Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kereta Api Makassar-Parepare Belum Selesai, Pemprov Sulsel Mau Bikin Kereta Listrik

Adapun panjang jalur Mamminasata sekitar 62,73 km dan akan melewati empat kabupaten dan kota di kawasan ibukota provinsi Sulsel ini.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
saldy/tribun-timur.com
Humas Pemprov Sulsel - Pertemuan Kementerian Perhubungan dan Pemprov Sulsel membahas kereta listrik di Makassar Maros Takalar Gowa 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Setelah Bus Rapif Transit (BRT), Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) dan Kementerian Perhubungan RI kembali mencetuskan program transportasi massal berbasis Light Rail Transit atau kereta listrik.

Maros, Makasssar, Sungguminasa (Gowa) dan Takalar (Mamminasata) adalah rute dari kereta listrik ini.

Selasa (16/4/2019), keduanya menggelar pertemuan perdana antara Pemprov Sulsel dan Kementerian Perhubungan RI membahas kereta listrik di Makassar, yang berlangsung di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumohardjo, Makassar, siang.

Adapun panjang jalur Mamminasata sekitar 62,73 km dan akan melewati empat kabupaten dan kota di kawasan ibukota provinsi Sulsel ini.

Jalur inu juga dilalui oleh BRT Mamminasata sejak 2014 hingga sekarang.

Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah mengatakan komitmen untuk menghadirkan perubahan di kota Makassar dengan mewujudkan LRT ini.

Agar pemerintah tak terbebani dalam keuangan, Pemprov Sulsel akan menghadirkan investor asing untuk mengurangi beban anggaran pemerintah dengan sistem kolaborasi.

"Sebenarnya calon investor itu banyak, tinggal kita memilih mana, mau milih Jepang,Korea, cina, Eropa. Banyak," katanya, sembari sebut tergantung siapa yang siap membiayai.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Perketaapian Kemenhub RI, Zulmafendi mengatakan, dukungan Kementerian Perhubungan RI atas pembangunan KRL di Makassar sebagai bentuk percepatan pembangunan dalam meningkatkan perekonomian di daerah maupun pusat.

"Ini sebagai upaya mempercepat pemerataan pembangunan nasional sesuai dengan RPJMN 2015-2029," katanya.

Ia menjelaskan ada tiga tujuan utama hadirnya LRT di perkotaan, pertama, mempercepat pembangunan melalui peningkatan arus lalu lintas penumpang, kedua membangun konektivitas nasional dan regional, dan ketiga, memenuhi target pembangunan jalur kereta api sepanjang 3.258 kilometer pada tahun 2019.

Dari data yang dipaparkan, pembangunan LRT ini meliputi empat segmen trase. Segmen I Maros-Makassar 22,79 km, segmen II Mandai-Bandara Sultan Hasanuddin 5,98 km, segmen III Makassar-Sungguminas 9,46 km, dan segmen IV Sungguminasa-Takalar 25 km.

"Nantinya akan ada titik temu antara Kereta Api Trans Sulawesi Makassar-Parepare, itu di segmen Maros-Makassar," ujar Zulmafendi.

Berdasarkan kajian analisi permintaan, maka prediksi pergerakan total jumlah penumpang setiap harinya diperkirakan mencapai angka 269.131 orang, sehingga rata-rata pergerakan di enam wilayah sekitar 40.000 setiap harinya, dan diperkirakan setiap tahunnya pertambahan penumpang sebesar 5 persen.

Zulmafendi menyebutkan konstruksi prasarana dimulai dari segmen I hingga IV, yang meliputi pembangunan jalur kereta api dan stasiun.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved