Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Peluang Mahfud MD Jadi Ketum PPP Ganti Romi, Sudah Diskusi Jenderal Luhut & Menteri Jokowi

Peluang Mahfud MD Jadi Ketum PPP, Sudah Diskusi Jenderal Luhut & Menteri dan Ini Putusannya

Editor: Mansur AM
samsul bahri/tribuntimur.com
Ilustrasi kader PPP - PPP melobi Mahfud MD jadi Ketum PPP setelah Romahurmuziy diOTT KPK 

Peluang Mahfud MD Jadi Ketum PPP, Sudah Diskusi Jenderal Luhut & Menteri dan Inilah Putusannya

TRIBUN-TIMUR.COM - Elite PPP ternyata membidik eks Ketua Mahkamah Konstitusi Mahmud MD sebagai Ketua Umum DPP PPP menggantikan Romahurmuziy.

Mahmud MD dianggap figur ideal yang bisa mengkantrol suara PPP pada Pemilu 2019.

Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy diperkirakan berimbas terhadap suara parpol berlambang Kakbah ini. 

PPP bergerak cepat mengganti Romahurmuziy sebagai ketua umum. Suharso Monoarfa didaulat menjadi ketum menggantikan Romi.

Tugasnya, mengangkat suara partai pada Pemilu 17 April 2019 ini. 

Baca: Daftar Artis Hadir di Kampanye Jokowi - Maruf Amin GBK, Apa Massa Bisa Saingi Kampanye 02?

Baca: Hadiri Acara Prabowo, Apa yang Dicari Jenderal Gatot Nurmantyo dan Dahlan Iskan? Simak Penjelasannya

Baca: Gerindra Pecat Bupati Lutra, Isu OTT KPK dalam Pertemuan di Gubernuran, hingga Pengakuan NA

Selain Suharso Monoarfa, ternyata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD ditawari menjadi Ketua Umum DPP PPP.

Hal ini berdasarkan pengakuan Mahfud MD.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, mengaku ditawari menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ( PPP) pasca ditangkapnya Romahurmuziy, terkait kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama.

"Ini belum ada yang tahu. Tiga pekan lalu, saya ditelepon Suharso Monoarfa. Dia bilang, Pak Mahfud diminta jadi Ketum PPP," kata Mahfud, saat menghadiri acara Silaturahmi dan Apel Kebangsaan dalam rangka Pemilu Damai, di Rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (12/4/2019).

Namun, Mahfud menolak.

Dengan alasan dia bukan kader PPP.

"Saya bilang, yang bagus itu Khofifah (Gubernur Jawa Timur) atau Anda (Suharso Monoarfa)," ujarnya.

Kemudian, saat bertemu dengan KH Maimoen Zubair bersama Taj Yasin Maimoen, putranya. Juga ditanya lagi apakah bersedia jadi Ketum PPP.

Mahfud tetap mengatakan tidak, bahwa dia bukan kader PPP

"Terus dijawab, dulu Pak Mahfud, ketika jadi Menteri Pertahanan di era Gus Dur, itu atas rekomendasi PPP. Dan itu memang benar. Tapi saya bilang, saya tidak bisa," ucapnya.

Kemudian, ada lagi telepon dari Menteri Agama Lukman Hakim, yang menyatakan hal serupa.

Tapi dia tetap bilang tidak bisa.

Akhirnya Mahfud, bertemu dengan Luhut Binsar Panjaitan.

Kemudian diberi pertimbangan jika kemudian mau menjadi Ketum PPP.

"Kata Pak Luhut, kalau mau saya dorong. Sambil diberi pertimbangannya. Kemudian saya putuskan untuk tetap tidak mau," ucapnya.

Sikap Politik Mahfud MD

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD salah satu publik figur yang rutin berkomunikasi dengan netizen.

Lewat akun twitter @mohmahfudmd, Mahfud MD kerap tanya-jawab atau berbalas komentar dengan warganet.

Kali ini, Mahfud MD terlibat interaksi dengan netizen pendukung Capres 02 Prabowo Subianto.

Namun Mahfud MD tidak akan mengkampanyekan pilihan politiknya 

Hal ini disampaikan saat ada yang mempertanyakan tujuan Mahfud MD ke Surabaya menghadiri sebuah acara bersama Slank, salah satu ikon musik Tanah Air yang menjtauhkan pilihan politiknya ke Capres 01 Jokowi.

"Jam 4.30 WITA sdh standby di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar utk terbang ke Surabaya. Pagi hrs studium generale di kampus, sore Ngaji Kebangsaan bersama Ustadz Yusuf Mansur, Slank, dan Generasi Milenial di Kota Pahlawan Surabaya. Bye bye, Makassar; Surabaya, I am coming," tulis Mahfud MD saat bersiap terbang dari Makassar ke Surabaya, Minggu (7/4/2019) dini hari di akun @mohmahfud MD.

Namun salah satu akun anonim mengomentari status Mahfud MD.

"Ngaji sama Slank ? Ngaji sama Gambus masi nyambung Prof. Duh piye iki RUSAK ! #PutihkanGBKDanJakarta," tulis akun @BrowSniperBack.

Rupanya aktivis KAHMI ini membalas cuitan di atas.

"Bersihkan hati dari rasa paling bersih hanya krn perbedaan pilihan politik. Setahu sy anak" Slank itu rajin beribadah sosial juga. Mereka pny rumah yang ditempati beberapa anak yatim dan didatangkan guru ngaji utk anak2 sebatangkara itu dgn biaya dari anak Slank. Anda & Sy bgmn?," balas Mahfud MD.

Komentar menohok Mahfud MD ini pun ramai reaksi dari netizen dan akun @BrowSniperBack jadi bulan-bulanan netizen.

Salah satu akun @nemencinta memberi tanggapan:

"Kampanye 01 Ya Pak" tulis @nemecinta.

"Teman2 dan followers saya umumnya adalah orang2 terdidik. Mereka tidak bisa dikampanyei agar memilih yang ini atau yang itu. Maka sejak awal sikap saya, "Saya pasti akan memilih tetapi takkan mengajak atau mengampanyei siapapun untuk memilih yg mana". Silakan sj pilih sendiri2." balas @mohmahfudmd.

Aktivis NU ini menutup tanya jawab dengan netizen dengan pernyataan politiknya berikut ini: 

"Katakanlah, "Hai Saudara sebangsa dan setanah air. Kamu tahu yg mana yg akan kupilih, spt jg sy tahu yg mana yg akan kamu pilih. Kamu tak hrs memilih siapa pilihanku spt jg sy tak hrs memilih siapa pilihanmu. Bagimu pilihanmu, bagiku pilihanku". Siapa pun boleh memilih siapa pun." tulis Mahfud MD

(TRIBUN-TIMUR.COM/kompas.com)

Baca: 5 Fakta Konser Putih Bersatu Jokowi-Maruf di GBK, Bandingkan Saat Kampanye Akbar Prabowo-Sandiaga

Baca: TERUNGKAP Alasan Ustadz Abdul Somad Mau Bertemu Prabowo & Ceritakan Semuanya: Saya Takut Menyesal

Baca: Alasan Prabowo Subianto Pecat Indah Putri Indriani Bupati Cantik Luwu Utara Sebagai Ketua Gerindra

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahfud MD Mengaku Ditawari Jadi Ketum PPP", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved