Sampai Trending #AmplopLuhutAdaMaunya, Ternyata Ini Maksud Pemberian Amplop Menurut GP Ansor
Sampai Trending #AmplopLuhutAdaMaunya, Ternyata Ini Maksud Pemberian Amplop Menurut GP Ansor
TRIBUN-TIMUR.COM - Simak berikut penjelasan GP Ansor terkait video viral Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Panjaitan beri amplop untuk kyai.
Pada Rabu (3/4/2019) pagi, tagar AmplopLuhutAdaMaunya jadi trending topik linimasa Twitter.
Pada pukul 09.00 WIB saja, sudah hampir 30 ribu cuitan yang ditulikan di media sosial Twitter.

Tagar ini dimulai setelah beredar video Luhut Panjaitan yang memberikan amplop putih pada Kyai Zubair Muntasor di Madura.
Pada video yang juga dibagikan oleh Andi Arief dan Fadli Zon ini memperlihatkan Luhut sedang berkunjung ke Kyai Zubair.
Luhut meminta dukungan Kyai untuk mendukung pasangan calon nomor urut 01, Jokowi - Amin untuk pilpres 2019.
Luhut menjelaskan tujuannya berkunjung pada Kyai untuk bersilaturahmi.
Lebih lanjut pada video tersebut, Luhut sempat memberikan amplop berwarna putih.
Warganet pun mempertanyakan maksud dan tujuan Luhut memberikan amplop pada Kyai Zubair.
Sedangkan Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Malang, Husnul Hakim menegaskan jika pemberian amplop tersebut jangan disangkutkan pada politik atau dipolitisir.
Baca: Jokowi Tantang Prabowo Kembalikan Tanah, Dahnil Colek Luhut Panjaitan, Erick Thohir & Hari Tanoe
Baca: Ternyata Jenderal Luhut Panjaitan Yang Usul ke Presiden Jokowi Karyakan Kolonel TNI di Kementerian
Baca: Ditanya Najwa Shihab Lebih Baik Mana Jokowi atau Prabowo, Begini Jawaban Menteri Luhut Panjaitan
Dikutip dari Surya Malang, Husnul Hakim menjelaskan jika pemberian 'salam tempel' saat berkunjung ke kyai sudah menjadi tradisi.
Biasanya, pemberian amplop diniatkan santri untuk titip pada kyai dalam perjuangan.
Husnul meminta agar pihak-pihak lain tidak memanfaatkan situasi dengan mempolitisir silaturahmi yang dilakukan Luhut ke kediaman Kyai Zubair Muntasor.
"Jangan dipolitisir, kasihan marwah kyai apalagi kyai Zubair Muntasor adalah kyai sepuh Madura. Apa yang dilakukan Pak Luhut mungkin hanya sekedar sedikit membantu biaya perawatan beliau, dan pak Luhut paham dengan tradisi santri Jawa Timur," jelasnya.
Lebih lanjut, Husnul mengungkapkan bahwa selama ini Luhut memang dekat dengan para kyai di Jawa Timur.
Kedekatan itu kata dia, tidak hanya terjalin dengan kyai tetapi juga dengan lembaga di bawah NU seperti Muslimat dan Ansor. (*)
Baca: Jokowi Tantang Prabowo Kembalikan Tanah, Dahnil Colek Luhut Panjaitan, Erick Thohir & Hari Tanoe
Baca: Ternyata Jenderal Luhut Panjaitan Yang Usul ke Presiden Jokowi Karyakan Kolonel TNI di Kementerian
Baca: Ditanya Najwa Shihab Lebih Baik Mana Jokowi atau Prabowo, Begini Jawaban Menteri Luhut Panjaitan
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur:
Tagar Amplop Luhut Ada Maunya Trending Indonesia
Trending topic lini masa media sosial Twitter Rabu (3/4/2019) pagi ini merekam percakapan netizen dengan tagar #AmplopLuhutAdaMaunya.
Disertai video dan foto mirip Luhut Binsar Panjaitan memegang Amplop menunduk di hadapan seorang pria sepuh.
Berikut Trending Twitter pagi ini dicapture tribun-timur.com.
Dua politisi pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno Fadli Zon dan Priyo Budi Santoso ikut berkicau tentang tagar ini.

Beredar video yang diunggah akun Twitter @andiarief__ menampilkan Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, sedang sowan ke kyai Zubair Muntasor di Madura, Jawa Timur.
Video itu kemudian diberi keterangan "ini cara Jokowi membeli suara".
Pemilik akun Twitter itu adalah Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief.
Namun, banyak komentar yang menyudutkan sehingga menjadi bahan untuk menyerang Luhut dan melecehkan Kyai Zubair Muntasor.
Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Malang, Husnul Hakim Sy, ikut terusik dengan ulah Andi Arief.
Dia menyampaikan bahwa ketika sowan ke kyai, santri sudah biasa memberikan 'salam tempel' yang diniatkan santri untuk titip kepada kyai dalam perjuangan.
"Kadang bukan hanya amplop tapi bawa hasil pertanian seperti pisang, padi, ayam dan lain-lain", jelas Husnul, Selasa (2/4/2019).
Husnul meminta agar pihak-pihak lain tidak memanfaatkan situasi dengan mempolitisir silaturahmi yang dilakukan Luhut ke kediaman Kyai Zubair Muntasor.
"Jangan dipolitisir, kasihan marwah kyai apalagi kyai Zubair Muntasor adalah kyai sepuh Madura. Apa yang dilakukan Pak Luhut mungkin hanya sekadar sedikit membantu biaya perawatan beliau, dan pak Luhut paham dengan tradisi santri Jawa Timur," jelasnya.
Lebih lanjut, Husnul mengungkapkan bahwa selama ini Luhut memang dekat dengan para kyai di Jawa Timur.
Kedekatan itu kata dia, tidak hanya terjalin dengan kyai tetapi juga dengan lembaga di bawah NU seperti Muslimat dan Ansor.
"Selama ini saya tahu Pak Luhut dekat dengan kyai-kyai di Jawa Timur," ungkapnya.
"Jadi tolong jangan sakiti kyai kami, dengan memfitnah kyai menerima sogokan, karena para kyai juga tidak pernah minta untuk dikunjungi, awas kualat kalau memfitnah kyai," tegasnya.
Baca: Jokowi Tantang Prabowo Kembalikan Tanah, Dahnil Colek Luhut Panjaitan, Erick Thohir & Hari Tanoe
Baca: Ternyata Jenderal Luhut Panjaitan Yang Usul ke Presiden Jokowi Karyakan Kolonel TNI di Kementerian
Baca: Ditanya Najwa Shihab Lebih Baik Mana Jokowi atau Prabowo, Begini Jawaban Menteri Luhut Panjaitan
Sekilas Luhut Panjaitan, Kopassus yang Disegani
Luhut Binsar Panjaitan adalah lulusan terbaik dari Akademi Militer Nasional angkatan tahun 1970.
Pada Tahun 1967, Luhut masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian Darat dan 3 tahun kemudian meraih predikat sebagai Lulusan Terbaik pada tahun 1970, sehingga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.
Melansir Wikipedia, Karier militernya banyak dihabiskan di Kopassus TNI AD.
Di kalangan militer dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81.
Berbagai medan tempur dan jabatan penting telah disandangnya; Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat.
Ketika menjadi perwira menengah, pengalamannya berlatih di unit-unit pasukan khusus terbaik dunia memberinya bekal untuk mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Sat-81/Gultor) kesatuan baret merah Kopassus, menjadi salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.
Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan lahir di Simargala, Huta Namora, Silaen, Toba Samosir, Sumatra Utara, 28 September 1947.
Kini usianya 71 tahun.

Ia adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia saat ini.
Ia juga menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015
. Pada 12 Agustus 2015 ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Dalam reshuffle Kabinet Kerja Jilid II pada tanggal 27 Juli 2016, dia diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli.
Pada tanggal 15 Agustus 2016, Presiden Joko Widodo mengambil langkah terkait polemik kepemilikan paspor Amerika Serikat (AS) Menteri ESDM Arcandra Tahar, sehingga Presiden Joko Widodo memberhentikan secara hormat Arcandra Tahar dari Menteri ESDM, dan menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan yang juga menjadi Menko Maritim, untuk menjadi pejabat sementara (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Sebelum masuk dalam Kabinet Kerja, Luhut Pandjaitan pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2000- 2001 saat Abdurrahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI 1999 - 2001.
Sebelum menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, ia menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura. (*)
Sebagian Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Reaksi GP Ansor Kabupaten Malang soal Video Luhut Panjaitan Berikan Amplop pada Kyai di Madura,