Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BMKG Stasiun Luwuk: Sampai Saat Ini Sebanyak 50 Kali Gempa Susulan di Bangkep Sulteng

Sejak Gempa utama bermagnitudo 6,8 mengguncang Kabupaten Banggai Kepulauan, Gempa susulan dengan skali besar dan kecil masih dirasakan.

Penulis: abdul humul faaiz | Editor: Suryana Anas
Facebook/Staven Polenbe
Suasana warga berlarian ke dataran tinggi saat gempa bermagnitudo 6,8 mngguncang Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Jumat (12/4/2019). (Facebook/Staven Polenbe) 

TRIBUNNPALU.COM, PALU - Sejak Gempa utama bermagnitudo 6,8 mengguncang Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, Gempa susulan dengan skali besar dan kecil masih dirasakan.

"Dalam catatan kami, sebanyak 50 kali Gempa susulan dengan kekuatan 5 samai denga 4 SR," terang Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Luwuk, Kabupaten Banggai, Sujarwo saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (13/4/2019).

BMKG menunjukkan, hingga Sabtu pagi ini, terjadinya aktivitas gempa susulan (aftershock) sebanyak 53 kali dengan kekuatan paling besar M 5,6 dan terkecil M 3,4.

Baca: Basarnas Palu Siaga Gempa Banggai Kepulauan, Siapkan Alat Ekstrikasi

Baca: Kepala BPBD Sulteng: Belum Ada Laporan Kerusakan Akibat Gempa Banggai Kepulauan

Baca: Gempa Guncang Banggai Kepulauan, Soroako Luwu Timur Mati Lampu

Namun, magnitudo gempa pada kedalaman 10 kilometer itu, cenderung menurun sehingga guncangannya hanya dirasakan di sekitaran lokal sumber gempa.

Data terakhir BMKG Stasiun Luwuk, Kabupaten Banggai, gempa bermagnitudo 3.1 terjadi sekitar pukul 09.06 Wita.

Sumber gempa berada di 62 KM arah tenggara Makapa, Kabupaten Banggai, Sulteng, dengan kedalaman 10 KM.

Hingga saat ini, sebagian besar warga masih takut kembali beraktivitas di dalam rumah karena seringnya terjadi gempa susulan.

Sujarwo menjelaskan, gempa teluk tolo tersebut dipicu oleh sesar aktif.

Kata dia, dalam catatan awal, gempa magnitudo 6,9 mengguncang wilayah Kabupaten Morowali, Morowali Utara dan Banggai.

Selanjutnya, setelah dilakukan pemutakhiran, magnitudo gempa turun menjadi M 6,8.

dijelaskannya, Episenter terletak pada koordinat 1,89 LS dan 122,57 BT tepatnya di Teluk Tolo, pada jarak 82 kilometer arah barat daya Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah, dengan pada kedalaman 17 kilometer.

"Hasil pemodelan menunjukkan, bahwa gempa ini berpotensi tsunami," tuturnya.

Sehingga kata dia, dalam waktu kurang dari 5 menit setelah terjadi gempa, BMKG segera mengeluarkan peringatan dini tsunami.

Dengan status ancaman waspada dengan estimasi tinggi tsunami kurang dari 50 cm.

Setelah dilakukan pemutakhiran magnitudo dan melakukan monitoring muka air laut melalui pengamatan tide gauge di Kendari, Sulawesi Tenggara dan Taliabu Maluku Utara, menunjukkan tidak ada kenaikan muka air laut yang signifikan.

Dampak gempa ini berdasarkan laporan masyarakat dirasakan di wilayah Poso, Buol, Morowali, Banggai dan Palu pada skala intensitas IV MMI.

Selain itu gemoa juga terasa di Kolaka Utara dan Toli-toli (III-IV MMI).

Kotamobagu, Palopo, Kolaka, Makassar dan Kep. Konawe (III MMI).

Gorontalo dan Kendari dengan skala intensitasII-III MMI).

Manado, Pinrang dan Konawe dengan skala intensitas (II MMI).

"Saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa," pungkasnya. (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz).

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved