Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BKPRMI Maros Beri Bantuan ke Korban Banjir di Tompobulu

Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Maros, berkunjung ke lokasi banjir Desa Tompobulu, Kecamatan Tompobulu

Penulis: Ansar | Editor: Munawwarah Ahmad
BKPRMI Maros
BKPRMI Maros, salurkan bantuan ke lokasi banjir, Desa Tompobulu, Kecamatan Tompobulu. 

TRIBUN MAROS.COM, TOMPOBULU - Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Maros, berkunjung ke lokasi banjir Desa Tompobulu, Kecamatan Tompobulu, Selasa (5/3/2019).

Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Maros membagikan bantuan berupa sembako kepada warga yang menjadi korban banjir.

"Kami berkunjung ke lokasi banjir untuk menyalurkan bantuan. Bantuan itu merupakan program nasional, BKPRMI Peduli," ujar Ketua DPD BKPRMI Maros, Rudi Mulyawan.

Sementara, Koordinator BKPRMI Peduli Maros, Asri Said berharap, bantuan berupa sembako tersebut dapat membantu dan meringankan beban korban.

Bantuan yang disalurkan tersebut, akan mencukupi kebutuhan warga selama beberapa waktu kedepan.

"Meski tidak seberapa, semoga bantuan tersebut dapat bermanfaat. Korban banjir sangat membutuhkan bantuan," kata Asri.

Dia berharap, warga atau organisasi lain maupun pihak pemerintah, juga menyalurkan bantuan ke korban.

Selain di Maros, program BKPRMI tersebut juga dilakukan di beberapa daerah Sulawesi selatan, diantaranya Jeneponto dan Gowa.

Bupati Maros, Hatta Rahman menuding, banjir yang melanda Kecamatan Tompobulu, Sabtu pekan lalu, disebabkan ulah oknum penambang liar.

Sejumlah hutan telah dibabat dan dikeruk oleh oknum, menjadi biang banjir yang merendam puluhan rumah warga, di Desa Tompobulu.

Hatta menilai, air hujan dari hulu tidak mampu lagi diserap dengan dengan maksimal. Hal itu disebabkan terjadinya kerusakan hutan dan tambang ilegal.

Hatta meminta pihak kepolisian untuk segera melakukan pengusutan.

Pasalnya, selama ini, Pemkab tidak pernah memberikan adanya izin tambang di Tompobulu.

"Banjir terjadi karena adanya kerusakan hutan, penambangan tanpa izin, dan tidak direncanankan dengan baik. Banjir ini sudah kedua kalinya dalam satu tahun terjadi," kata Hatta.

Pihak Kepolisian diminta untuk segera bertindak dan menyeret para pelaku tambang ilegal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved