Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Festival Sinema Australia Indonesia

HE Richard Mathews dan Diplomasi Lilin Kue Ulangtahun Konjen Australia di Makassar 

Konsul Jenderal Australia di Makassar ini, menunjukkan kelihaian diplomasinya saat memberi sambutan resmi di hadapan sekitar 120-an tamu VIP.

Penulis: Amiruddin | Editor: Thamzil Thahir
dok_tribun-timur/thamsil
Konsul Jenderal Australia di Makassar HE Richard Mathews saat menerima kue ulang tahun ke-3 Kantor Konsuler Australia di Makassar di sesi pembukaan Festival Sinema Australia-Indonesia (FSAI) 2019 di GCV Sinema, Daya Grand Square, Biringkanaya, Makassar, Jumat (22/3/2019) malam. 

"mungkin sebagian undangan di sini hadir saat Menteri Luar Negeri kami, Mrs Julie Bishop datang meresmikan kantor kami di Wisma Kalla," ujar Mr Mathews, mengenang momen 3 tahun lalu, Selasa (22/3/2016) di Lantai 7 Wisma Kalla, Jl Dr Ratulangi, Makassar.

Tribun yang kala itu, datang meliput momen bersejarah pembukaan hubungan diplomatik Indonesia Australia itu, merekam pesan resmi Mrs Julie Bishop MP.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop (kedua kanan), Wakil Gubenur Sulsel Agus Arifin Numang (kanan), Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto (kedua kiri) dan Direktur Utama Kalla Group, Fatimah Kalla (kiri) meresmikan Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/3/2016)
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop (kedua kanan), Wakil Gubenur Sulsel Agus Arifin Numang (kanan), Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto (kedua kiri) dan Direktur Utama Kalla Group, Fatimah Kalla (kiri) meresmikan Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/3/2016) (TRIBUN TIMUR/ MUH ABDIWAN)

Baca: VIDEO : Menlu Australia Julie Bishop Resmikan Konjen Australia di Makassar

Disaksikan Wakil Gubernur Agus Arifin Nu'mang, Walikota Makassar Danny Pomanto dan CEO Kalla Group  Fatimah Kalla, sang menteri menyampaikan pesan bahwa pembukaan kantor Konsulat-Jenderal Australia di kota terbesar di timur Indonesia itu, merupakan wujud   nyata Australia membangun kemitraan jangka panjang dan menguntungkan dengan tetangga terdekat dan terbesarnya di Asia.

"Australia bertekad untuk mengembangkan kemitraan perdagangan dan investasi dengan Indonesia dan memperluas hubungan antar-warga kita. Konsulat-Jenderal ini akan memperdalam hubungan bisnis, pendidikan, dan kebudayaan kita dengan provinsi-provinsi Indonesia Timur," ujar Mrs Bishop.

Dan setelah tiga tahun pembukaan kantor konsulat jenderal Australia ketiga di Indonesia setelah Bali, dan Surabaya, upaya memperdalam hubungan itu kian terasa, Jumat (22/3/2019) malam.

"FSAI di Makassar adalah yang ketuga kalinya, dan tahun keempat di Indonesia, dan saya jamin inisiatif baik ini akan terus berlanjut," kata Mr Mathews.

Tepuk tangan kembali mengisi ruang sinema di wilayah urban timur kota berpenduduk 1,9 juta jiwa ini.

FSAI 2019 digelar 3 hari di Indonesia. Selain di ibukota provinsi berpenduduk 8,7 juta jiwa ini, FSAI 2019 juga digelar serentak di empat kota lain. Jakarta, Lombok (Nusa Tenggara Barat), Surabaya (Jawa Timur), dan Bandung (Jawa Barat).

Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) kembali hadir pada awal tahun 2017. Kali ini tidak hanya digelar di Jakarta seperti tahun sebelumnya, tapi juga di Makassar.
Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) kembali hadir pada awal tahun 2017. Kali ini tidak hanya digelar di Jakarta seperti tahun sebelumnya, tapi juga di Makassar. ()

Ramgkain FSAI 2019 di Makassar dibuka sejak Jumat siang di Kampus Unhas, Tamalanrea.

Mrs Victoria, Dosen sinematografi dan praktisi film dari Deakin University, Australia berbagi ilmu dan pemgalaman kepada sineas muda dan mahasiswa dari timur Indonesia.

FSAI 2019 di Makassar dibuka dengan pemutaran film Ladies in Black.

Film bergenre drama komedi ini disutradarai Bruce Baresford. Sineas kalahiran Sydney ini mengadaptasi novel laris karya Medelaide St John.

Setting film multikulturalis ini menggambarkan fase awal modernisasi di Australia, dengan masuknya gelombang urban dari kontinent Eropa, akhir dekade 1950-an, pas usai perang dunia kedua.

Film datar ini menceritakan sisi lain sejumlah wanita pramuniaga di sebuah rumah mode wanita di kota Sydney, Goodes.

Frasa Ladies in Black merujuk seragam hitam para wanita muda dan paruh baya penjaga mal papan atas itu.

Film ini laiknya disebut karya sosiologis dan antropologi yang memotret perubahan zaman di negara benua terbesar di dunia ini.

"Industri film Australia dan Indonesia kini sama maju dan berkembangnya, FSAI ini adalah momen saling belajar, dan adaptasi jangka panjang," kata Mathews.

Selamat menonton! dan terima kasih.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved