Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jalan Manakah di Makassar yang Terpanjang? Ini Jawabannya

Jalan ini disinyalir sebagai jalan terpanjang di Makassar dengan jarak sekitar 11 Km. Terbentang dari batas kota hingga di pertigaan eks tugu Adipura

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Muh. Irham
TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI
Arus lalulintas Jl Perintis Kemerdekaan Km. 4 Makassar 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Jalan-jalan protokol di Kota Makassar memiliki peran yang sangat besar untuk aktivitas warganya. Sedikit saja salah satu ruas jalan terganggu, jalan yang lain juga akan terkena imbas.

Namun tahukah Anda, berapa panjang ruas jalan utama di Kota Makassar?

Berikut hasil penelusuran Tribun mengenai panjang ruas jalan protokol di Kota Makassar.

1. Jl Perintis Kemerdekaan

Jalan ini disinyalir sebagai jalan terpanjang di Makassar dengan jarak sekitar 11 Km. Terbentang dari batas kota hingga di pertigaan bekas tugu Adipura.

Jalan ini layaknya karpet selamat datang di kota Makassar bila Anda berasal dari daerah-daerah di utara Sulawesi Selatan. Termasuk juga bagian dari jalan poros trans Sulawesi.

Di sepanjang jalan ini terdapat banyak kampus, dimulai dari Universitas Islam Makassar (UIM), STMIK Dipanegara, Universitas Hasanuddin, hingga UKI Paulus di Daya.(*/tribun-timur.com)

2. Jalan AP Pettarani
Ruas jalan yang menghubungkan antara Jl Urip Sumoharjo dan Jl Sultan Alauddin ini dikenal sebagai ruas jalan yang sangat padat di Kota Makassar. Panjangnya kurang lebih 5 km.

Dishub Sulsel pernah memprediksi jika tidak ada penambahan jalan, dalam beberapa tahun ke depan, ruas jalan ini akan mengalami kemacetan total.

Sebagai solusinya, pemerintah membangun jalan tol layang di sepanjang Jl AP Pettarani menuju Jl Sultan Alauddin. Tol layang ini diharapkan menjadi solusi kemacetan di Jl AP Pettarani.

3. Jalan Urip Sumoharjo

3. Jalan Urip Sumoharjo
Jika Anda bertanya, mana jalan yang sering ditutup oleh mahasiswa? Jabawannya adalah Jl Urip Sumoharjo. Ruas jalan sepanjang kurang lebih 5 km ini membentang dari timur ke barat Makassar.

Jalan ini menghubungkan antara Jl Perintis Kemerdekaan di timur dan Jl Gunung Bawakaraeng di barat.

Di sepanjang jalan ini, terdapat beberapa kampus besar, seperti UMI dan Universitas Bosowa. Terdapat pula perkantoran strategis seperti Kejaksaan Tinggi Sulsel, Kantor Gubernur Sulsel, dan kantor DPRD Provinsi Sulsel.

4. Jalan Sultan Alauddin
Dulu, ruas jalan ini juga kerap menjadi langganan penutupan oleh mahasiswa. Namun seiring berjalannya waktu, ruas jalan ini mulai sepi dari aksi penutupan jalan dan pembakaran bekas.

Diambil dari nama Raja Gowa, Mangakrangi Daeng Manrakbia atau lebih dikenal dengan Sultan Alauddin, ruas jalan ini menjadi salah satu ruas yang paling padat di Makassar.

Ruas jalan ini membentang dari utara ke selatan dengan panjang kurang lebih 4 km dan menjadi urat nadi paling penting bagi perekonomian Kota Makassar. Ruas jalan ini menghubungkan antara Makassar dan Kabupaten Gowa.

5. Jalan Abdullah Daeng Sirua
Nah, ini adalah ruas jalan yang juga sangat tenar di kalangan warga Makassar. Namanya Jl Abdullah Daeng Sirua. Oleh sebagian masyarakat, sering disingkat menjadi Jl Abdesir.

Ruas Jl Abdesir menghubungkan antara Jl Dr Leimena di sebelah timur dengan Jl AP Pettarani di sebelah barat sepanjang kurang lebih 4 km.

Di sepanjang jalan ini terdapat sebuah kanal yang sangat vital bagi warga Makassar. Air kanal berasal dari Sungai Lekopancing, Maros dan menjadi air baku untuk diproduksi menjadi air bersih oleh PDAM Makassar.

Dulu, jalan ini hanya sebatas jalan alternatif. Penghubung antara Jl AP Pettarani hingga ke kawasan PLTA Tello, dekat jalan Antang Raya. Namun kini ruas jalan tersebut menjadi jalan utama di Makassar dan juga menjadi langganan macet setiap hari.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved