Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jawaban Ustadz Abdul Somad (UAS) Saat Diminta Tak Mempolitisir Ceramah Jelang Pilpres 2019

pendakwah Ustadz Abdul Somad memberikan jawaban saat diminta untuk tak mempolitisir ceramah.

Editor: Ilham Arsyam
Youtube
Ustadz Abdul Somad (UAS) Dilarang mempolitisir ceramah 

Jawaban Ustadz Abdul Somad (UAS) Saat Diminta Tak Mempolitisir Ceramah dengan Simbol Jari

TRIBUN-TIMUR.COM - Jawaban kocak diberikan Ustadz Abdul Somad soal simbol jari yang dikaitkan dengan Pilpres 2019.

Ya, pendakwah Ustadz Abdul Somad memberikan jawaban saat diminta untuk tak mempolitisir ceramah.

Hal ini diungkapkan Ustadz Abdul Somad yang juga akrab disapa UAS saat berceramah subuh di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, Senin (4/3/2019) lalu.

Baca: Ramai Kabar Dipaksa Netral, Ustadz Abdul Somad Ungkap Ciri-ciri Politikus yang Tak Pantas Dipilih

Baca: Blak-blakan Aa Gym Usai Dirinya dan Ustadz Abdul Somad (UAS) Disebut Dipaksa Netral di Pilpres 2019

"Suhu politik panas, ingat 17 April semuanya selesai, tapi persatuan kita tetap akhir hayat akhir zaman, betul?," kata UAS yang dilansir oleh YouTube Tafaqquh video.

Abdul Somad lalu berceritanya sebelum mulai berceramah dirinya diminta untuk tak pakai simbol-simbol jari.

"Saya diminta berbagai macam. Ustaz nanti tolong kalau ceramah jangan pakai simbol-simbol jari," kata UAS.

Menanggapi permintaan itu, UAS lalu berkelakar.

"Makanya daritadi saya begini saja," kata UAS sambil menelungkupkan kelima jarinya.

UAS juga memberikan jawaban saat ia ditanya soal pilih jari satu atau dua.

"Ustaz jari satu apa jari dua? Jariku 10," kelakar UAS lagi.

"Jamaah sekarang sudah cerdas, jamaah sudah cerdas, jamaah tak bisa ditipu dengan baliho," tambahnya.

Lihat videonya 10.54:

Diketahui, nama UAS sering dibawa jelang pemilihan presiden dengan munculnya simbol jari dukungan politik saat UAS mengisi ceramah.

Seperti ceramahnya di Stadion GBLA, Bandung, Sabtu (26/1/2019) silam.

Dalam acara tersebut, berkali-kali kamera menangkap gambar jamaah yang mengacungkan salam dua jari.

Mereka mengacungkan jari telunjuk dan jempol, pose jari yang kerap dilambangkan sebagai pose untuk mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Rekomendasi Politikus yang Dipilih

Sementara, rekomentasi diberikan Ustadz Abdul Somad soal politikus yang layak dipilih dalam Pemilu 2019.

Ya, Ustadz Abdul Somad alias UAS menyebutkan calon anggota legislatif yang harus dipilih dalam Pemilu 17 April 2019 mendatang.

Menurut Ustadz Abdul Somad, wakil rakyat yang harus dipilih adalah calon dewan yang bersedia memperjuangkan kepentingan umat Islam.

Kemudian seberapa besar komitmennya dalam membela agama Islam.

Kriteria itu yang harus dijadikan acuan umat Islam dalam menjatuhkan pilihan pada 17 April mendatang sehingga suara umat Islam yang begitu besar tidak sia-sia.

"Pilih calon dewan yang mau memperjuangkan agama, umat Islam," kata ustadz sejuta followers tersebut saat berceramah di Alun-Alun Kantor Bupati Aceh Singkil, Sabtu (9/3/2019) malam dikutip Serambi Indonesia.

UAS mengingatkan suara umat Islam jangan mubazir dengan diberikan suara kepada calon legislatif yang tak peduli umat.

Lalu umat Islam juga jangan golput, sebab sama halnya dengan memberikan kesempatan kepada calon legislatif yang tidak baik terpilih duduk sebagai wakil rakyat.

"Umat Islam ini cerdas. Jangan golput, suara umat Islam jangan mubazir dengan tidak diberikan kepada calon yang tidak memperjuangkan umat," ujarnya.

Namun bila ada yang memberikan uang, UAS menyarankan disumbangkan untuk pembangunan menara masjid Baitusshalihin Pulau Sarok, Singkil, Aceh Singkil.

Saran Ustadz Somad itu disampaikan setelah mendengar panitia yang mengundanngnya ceramah sedang membangun menara masjid.

"Kalau dikasih uang seratus ribu mau disumbangkan untuk pembangunan menara masjid Baitusshalihin?" tanya UAS dijawab mau oleh jamaah yang hadir.

Reaksi UAS dan Ustaz Adi Hidayat Saat Jamaahnya Kompak Salam 2 Jari

Ustaz Abdul Somad (UAS)  maupun Ustaz Adi Hidayat punya reaksi berbeda ketika jamaahnya mengacungkan salam 2 jari.

Pasalnya salam 2 jari saat ini sangat identik dengan pasangan capres nomor 2 Prabowo-Sandi.

Saat Ustaz Abdul Somad berceramah di Bagan Batu, Rokan Hilir Riau, 21 Februari 2019 lalu, UAS menyampaikan tak rela masyarakat tercabik-cabik hanya karena Pilpres, Pileg atau Pilkada.

"Ingat Pilpres, Pileg 2019 17 April. Abis 17 April selesai. Jangan gara-gara ini silaturahim kita putus," katanya.

UAS kemudian mengingatkan jika hal yang utama tetaplah persatuan.

"Masalah beda pilihan, masalah beda partai, persatuan nomor satu," kata UAS.

Dan tiba-tiba sejumlah jamaah berterian 'Capres nomor 2'.

Mendengar hal itu UAS langsung menghentikan ceramahnya sejenak.

"Aku tak cakap begitu," kata UAS.

UAS kemudian mengingatkan kehadiran Panwaslu dan Bawaslu.

"Pak panwaslu ingat baik-baik saya tidak cerita politik nih. jangan nanti saya pulang dari sini difitnah."

UAS kemudian menegaskan jika NKRI sejak merdeka sudah terbiasa dengan perbedaan-perbedaan pilihan ini.

"Kita sudah terbiasa dengan Pilpres, Pilkada, pileg. Itu bukan cuma 2019, maka jangan terlampau hanyut gara-gara ini," ucapnya.

Berikut videonya:

Sementara itu dalam sebuah ceramaahnya tentang Maulid Nabi, Ustaz Adi Hidayat memberikan dua pilihan ke jamaahnya.

Namun  Ustaz Adi Hidayat terlebih dahulu memberikan pengertian tentang Maulid dengan Maulud.

Ustaz Adi Hidayat menerangkan bahwa pengertian Maulid adalah waktu kelahiran.

Hal ini berbeda dengan pengertian Maulud.

 "Kalau kita berbicara Maulud berarti kita akan bicarakan tentang sosok yang dilahirkan," terangnya.

Adi Hidayat pun memberikan pilihan kepada jammahnya mau membahas maulid atau maulud.

"Sekarang pertanyaannya antum mau bahas tyang mana? Maulid atau maulud?," tanyanya.

Dia pun meminta jammah yang memilih maulid untuk angkat tangan.

"Yang pengen satu angkat tangan?," katanya.

Seketika tak ada satupun jamaahnya angkat tangan.

"Yang pilih dua angkata tangan?," tanyanya lagi.

Tanpa komando, seluruh jamaahnya angkat tangan.

Tak sedikit yang mengacungkan salam 2 jari mirip dengan salam 2 jari Prabowo Sandi.

"Dua, dua, dua," teriak jamaahnya.

"Sudah, sudah, sudah," kata Adi Hidayat menenangkan jamaahnya.

"Kita lagi bahas ta'lim nih bukan yang lain,"katanya.

Baca: Fakta-fakta Andi Arief: Ditangkap 3 Maret, Diculik 28 Maret, hingga Daftar Jabatan dari SBY

Baca: Andi Arief dari Demokrat Ditangkap, Alasan Faizal Assegaf Bersyukur hingga Singgung Rocky Gerung

Baca: Andi Arief dari Partai Demokrat Ditangkap Bareng Cewek? Polisi Bantah, Ini Fakta dari Irjen M Iqbal

Namun sekali lagi Adi hidayat bertanya ke jamaahnya, "Satu atau Dua?"

Dan jmaahnya pun kembali berteriak, "dua".

"Sudah, sudah," kata Adi Hidayat lagi.

Ia pun melanjutkan pembahadsan soal Maulud tadi.

Dalam cermaahnya di kesempatan lain, Adi Hidayat menegaskan jika dirinya netral di pilpres.

"Saya ntral insya allah dalam persoal-persoaln politik, walupun setiap orang punya pilihan" tegasnya.

Ia pun meminta jamngan sampai perbedaan itu membuat orang saling mencela dan menjelek-jelekkan.

Dia juga meminta para elite politik untuk menciptakan suasana yang damai dan tentram.

Baca: Foto-foto Andi Arief dari Partai Demokrat Ditangkap, Coba Lihat Ranjang dan Tontonannya di Kamar

Baca: Gagal Dinikahi Reino Barack, Kenalkan Calon Baru Luna Maya yang Tak Kalah Tajir dan Bandingkan

Baca: Bahaya! Jangan Lihat HP saat Gelap karena Bikin Cepat Buta, Begini Penjelasannya

Dia kemudian memberikan pilihan.

"Jadi kalau ada orang bilang satu jangan menghormati, dua saling menghormati, anda pilih yang mana?," tanyanya.

Serentak jamaahnya berteriak, "dua".

"Ya sudah, selesai," tutupnya. (Tribun Timur/TribunWow.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved