Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kronologi Andi Ayunin Bahar Meninggal saat Ibadah, 3 Adiknya Pun Demikian, Ternyata Kerabat Menteri

Andi Ayunin Bahar meninggal dunia dalam keadaan beribadah, seperti kematian 3 saudaranya Andi Aisyah Bahar, Andi Astri Bahar, dan Andi Ibrahim Bahar.

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
Almarhumah Andi Aisyah Bahar dan Andi Ayunin Bahar. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Andi Ayunin Bahar meninggal dunia dalam keadaan beribadah, seperti dengan kematian 3 saudaranya Andi Aisyah Bahar, Andi Astri Bahar, dan Andi Ibrahim Bahar

Sungguh indah kematian Andi Ayunin Bahar atau Andi Nuning Bahar binti Andi Bahar Jufri.

Ajal datang menjemputnya ketika dia selesai menunaikan shalat Maghrib dan sedang menanti waktu shalat Isya, Kamis (7/3/2019).

Saat itu adalah malam Jumat.

Almarhumah baru saja mengambil air wudhu untuk menunaikan shalat Isya.

Namun, tiba-tiba jatuh hingga tak sadarkan diri.

"innalillahi wainnailahi rajiuun...Allahummaghfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'fu'anhu...selamat jalan teman masa kecil ,sahabat,ponakan,teman curhat yg selalu setia,selamat jalan Andi A’yunin binti Andi Bahar jufri ... rasanya seperti mimpi .. I’m gonna miss you ning ... sure I’m gonna miss you ya Allah ya Rabb," demikian ditulis pengelola akun Andi Dini Kaddas pada Facebook.

Dia mengabarkan kematian sahabatnya melalui akunnya, Jumat (8/3/2019), siang.

Melihat dan membaca posting-an di atas, pengelola akun Zaenab Sunre menyampaikan ucapan duka dan pertanyaan soal penyebab beliau meninggal dunia.

"Innalilahi wainnailaihi Raji'un,sakit apa ki," demikian ditulis pengelola akun Zaenab Sunre.

Dibalas pengelola akun Andi Dini Kaddas, "Andi Dini Kaddas Zaenab Sunre Tdk sakit ka zaenab hbs wudhu mau Sholat isya tiba2 jatuh [emoji menangis]."

Pengelola akun Fitria Put Agustinie juga menyampaikan ucapan duka dan pertanyaan soal penyebab beliau meninggal dunia.

"Innalillahi waiinnailaihi rojiun.. Kapan meninggalx puang?," demikian ditulis pengelola akun Fitria Put Agustinie. 

Pengelola akun Andi Dini Kaddas kembali membalas, "td malam pas mau Sholat isya setelah wudhu tiba2 jatuh."

Andi Ayunin Bahar sekaligus sulung dari 8 bersauda, menghembuskan nafas terakhirnya di Surabaya, Jawa Timur.

Dia meninggalkan suami dan anak.

“Almarhum kakak Andi Nuning, meninggal di Surabaya, (dua) minggu lalu dan baru dimakamkan kemarin,” kata Andi Al Amin Bahar, adik kandung almarhumah kepada Tribun-Timur.com, Rabu (20/3/2019) sore.

Jenazahnya kemudian dibawa ke Daya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, untuk disemayamkan, kemudian dimakamkan di Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Makamnya berdampingan dengan makam adiknya.

Wagub Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dikabarkan sempat melayat.

Susul Adik

Andi Ayunin Bahar menyusul adiknya, Andi Aisyah Bahar (22 tahun) yang meninggal dunia dalam posisi bersiap menunaikan salat suruq dan tengah tadarrus Alquran di Masjid Raudhatul Jannah, Jalan Berua Raya, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Kamis (4/1/2018), tahun lalu.

Kala itu, kabar kematian Andi Aisyah Bahar viral di dunia maya, kendati almarhumah sarjana Ilmu Peternakan dari Universitas Hasanuddin ini bukan sosok figur publik.

Yang menarik perhatian publik adalah cara meninggalnya.

Tiga adik kandung Andi Ayunin Bahar, termasuk Andi Aisyah putri kelima, juga meninggal dunia dalam suasana khusnul khatimah dan tengah menunaikan ibadah.

Aisyah Bahar
Aisyah Bahar (DOK PRIBADI)

Almarhum Andi Ayunin Nuning Bahar (berhijab ujung kanan) berfose bersama keluarga di Surabaya, saat merayakan ulang tahin saudaranya. (dok_keluarga)

Mereka meninggal dalam kondisi serupa dan relatif di usia muda.

Andi Bahar Jufri dan istrinya Hj Andi Ratna Bakri, harus mengikhlaskan kepergian empat anaknya dalam tempo sekitar 10 tahun.

Tahun 2009 lalu, kakak laki-laki Aisyah, Andi Ibrahim Bahar meninggal saat  sedang salat tasbih pada bulan Ramadan 1430 Hijriah.

Kala itu Andi Ibrahim Bahar baru berusia 21 tahun dan hendak ujian meja di sebuah kampus perguruan tinggi negeri di Makassar.

Adik almarhumah yang meninggal dunia selanjutnya ialah Andi Astri Bahar (20).

Sama seperti Andi Aisyah Bahar, ia meninggal saat menunaikan salat malam, tepat pada tahiyat terakir shalatnya.

Andi Astri Bahar meninggal di Pondok Gede, Jakarta, tahun 2011 lalu.

"Sedih sekaligus bahagia melihat anak-anak saya meninggal dalam keadaan menyebut nama Allah. Insya Allah mereka semua husnul khatimah,” ujar Andi Bahar Jufri, dalam sebuah wawancara dengan Tribun-Timur.com, Kamis 8 Januari 2018, atau lima hari setelah wafatnya putri kelimanya, Andi Aisyah Bahar, di kantor Tribun Timur, Jl Cenderawasih nomor 430, Makassar.

Almarhumah Andi Ayunin Nuning Bahar (berhijab ujung kanan) berpose bersama keluarga di Surabaya, saat merayakan ulang tahun saudaranya.
Almarhumah Andi Ayunin Bahar (berhijab ujung kanan) berpose bersama keluarga di Surabaya, saat merayakan ulang tahun saudaranya. (DOK KELUARGA)

Pihak keluarga mengakui, seperti tiga adik kandungnya, Andi Ayunin Bahar sehat sebelum meninggal atau dia tak memiliki riwayat penyakit kronis.

Almarhumah Andi Ayunin Bahar meninggalkan suami dan dua putra, Andi Alief dan Andi Ahmad Erang, yang masih duduk di bangku TK dan sekolah dasar.

Dari adik lelaki almarhumah, Tribun-Timur.com mendapatkan setidaknya 8 foto masa hidup dan tiga klip rekaman video pendek, prosesi penyemayaman, dan pemakaman almarhumah. 

Dari sebuah foto terlihat almarhumah dalam keranda mayat yang sudah di-packing dan siap diterbangkan dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.

"Habis dimakamkan, Pak Mentan dan Wagub Andi Sudirman Sulaiman juga datang ke rumah menyampaikan bela sungkawa,” kata Andi Al Amin Bahar.

Ayah almarhumah, memang masih sekampung dan punya hubungan kerabat dekat dengan keluarga Menteri Pertanian di Kampung BakungE, Lappariaja, 61 km sebelah barat Kota Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Keluarga besar Andi Bahar dan istrinya memang berasal dari Lappariaja, Bone.

Satu dekade terakhir keluarga menetap di Paccerakang, Daya, timur Makassar.

Sang ayah dikenal sebagai pendidik, takmir masjid, dan keluarga yang taat beribadah. 

Sang ayah juga aktif sebagai dai di organisasi masyarakat berbasis agama, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bone dan Sulawesi Selatan.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved