Begini Nasib Eks Perawat RSUD Anutapura Palu yang Dirumahkan Pasca Bencana
Ratusan Perawat honorer RSUD Anutapura Palu harus menelan pil pahit setelah tahu namanya tercantum dalam daftar pegawai yang dirumahkan.
Penulis: abdul humul faaiz | Editor: Suryana Anas
Karena menurutnya hampir semua rumah sakit daerah di Kota Palu gajinya sama seperti tempt i bekerja atau lebih rendah.
Setelah dirumahkn, sebagai kepala keluarga Riskan terkadang bingung harus mencari sumber penghasilan lain.
Ia terpaksa menerima pekerjan lain meskipun itu diluar keterampilan dan kemampuan yang ia pelajari selama di bangku kuliah.
Riskan pun lebih banyak menghbiskan waktu di tempat kelahirannya, Desa Pewunu, Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
"Mending di kampung, tidak banyak uang yang harus dikeluarkan, sambil bantu-bantu orang tua juga," katanya kepada Tribunpalu.com, Jumat (9/3/2019).
Hingga saat ini kekecewaan Riskan masih membekas.
Ia merasa keputusan sepihak itu harus mendapat perhatian lebih khususnya Walikota Palu bahkan Gubernur.
Riskan kemudian berharap agar suara para perawat eks RS Anutapura dapat didengaar oleh pemerinth pusat.
"Paling tidak janganlah dirumahkan. Maksudnya, hargailah pengabdian kita, apalagi yang sudah 13 tahun mengabdi," harapnya.
Memang banyak nasib para perawat eks RSUD Anutapura yang terkatung-katung hingga saat ini karena tidak ada pekerjaan.
Bahkan, ada yang banting setir mencari pekerjaan lain sambil berharap bisa dipanggil lagi oleh pihak rumah sakit.
Namun itu kecil kemungkinan terjadi. Pasalnya, pada 31 Desember 2018 kemarin, kontrak para pegawai honorer otomatis berakhir.
Kemudian tak ada jaminan secara tertulis dari rumah sakit untuk memanggil kembali jika kondisi rumah sakit mulai membaik.
"Keinginan kembali masih ada mas, soalnya rugi juga kalau misalnya ada pendaftaran kemudian kita yang sudah beberapa tahun di situ (RSUD Anutapura) tidak mendaftar lagi," katanya.
Penderitaan setelah dirumahkan juga dirasakan Suster Intan (30).