Pembunuhan Karyawati UNM
Asal Sama dari Sinjai, Dekat Sejak SMA hingga Kerja di UNM, Mengapa Wahyu Jayadi Bunuh Siti Zulaeha?
Dr Wahyu Jayadi dan korban Siti Zulaeha Djafar ternyata sudah dekat dan akrab sejak di kampung.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sakinah Sudin
Teman Sekampung, Dekat Sejak SMA, hingga Sama Kerja di UNM, Mengapa Wahyu Jayadi Bunuh Siti Zulaeha?
TRIBUN-TIMUR.COM - Fakta pembunuhan Siti Zulaeha Djafar oleh Dr Wahyu Jayadi kian terang-benderang. Polisi terus bekerja menemukan fakta sebenarnya.
Dr Wahyu Jayadi dan korban Siti Zulaeha Djafar ternyata sudah dekat dan akrab sejak di kampung.

Keduanya dari Kabupaten Sinjai, kabupaten di selatan Sulawesi Selatan.
Umur Dr Wahyu Jayadi dan Siti Zulaeha terpaut empat tahun.
Sederet Fakta Wahyu Jayadi Bunuh Siti Zulaeha Djafar, Tisu Bau Pesing hingga Upaya Hilangkan Jejak
Bahkan suami Siti Zulaeha, Sukri, sempat menelpon Dr Wahyu Jayadi setelah sang istri menghilang tanpa jejak.
Kedekatan juga dibuktikan saat Dr Wahyu Jayadi mengantar Sukri suami almarhumah ke RS Bhayangkara.

Siti Zulaeha Djafar (40) ternyata sangat dekat dengan Wahyu Jayadi (44) hingga maut memisahkan.
Informan TRIBUN-TIMUR yang merupakan "orang kampus" dan dari pihak kepolisian menceritakan bagaimana kedekatan hubungan keduanya terbangun.
Kedekatan mereka terbangun sejak puluhan tahun, dari kampung.
Berikut 4 kesamaan yang membangun kedekatan hubungan.
1. Asal
Mereka sama-sama orang Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Soal masa remaja, Siti Zulaeha Djafar dan Wahyu Jayadi sama-sama menamatkan pendidikan SMA-nya di Sinjai.
Siti Zulaeha Djafar alumnus SMA Negeri 1 Sinjai, sedangkan Wahyu Jayadi alumnus SMA Negeri 2 Sinjai.
Siti Zulaeha Djafar tinggal di dekat SMA Negeri 1 Sinjai, Sinjai Utara, sedangkan Wahyu Jayadi di Bikeru, Kecamatan Sinjai Selatan.
Saat diamankan polisi, Wahyu Jayadi menceritakan bagaimana hubungan dirinya dengan korban hingga mengaku mendapat kepercayaan dari orangtua Siti Zulaeha Djafar untuk menjaga Siti Zulaeha Djafar.
Oleh orangtua Siti Zulaeha Djafar, Wahyu Jayadi dianggap bersaudara dengan korban.
"Kita tak punya hubungan emosional dalam tanda kutip bahwa kita saling suka sama suka. Ini karena persoalan hubungan emosional karena hubungan keluarga. Saya ingat pesannya almarhumah mamanya, 'Jagai anrimmu, jagai anrimmu (jaga adikmu, jaga adikmu). Bahasa Bugisnya seperti itu. Taniako tau laing' (kamu bukan orang lain)."
Begitu dikatakan Wahyu Jayadi saat diamankan polisi dari Unit Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel.
Dr Wahyu Jayadi Bunuh Siti Zulaeha Djafar; dari Kencan, Pipis dalam Mobil, hingga Hancurkan iPhone X
2. Almamater
Tamat SMA, Wahyu Jayadi kemudian melanjutkan pendidilkan tinggi pada Fakultas Ilmu Keolahragaan ( FIK) Universitas Negeri Makassar ( UNM).
Sementara Siti Zulaeha Djafar memilih Fakultas Teknik UNM.
Mereka beda angkatan karena usia selisih 4 tahun.
3. Tempat kerja
Setelah menamatkan pendidikan tingginya, Siti Zulaeha Djafar dan Wahyu Jayadi mendaftar menjadi PNS Kemenristekdikti.
Wahyu Jayadi lolos jadi dosen FIK UNM pada tahun 2000, sedangkan Siti Zulaeha Djafar pada tahun 2015.
Mereka memilih jalan sama, mengabdi pada institusi pendidikan tinggi.
4. Tempat tinggal
Selain itu, beberapa tahun terakhir, mereka juga memilih tempat tinggal yang sama, di kompleks perumahan Sabrina Regency, Jalan Manggarupi, Paccinongang, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan.
Rumah korban berada di blok F, sedangkan pelaku berada di blok E.
Sebelumnya pindah ke perumahan Sabrina Regency, pelaku tinggal di perumahan Permata Hijau Permai, Jalan Letjen Hertasning, Makassar.
Hubungan Asmara
Informan Tribun-Timur.com menyampaikan, Siti Zulaeha Djafar dan Wahyu Jayadi diduga kuat memiliki hubungan asmara yang telah lama terbangun.
Mereka saat ini berstatus sebagai istri dan suami.
Siti Zulaeha Djafar memiliki seorang suami dan 3 anak, sementara Wahyu Jayadi memiliki seorang istri dan 4 anak.
Saat sementara membangun rumah tangga masing-masing, mereka malah sempat kencan.
Kencan saat Pulang Kantor
Sebelum pembunuhan, Siti Zulaeha Djafar dan Wahyu Jayadi sempat janjian untuk kencan saat pulang dari kantor atau tempat kerja.
Korban dan pelaku sama-sama berkantor di lantai II, Menara Phinsi UNM, Jalan Andi Pangerang Pettarani, Makassar.
Korban adalah staf Bagian Rumah Tangga pada Biro Administrasi Umum dan Keuangan ( BAUK) UNM.
Mereka janjian untuk bertemu di depan kantor PT Telkom Tbk, dekat Menara Phinisi.
Mereka kemudian bertemu sekitar pukul 17:00 Wita, Kamis (21/3/2019).
Di depan kantor PT Telkom Tbk, mobil mereka papasan, selanjutnya beriringan menuju ke kompleks pertokoan Permata Sari, Jalan Sultan Alauddin, depan kampus UIN Alauddin, Jalan Sultan Alauddin, Makassar.
Mereka ke kompleks pertokoan itu dengan tujuan menitip mobil jenis SUV mid-size merek Suzuki Escudo yang dikendarai Wahyu Jayadi.
Selanjutnya, mereka jalan bareng, dimana Wahyu Jayadi mengemudikan mobil Daihatsu Terios milik Siti Zulaeha Djafar.
Saat mobil mereka papasan, berdasarkan pengakuan pelaku, Siti Zulaeha Djafar sempat meminta kantong plastik kepada pelaku.
Kantong plastik itu digunakan korban untuk buang air kecil (pipis) di dalam mobil.
Korban juga tak pernah keluar dari mobil sejak papasan hingga mobilnya meninggalkan kompleks pertokoan Permata Sari.
Kantong plastik itu bersama lembaran tisu bau pesing diamankan polisi sebagai barang bukti.
Polisi dari Resmob juga mengamankan barang bukti lain sebuah berupa batu, sebuah kunci kontak mobil Daihatsu Terios, sebuah kerudung warna hijau, sebuah cincin.
Sebuah jam tangan, sebuah smartphone iPhone X milik korban, sebuah handphone merek Samsung milik pelaku, sebuah smartphone Xiaomi milik pelaku, selembar kemeja warna hijau dikenakan pelaku, selembar celana warna hitam dikenakan pelaku, uang tunai Rp 440 ribu.
Sampel darah korban, tisu bekas, dan pakaian korban.
Motif Pembunuhan
Dekat masa sekolah di kampung hingga kerja, lantas mengapa Wahyu Jayadi tega membunuh Siti Zulaeha Djafar?
Diberitakan sebelumnya, polisi merilis motif Dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) Dr Wahyu Jayadi MPd tega membunuh staf Biro Administrasi Umum UNM, Siti Zulaeha Djafar, Jumat (22/3/2019) lalu.
Siti Zulaeha Djafar ditemukan dalam kondisi tewas dalam sebuah mobil Terios berwarna biru di depan sebuah gudang di BTN Zarindah, Gowa.
Semula, Siti Zulaeha Djafar diduga menjadi korban perampokan.
Pasalnya, sejumlah barang hilang dan kaca mobil milik korban pecah.
Setelah proses penyelidikan, diketahui ia menjadi korban pembunuhan.
Pelakunya tak lain adalah rekan kerjanya sendiri di UNM, Dr Wahyu Jayadi.
Adapun motif sehingga pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban yaitu karena pelaku merasa tidak terima dengan perlakuan korban.
Selama ini korban sudah dianggap sebagai keluarga pelaku, yang di mana korban tersebut sudah terlalu jauh ikut campur terhadap masalah pekerjaan dan masalah pribadi pelaku.
Sayang, polisi tak menjelaskan lebih rinci masalah pekerjaan dan masalah pribadi yang dimaksud. (TRIBUN-TIMUR.COM)