ILC TV One
Jelang ILC TV One, Rocky Gerung: Saya Tidak Anjurkan Pilih Siapa, Saya Anjurkan Tidak Pilih Boneka
Jelang ILC TV One, Rocky Gerung: Saya Tidak Anjurkan Pilih Siapa, Saya Anjurkan Tidak Pilih Boneka
"Saudara-saudara sekalian, sebangsa setanah air, teman-teman media, kami dari Koalisi Merah Putih memantau dan mengumpulkan keterangan yang masuk dari quick count sejumlah lembaga survei dan dari lembaga survei yang kami gunakan sebagai acuan."
"Kami bersyukur bahwa semua keterangan yang masuk menunjukkan bahwa kami, pasangan nomor urut satu, Prabowo-Hatta, mendapat dukungan dan mandat dari rakyat Indonesia," kata Prabowo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 9 April 2014 sore.
Para tokoh seperti Prabowo, Aburizal Bakrie, dan Hatta Rajasa terlihat sujud syukur selama 7 detik.
Seisi rumah terlihat langsung riuh dan berteriak takbir 'Allahu Akbar'.
Kejadian di atas nyaris lima tahun lalu telah berlalu.
Pemimpin Redaksi TV One, Karni Ilyas, kemudian angkat bicara mengenai momen itu saat tampil di ILC TV One, Selasa (26/2/2019) malam.
Pembawa Acara Indonesia Lawyers Club (ILC) Karni Ilyas angkat bicara soal hasil Quick Count Pemilu Presiden 2014 yang berisi data salah.
Hal tersebut disampaikan Karni Ilyas saat membawakan acara ILC bertajuk 'Perlukah Pernyataan Perang Total dan Perang Badar?' yang tayang live di tvOne, Selasa (26/2/2019) malam.
Karni Ilyas menyatakan hal tersebut sebagai bentuk klarifikasinya atas banyaknya masyarakat yang mempersoalkannya, terutama di media sosial.
Baca: Live ILC TV One: El Clasico Jokowi VS Prabowo: Siapa Pemenangnya, Rocky Gerung & Budiman S Hadir?
Baca: Videonya Tampar Kanit Provost Beredar, Mahasiswa Filsafat Makassar Resmi Tersangka , Ini Fotonya
Baca: Persib Bandung Incar Pemain Muda Asal Serbia, Lihat Video Aksi Striker Ini, Cocok ke Maung Bndung?

"Saya ketika itu memang sedang cuti. Tapi sebagai penanggung jawab sekarang, saya harus. Saya cuti panjang waktu itu, lebih dari tiga bulan," kata Karni Ilyas, mengawali klarifikasinya.
Karni Ilyas menjelaskan, Quick Count pemilu itu, bukan merupakan hasil produksi dari televisi itu sendiri.
Quick Count itu produksi dari lembaga survei yang cukup banyak di Indonesia dan terdaftar di KPU (Komisi Pemilihan Umum) atau Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu)," terangnya.
"Dan pada tahun 2014, tvOne memakai tiga lembaga survei. Salah satu diantaranya memiliki kekeliruan, dan mengatakan dalam kesimpulannya, hasil kesimpulan dalamQuick Countnya bahwa Prabowo (Calon Presiden Prabowo Subianto) menang."
"Dan ternyata itu salah," sambung Karni Ilyas.

Meski demikian, jelas Karni Ilyas, ada dua lembaga survei lainnya yang pada hari itu juga ada di tvOne, menyatakan bahwa Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) pemenangnya.