Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Heroik Pria asal Pakistan Tewas Tertembak saat Hentikan Aksi Brutal Brenton Tarrant

Kisah-kisah kepahlawanan penuh keberanian bermunculan usai serangan teror di dua masjid di Christchurch di Selandia Baru.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Tribunnews
Foto-foto Masa Lalu Brenton Tarrant Oenembak di Masjid Al Noor Selandia Baru, Ada Ciri Teroris1 

TRIBUN-TIMUR.COM-Kisah-kisah kepahlawanan penuh keberanian bermunculan usai serangan teror di dua masjid di Christchurch di Selandia Baru.

Sebanyak 50 orang meninggal dunia dalam penembakan di dua masjid di Christchurh, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).

Serangan itu terjadi saat momen salat Jumat. Selain puluhan orang yang meninggal, 50 lainnya terluka dan dua orang kini dalam kondisi kritis.

Polisi telah mengamankan pelaku serangan. Pria Australia atas nama Brenton Tarrant, 28, yang menyiarkan aksi penembakan tersebut melalui Facebook, telah hadir di persidangan pada Sabtu (16/3/2019).
Penembakan terjadi di dua masjid Kota Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019)
Penembakan terjadi di dua masjid Kota Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019) (twitter)

Baca: Penembakan Brutal di Masjid Selandia Baru, Ketum DPP Alkhairat Palu Ajak Umat Muslim Sholat Ghaib

Baca: Brenton Tarrant, Pelaku Penembakan di Masjid Selandia Baru, Ternyata Begini Pekerjaan Sebelumnya?

Baca: Inilah Silsilah Keluarga Brenton Tarrant Penembak Jamaah di Masjid Al Noor Christchurch, 5 Faktanya

Dia dikembalikan ke tahanan tanpa pembelaan dan dijadwalkan kembali hadir di persidangan pada 5 April mendatang.

Tetapi di balik tragedi itu, bermunculan kisah-kisah kepahlawanan penuh keberanian usai serangan teror di dua masjid di Christchurch di Selandia Baru.

Dua dari enam orang berkebangsaan Pakistan yang meninggal adalah Naeem Rashid, 50 tahun, dan putranya, Talha, 21 tahun. Mereka telah tinggal di Selandia Baru sejak 2010.

Rashid disebut sebagai pahlawan di media sosial karena terlihat berusaha menghentikan sang penembak di Masjid Al Noor, sebelum tewas ditembak.

Saudaranya, Khursheed Alam yang tinggal di kota Abbottabad di utara Pakistan, mengatakan pada wartawan BBC Secunder Kermani, dia sangat bangga atas keberanian yang dilakukan adiknya.

"Dia sangat berani," kata Alam.

"Saya mendengar dari orang-orang di sana...ada beberapa saksi yang mengatakan dia menyelamatkan beberapa orang dengan mencoba menghentikan pelakunya."

Dia menambahkan, kendati saudaranya dielu-elukan sebagai pahlawan, peristiwa tersebut tetaplah tragedi bagi keluarganya.

"Itu menjadi kebanggaan kami, namun itu juga merupakan tragedi. Rasanya seperti kehilangan anggota tubuh."

Baca: TRIBUNWIKI: Brenton Tarrant Bikin Gestur White Supermacy Usai Tembak Muslim, Ini Artinya

Baca: Status FB Terakhir Lilik Abdul Hamid Korban Tewas Penembakan di Selandia Baru, Ada Prabowo & Aa Gym

Baca: Analisa Dokter Neurologi Taruna Ikrar, Soal Pelaku Penembakan Masjid di Selandia Baru

Dia juga mengatakan sangat marah atas apa yang terjadi pada adiknya.

"Teroris tidak punya agama," katanya dan mengatakan bahwa "orang-orang gila" harus dihentikan.

Di sisi lain Ali Adeeba mengatakan ayahnya adalah pahlawan karena mengadang peluru demi menyelamatkannya. Saat peristiwa penembakan terjadi, Ali tengah salat Jumat bersama kakak dan ayahnya di Masjid Al Noor.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved