Rasio Klaim BPJSKes Makassar Hingga 3 Kali Lipat
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJSKes) Cabang Makassar memiliki rasio klaim yang kurang baik.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJSKes) Cabang Makassar memiliki rasio klaim yang kurang baik.
Kepala BPJSKes Cabang Makassar M Ichwansyah Gani mengatakan, data tersebut bersifat fluktuasi.
Akan terus bergerak seiring tingkat pembayaran kepada pihak rumah sakit.
Saat ini rasio klaim menyentuh angka 300 persen.
Artinya, jumlah klaim tiga kali lipat lebih tinggi dari iuran yang dibayarkan peserta.
"Rasio klaim tertinggi di Kota Makassar. Sampai 400 persen. Kalau jumlah iuran di sepanjang 2018 lalu itu Rp 668 miliar," kata Iwan sapaannya via pesan WhatsApp, Selasa (2/4/2019).
Iwan menjelaskan, kondisi rasio klaim yang tinggi terjadi karena beberapa hal.
Salah satunya, peserta yang menunggak pembayaran turut berkontribusi besar di dalamnya.
"Paling banyak peserta Mandiri (yang menunggak pembayaran). Karena daftar pas sakit. Yang paling sedikit PNS sama peserta yang iurannya dari APBD dan APBN," ujarnya.
Demi menekan rasio klaim, pihaknya mengoptimalkan layanan di Faskes tingkat pertama sehingga peserta tidak langsung ke rumah sakit.
Kemudian, optimalisasi pemanfaatan layanan rujukan antar provinsi agar tidak terjadi penumpukan pasien di rumah sakit di Makassar yang datang dari luar Provinsi.
"Dinas kesehatan punya program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Ini akan membantu sebab di Makassar ini masyarakatnya banyak juga penyakit seperti jantung dan hipertensi. Selanjutnya, rujukan online cara kami untuk tekan biaya juga," katanya.
Belum Bayar Klaim Rp 158 M
Nilai iuran yang dikelola BPJS Kesehatan Cabang Makassar jauh lebih sedikit ketimbang biaya peserta yang wajib dibayarkan.
Akibatnya, BPJS Kesehatan masih belum membayar klaim sebesar Rp 158 miliar.