Sopir Pete-pete: Penumpang Sepi, Setoran Tidak Cukup
Pria yang sebentar lagi bakal menjadi ayah tersebut, berharap pemerintah memikirkan nasibnya beserta sopir pete-pete lainnya.
Penulis: Amiruddin | Editor: Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah sopir angkutan kota atau yang dikenal dengan pete-pete di Kota Makassar, mulai mengeluh.
Pasalnya, mereka mengaku, saat ini sangat susah memperoleh penumpang.
Seperti yang dikeluhkan Illang, sopir pete-pete yang beralamat di Jl Telkomas, Kecamatan Tamalanrea, Makassar.
Sopir pete-pete trayek Sudiang-Makassar Mall itu, mengaku penumpang tak lagi seperti dulu.
"Berubahmi pak, nda lagi seperti dulu ramainya penumpang. Bukan cuma trayek Sudiang-Makassar Mall, tetapi juga trayek lain di Makassar," kata Illang, kepada tribun-timur.com, Jumat (15/3/2019).
Berkurangnya penumpang, praktis membuat setorannya pun berkurang.
Padahal, setiap hari ia diwajibkan menyetor Rp 70 ribu oleh pemilik mobil.
"Terkadang setoran perhari itu tidak cukup, belum lagi untuk dibawa pulang buat istri. Beruntung pemilik mobil ini mengertiji kondisi penumpang pak," ujarnya.
Setiap hari, ia biasanya hanya dapat mengumpulkan Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu.
Bahkan, kata dia, terkadang sekali jalan ia tak dapat penumpang.
"Haruspi balap-balap kalau mau dapat penumpang. Belum lagi biasanya macet juga pak, makin susahmi kasian kita dapat penumpang," tuturnya.
Sebelum jadi sopir pete-pete, Illang mengaku berprofesi sebagai sopir taksi.
Namun, semakin hari jumlah penumpang taksi pun berkurang, sehingga ia memutuskan resign dan menjadi sopir pete-pete.
"Mungkin ini gara-gara angkutan online juga pak. Kan sekarang canggihmi, adami angkutan online yang bisa antar jemput penumpang pak," tambahnya.
Pria yang sebentar lagi bakal menjadi ayah tersebut, berharap pemerintah memikirkan nasibnya beserta sopir pete-pete lainnya.