro Ujung Kapoposang, Kabupaten Pangkep, meningkatkan pengawasan di perairan kepulauan spermonde itu.
Pokmaswas ini merupakan binaan Cabang Dinas Kelautan (CDK) Pangkajene dan Kepulauan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan (DKP Sulsel).
Pengawasan yang dilakukan 'pejuang' Pelestarian Sumberdaya Kelautan Perikanan (SDKP) tak mengenal waktu baik siang maupun malam hari.
Hal ini untuk mengantisipasi kegiatan penangkapan ikan secara tidak bertanggungjawab.
Baik kegiatan penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) maupun kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara yang merusak atau tidak ramah lingkungan (destructive fishing).
"Pengawasan siang bahkan malam hari sebagai upaya mengantisipasi potensi terjadinya destructive fishing di Perairan Kapoposang," kata Ketua Pokmaswas Mattiro Ujung Kapoposang, Safaruddin, Jumat (19/04/2019) siang.
Senada disampaikan Kepala Desa Mattiro Ujung Kapoposang Hasanuddin. Menurutnya, pengawasan tersebut melibatkan masyarakat di wilayah ini.
Langkah ini diharapkan bisa menjaga kondisi lingkungan dan kelestarian perairan serta potensi sumber daya alam (SDA) termasuk terumbu karang di wilayah kepulauan ini.
Baca: Kenapa pemilu2019.kpu.go.id Tak Bisa Diakses? Ini Update Terakhir Hasil Real Count KPU Sebelum Down
Baca: pemilu2019.kpu.go.id, Hasil Real Count atau Situng KPU Pilpres 2019 Jokowi Sudah Salip Prabowo
Kepala Cabang Dinas Kelautan (CDK) Pangkajene dan Kepulauan Moh Maja menyebutkan Pokmaswas merupakan bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan pengelolaan serta pemanfaatan SDA perikanan dan kelautan.
Pokmaswas difasilitasi dan dibina pemerintah melalui DKP. Kehadiran Pokmaswas berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
Pasal 67 menyebutkan masyarakat dapat dilibatkan dalam membantu pengawasan perikanan.
Selain itu, pelibatan masyarakat dalam pengawasan ini diatur Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 58 Tahun 2001.
Regulasi mengatur tata cara pelaksanaan sistem pengawasan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.

Tentang Kepulauan Kapoposang
Pulau Kapoposang terletak di Kecamatan Liukang Tupabbiring yakni Desa Mattiro Ujung di sebelah barat, yang meliputi Pulau Pandangan dan Pulau Kapoposang.
Posisi geografis kawasan ini berada di 1180 54’ 00" BT – 1190 10’ 00’’ BT dan 040 37’ 00’’ LS – 040 52’ 00’’ LS.
Akses menuju kawasan Pulau Kapoposang saat ini dapat menggunakan beberapa jalur pelayaran yakni dari Ujung Pandang melalui Pelabuhan Paotere dan POPSA
Dari Maros melalui pelabuhan Kalibone dan dari Pangkep melalui Pelabuhan Biringkassi, Kecamatan Bungoro.
Pelayaran menggunakan perahu bermotor milik nelayan yang disewa.
Dengan perahu bermotor yang lazim dipakai nelayan, waktu tempuh Makassar-Kapoposang sekitar 4 jam, sedangkan waktu tempuh dari Maros dan Pangkep masing-masing 5 dan 6 jam.
Wisatawan umumnya ke TWP Pulau Kapoposang melalui pelabuhan di Makassar.
Selain menggunakan perahu bermotor, penggunaan speed-boat juga sudah dirintis oleh pengusaha yang mengkordinir kunjungan ke Pulau Kapoposang, waktu tempuhnya bisa dua-sampai tiga jam.
Potensi Perikanan dan Pariwisata

Fauna laut yang dominan di Kepulauan Kapoposang adalah berbagai jenis ikan perairan, baik sebagai ikan pangan, ikan hias maupun obyek wisata laut.
Ikan pangan didominasi oleh Lutjanus decussates, Siganus Spp dan Naso spp. Ikan yg berpotensi sebagai ikan hias dan daya tarik wisata didominasi jenis Hemitaurichtys polylepis dan Chaetodon kleini dari suku Chaetodontidae.
Jenis-jenis ikan ini masing-masing dapat ditemui pada daerah paparan terumbu karang dan drop off.
Berikut berbagai aktivitas yang bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke wilayah kepulauan ini:
1. Diving
Selama ini Pantai Pulau Kapoposang dijadikan tempat untuk bermain diving oleh wisatawan.
Hal ini karena keindahan terumbu Kapoposang mempunyai nilai keindahan yang cukup besar bila dibandingkan dengan pantai lainnya.
Ditambah lagi dengan kualitas pantai yang belum tercemar oleh kerusakan alam dan juga pasir putih yang mengelilingi sepanjang kawasan pantai.
2. Snorkeling
Pantai Pulau Kapoposang mempunyai ekosistem terumbu karang dan jenis flora dan fauna yang keanekaragamannya cukup tinggi.
Keindahan ini sangat menarik minat wisatawan untuk melakukan kegiatan snorkeling untuk menikmati keindahan pantai Kapoposang di waktu senggang.
3. Fishing
Pantai Pulau Kapoposang juga memiliki jenis ikan yang sangat beranekaragam.
Jenis ikannya masih cukup banyak karena masih belum dirusak aktivitas penangkapan ikan menggunakan alat-alat keras ataupun karena faktor lingkungan.
Wisatawan melakukan kegiatan fishing pada waktu-waktu senggang sambil menikmati suasana keindahan pantai Pulau Kapoposang.
4. Budidaya rumput laut
Pulau Kapoposang selain mempunyai jenis flora dan fauna yang beranekaragam, juga memiliki jenis rumput laut yang cukup bagus.
Sehingga hal ini menarik wisatawan untuk datang dan belaar tentang bagaimana kegiatan budidaya rumput laut yang sudah dijadikan tradisi bagi masyarakat Pulau Kapoposang.
5. Melihat Penyu Bertelur
Pada lokasi pantai lain, kegiatan melihat Penyu bertelur dan aktivitas penangkapan nener sudah jarang kita dapati.
Hal ini disebabkan oleh kondisi kerusakan pantai yang belum tertangani dengan baik.
Tapi di pantai Pulau Kapoposang keadaan hewan seperti Penyu, Nener masih terjaga dengan baik dari kerusakan.
6. Sunrise dan sunset
Dengan keindahan pantai yang masih alami, kondisi lingkungan yang masih bagus.
Menarik wisatawan untuk menikmati keindahan Sun Rise dan Sun Set.
Untuk ini cukup menarik untuk dilakukan karena didukung oleh nilai keindahan pantai yang cukup bagus.(*)