Mantan Bek Tangguh PSM Makassar jadi Striker Dadakan di Persija. Apa Pertimbangan Ivan Kolev?
Ivan Kolev mengatakan, Persija Jakarta membutuhkan pemain berpostur tinggi untuk mencetak gol ke gawang Kalteng Putra
Penulis: Alfian | Editor: Insan Ikhlas Djalil
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelatih Persija Jakarta, Ivan Kolev, tiba-tiba mengubah posisi Steven Paulle dari pemain belakang menjadi striker pada akhir babak kedua babak 8 besar Piala Presiden 2019 melawan Kalteng Putra.
Pertandingan memperebutkan tiket semifinal ini berlangsung di Stadion Patriot, Bekasi, Kamis (28/3/2019) sore.
Baca: Kampanye di Sidrap, Sandiaga Uno Bahas Kartu Mukjizat
Baca: Mau Servis Mobil Toyota di Area Tamalanrea? Yuk ke Bengkel Kalla Toyota Unhas! Lihat Promo-promonya
Baca: Update Calon Pendeta Melinda Zidemi Diperkosa dan Dibunuh, Lihat Foto Wajah Pelaku dan Motif
Pertandingan diakhiri dengan adu penalti, setelah kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal 90 menit. Pada adu penalti, Kalteng Putra menang 4-3, sehingga skor akhir menjadi 5-4.
Kalteng Putra unggul duluan 1-0 melalui gol Patrich Wanggai. Gol ini diprotes pemain-pemain Persija, yang menganggap Wanggai menggunakan tangan.

Persija menyamakan skor menjadi 1-1 melalui gol pemain asing asal Brasil, Bruno Matos.
Mengenai keputusan menempatkan Paulle yang mantan bek tengah PSM Makassar menjadi striker dadakan, Ivan Kolev memberi penjelasan.
Ivan Kolev mengatakan, Persija Jakarta membutuhkan pemain berpostur tinggi untuk mencetak gol ke gawang Kalteng Putra.
Steven Paulle dipercaya menjadi penyerang setelah Ivan Kolev memasukan Ryuji Utomo untuk menggantikan striker Silvio Escobar pada menit ke-72.

Ryuji Utomo langsung diduetkan bersama Maman Abdurrahman di lini pertahanan tim Macan Kemayoran.
Kehadiran Steven Paulle di lini depan bisa dibilang sukses. Sebab, Persija berhasil menyamakan kedudukan lewat Bruno Matos pada menit ke-77.
Tetapi, Steven Paulle tidak lama dipercaya menjadi penyerang. Lima menit menjelang berakhirnya pertandingan, mantan pemain PSM Makassar asal Perancis itu kembali menempati lini belakang Persija Jakarta.
"Saya ubah posisi Steven Paulle karena Kalteng Putra tidak bermain dengan buang bola jauh," kata Ivan Kolev, setelah pertandingan.

"Saya cari solusi pemain tinggi, supaya bisa membantu lini depan kami," jelas pelatih asal Bulgaria tersebut.
Ivan Kolev mengaku senang dengan performa Steven Paulle di lini depan Persija Jakarta. Sebab, ikut berperan membuka pertahanan rapat dan solid lini belakang Kalteng Putra.
"Dia sangat membantu kami. Pemain lama menjaga dia dan membuka pemain kami lainnya untuk mencetak gol," kata Ivan Kolev.
PSM melepas Steven Paulle setelah berakhirnya kompetisi Liga 1 2018 setelah dua musim bersama pelatih Robert Rene Alberts.

Sebagai pengganti Paulle, pelatih Robert Rene Alberts menggaet mantan stopper Barito Putra, Aaron Evans, untuk berduet dengan Abdul Rahman di jantung pertahanan PSM.
Sebagai alternatif untuk mengisi posisi stopper, PSM mendatangkan mantan bek tengah Madura United, Munhar.
Sebelum bergabung dengan Persija Jakarta, Paulle sempat dikaitkan dengan beberapa klub, seperti Bali United.
Baca: Suami Siti Zulaeha Djafar Ungkap Kejanggalan Motif Wahyu Jayadi Bunuh Istrinya, Tak Mungkin Emosi?
Baca: Prabowo Subianto Buka-bukaan Sebut Nama Menteri di Kabinetnya Jika Terpilih,Ada yang Lulusan Harvard
Pelatih Kalteng Putra Komentari Gol Kontroversial Patrich Wanggai
Pelatih Kalteng Putra, Gomes de Oliviera, mengaku memaklumi ‘kesalahan’ wasit Thoriq Alkatiri terkait gol kontroversial yang terjadi pada laga kontra Persija Jakarta.
Kemenangan Kalteng Putra atas Persija Jakarta pada babak perempat final Piala Presiden 2019 diwarnai gol kontroversial yang dicetak oleh Patrich Wanggai.
Kalteng Putra menang 5-4 atas Persija Jakarta lewat drama adu penalti dalam laga yang digelar di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, Kamis (28/3/2019) sore.

Pertandingan langsung dilanjutkan ke babak adu penalti, setelah kedua tim bermain imbang 1-1 dalam waktu normal.
Kalteng Putra unggul 1-0 terlebih dahulu lewat gol Patrich Wanggai pada menit ke-57, memanfaatkan sepak pojok. Persija membalas melalui Bruno Matos di menit ke-77.
Gol Patrich Wanggai ini diprotes keras oleh pemain Persija yang sempat mogok bertanding, lantaran menilai mantan pemain Persib Bandung itu mencetak gol dengan tangannya.
Selain gol Patrich Wanggai, Bruno Matos juga dinilai berdiri pada posisi offside saat menerima bola dari Heri Susanto, sebelum menceploskan bola ke gawang yang dijaga Dimas Galih Pratama.

Menanggapi gol kontroversi pemainnya, pelatih Kalteng Putra Gomes de Oliviera mengatakan, wasit bisa melakukan kesalahan.
"Saya tidak lihat, tetapi banyak orang di kotak penalti dalam duel bola lepas dan gol. Yang saya lihat bola masuk ke gawang," kata Gomes saat memberikan keterangan pers, seusai laga.
"Soal gol Patrich, saya tidak bisa bicara lagi. Apalagi wasit juga manusia biasa," tambahnya.
Sementara soal kemenangan timnya, Gomes merasa bangga pasukannya bisa meraihnya di kandang Persija yang mendapat dukungan penuh dari suporternya, The Jak Mania. (*)