Lestarikan Kearifan Lokal, KPPS di TPS 5 Desa Osango Kenakan Pakaian Adat Mamasa
Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat merupakan wilayah kehadatan 'Tokeran Sepu'.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUNMMASA.COM, MAMASA - Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat merupakan wilayah kehadatan 'Tokeran Sepu'.
Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda, kepemimpinan dipegang tokoh masyarakat dianggap tegas dengan sebutan Parengnge.
Baca: 4 Pasien RSUD Kondosapata Mamasa Nyoblos di Atas Tempat Tidur
Baca: Didampingi Istri, Wakil Bupati Mamasa Nyoblos di TPS 8 Desa Osango
Parengnge memimpin beberapa kampung di wilayah pemerintahannya, Parengnge saat itu setingkat dengan kepala desa.
Untuk melestarikan kearifan lokal masyarakat di wilayah ini, pada proses penyegaraan pemungutan suara Pemilu 17 April 2019, KPPS mengenakan pakaian adat Mamasa.
Baik wanita ataupun pria diwajibkan mengenakan pakaian adat.
Pakaian adat yang dikenakan wanita yakni untuk baju disebut bayu toraya, dan rok yang dikenakan disebut dodo toraya, juga mengenakan tas yang disebut sepu'.
Sementara baju yang dikenakan pria disebut bayu pongko', tetapi yang digunakan saat ini baju putih yang menyerupai bayu pongko'.
Selain itu, juga mengenakan ikat kepala yang disebut sapu', ikatan dikepala itu disebut ma'sampang.
Pria juga terlihat mengenakan sarung adat mamasa yang diselempang, hal itu disebut ma'salempang.
Ketua KPPS TPS 5 Desa Osango, Karaeng mengatakan, hal itu dilakukan untuk memperkenalkan bahwa di Mamasa masih memiliki kearifan lokal yang masih terpelihara.
"Kita memperkenalkan bahwa di Mamasa memiliki ciri khas yang lain dari pada yang lain," ungkap Karaeng, Rabu (17/4/2019) siang tadi.
Hal itu direspon positif Waka Polres Mamasa, Kompol Tamam Hadi Kisworo.
Hadi mengatakan, selain melestarikan budaya, hal itu juga untuk menarik simpatik masyarakat dalam menggunkan hak pilih.
Hadi menganggap TPS 5 merupakan contoh bagi TPS lain untuk memperkenalkan ciri khas Mamasa dalam pemungutan suara.
"Baru kali ini saya lihat seperti ini, kita sangat merespon dengan positif," kata Hadi.