Kader Partai Demokrat Ngamuk, Ancam Partainya Tinggalkan Koalisi Prabowo Subianto - Sandiaga Uno
Kader Partai Demokrat ngamuk di lokasi Debat kelima Capres dan Cawapres RI, ancam tinggalkan koalisi Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kader Partai Demokrat ngamuk di lokasi Debat kelima Capres dan Cawapres RI, ancam tinggalkan koalisi Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Sempat terjadi insiden di lokasi Debat kelima Capres dan Cawapres RI, di Hotel Sultan.
Kader Partai Demokrat ngamuk.
Keributan kecil terjadi di luar arena Debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, saat Debat masih berlangsung Sabtu (13/4/2019) malam sekira pukul 21.08 WIB.
Penyebabnya, Sekretaris Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ardy Mbalembout tiba-tiba mengamuk di depan pintu masuk.
Ardy Mbalembout yang mengenakan baju biru khas tim sukses Prabowo Subianto - Sandiaga Uno itu tiba-tiba berteriak.
Dalam teriakannya, ia sempat menyebut kalau Partai Demokrat akan keluar dari koalisi pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Kita keluar dari koalisi!" katanya lantang di lobi Hotel Sultan.
Saat dimintai keterangan oleh wartawan, ia justru hanya tersenyum dan tak menjawab pertanyaan wartawan.
Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan pria itu mengamuk karena tak bisa masuk ke arena Debat.
"Ini kan dia punya undangan. Dia mau masuk, tapi gelangnya yang begini enggak ada, jadi enggak bisa masuk. Ya dia marah memprotes lah, lumrah itu," kata Ferdinand Hutahaean kepada wartawan.
Gelang yang dimaksud Ferdinand Hutahaean adalah gelang berbahan kertas yang dilengkapi QR code sebagai syarat memasuki arena Debat.
Ferdinand Hutahaean menuturkan, ucapan Ardy Mbalembout yang menyebut Partai Demokrat adalah bentuk emosi sesaat.
Ia menegaskan, Partai Demokrat tetap mendukung pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Yang mengarahkan arah politik partai ini adalah ketua umum dan majelis tingi partai. Jadi kalau ada yang bicara-bicara itu ya itu hanya reaksi sesaat saja, reaksi kecil itu," ujar dia.
Pantauan Kompas.com, peristiwa itu mengagetkan awak media yang tengah menunggu di luar arena Debat.
Beberapa saat setelah berteriak, Ardy Mbalembout tampak didatangi Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean yang keluar dari arena Debat tampak memeluk pria tersebut untuk beberapa saat.
Setelah situasi mereda, Ardy Mbalembout tampak masuk ke dalam arena Debat sementara Ferdinand Hutahaean justru meninggalkan Hotel Sultan.
"Saya agak sakit perut mau pulang dulu," jawab Ferdinand Hutahaean saat ditanya wartawan alasannya meninggalkan lokasi Debat.
Pemilu 2019 Tak Untungkan Partai Demokrat
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemilu 2019 Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan pidato politiknya di gedung DBL Arena Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/4/2019).
Dalam pidato politik yang mengangkat tema "Indonesia untuk Semua" itu, AHY mengakui bahwa Pemilu 2019 tidak menguntungkan secara politik bagi partai berlambang bintang mercy itu.
Pasalnya, Partai Demokrat tidak memiliki figur sebagai kontestan capres atau cawapres.
"Pemilu tahun ini tidak menguntungkan bagi Partai Demokrat. Namun, saya yakin dengan semangat para kader di daerah, Partai Demokrat bisa memenangkan Pemilu," katanya.
AHY hanya menyebutkan, Pemilu tahun ini pihaknya menggunakan strategi rel ganda atau double track, yakni memenangkan Pileg sekaligus Pilpres 2019.
"Kami optimistis masuk di jajaran pemerintahan tahun depan," ungkapnya.
Dalam pidato yang ditampilkan live, putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu hanya mengintruksikan kader Partai Demokrat untuk tidak Golput dan utamanya memenangkan Partai Demokrat.
Tak ada instruksi sama sekali secara khusus kepada kader Partai Demokrat untuk mencoblos pasangan nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di Pilpres 2019.
"Jika Partai Demokrat menang, kami akan masuk gelanggang Pilpres di 2024 nanti," katanya.(*)