Pemilu 2019
Agen SPAK Enrekang Ajak Perempuan Memilih Tanpa Intimidasi
Rahmawati menyerukan agar dalam Pemilu kali ini, agat perempuan jangan takut membuat pilihan yang benar tanpa intimidasi.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Hasrul
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Pemilih perempuan pada Pemilu 2019 diperkirakan mencapai 92.929.422 dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) atau 50,6% dari total pemilih.
Ini adalah sebuah kenyataan jika suara perempuan berharga.
Berharga untuk menjadi pintu masuk perjuangan bagi terbangunnya wajah politik, demokrasi dan pemerintahan Indonesia yang berkualitas.
Baca: Bawaslu Enrekang Imbau Instansi Pemerintah Tak Salurkan Bantuan Selama Masa Tenang
Lewat suara perempuan maka wajah demokrasi bisa berpihak pada kepentingan perempuan, anak, difabel, kelompok-kelompok marjinal, buruh dan lainnya.
Hal itu disampaikan oleh Agen Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Enrekang, Rahmawati Karim kepada TribunEnrekang.com, Selasa (16/4/2019).
Rahmawati menyerukan agar dalam Pemilu kali ini, agat perempuan jangan takut membuat pilihan yang benar tanpa intimidasi.
Baca: Gunakan 40 Truk, KPU Takalar Salurkan Logistik Pemilu 2019 ke Seluruh Kecamatan
Sebab, dengan pilihan yang benar dan sesuai hati nurani maka akan memajukan dan memastikan keberagaman adalah kekayaan Indonesia yang menjadi identitas bangsa.
Selain itu, hal itu juga akan membuka peluang dan kebebasan bagi perempuan, anak, difabel, kelompok-kelompok marjinal dan buruh untuk berpartisipasi dan meraih prestasi dalam politik, demokrasi, ekonomi, pemerintahan dan pembangunan di semua sektor.
Baca: TRIBUNWIKI: Kini Berusia 19, Berikut Profil dan Perjalanan Karier Aldi Maldini eks CJR
"Pilihan yang benar pula akan menghantarkan Indonesia menjadi bagian penting dari setiap kebijakan masyarakat dunia," kata Rahmwati.
Mantan Komisioner KPU Enrekang itu, mengajak seluruh perempuan agar tak menjual suaranya dengan apapun.

Sebab, menurutnya praktik politik uang menjadikan politik berbiaya tinggi yang akan menghasilkan pemimpin dan anggota legislatif yang selalu berpikir untuk mengembalikan modalnya dan tidak memikirkan kepentingan rakyat.
"Mereka yang terpilih karena politik uang, biasanya orang yang tidak memiliki kompetensi, kepemimpinan, pengetahuan dan keterampilan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya," ujarnya.
Baca: Punya e-KTP Tapi Tak Terdaftar DPT? KPU Bulukumba Minta Tetap Datang ke TPS
Rahma menambahkan, agar setiap perempuan mempelajari rekam jejak calon yang bakal dipilihnya termasuk visi misinya.
Sebab dengan cara itu, akan membuka peluang perempuan untuk terlibat mewujudkan Indonesia yang adil dan sejahtera.
"Karena Indonesia akan tertinggal bila perempuan tidak diikutsertakan dalam seluruh proses bernegara dan berbangsa," tuturnya.(tribunenrekang.com)