Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sediakan Makanan dan Ambulans Gratis, Jiwa Sosial Pengusaha Makassar Ini Patut Diteladani

Penyaluran bantuan itu, pun terkadang hanya pada momen-momen tertentu. Seperti, momen hari raya keagamaan.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
muslimin emba/tribun-timur.com
Owner Toko 45, Haji Didin (43), menunjukkan kotak nasi dan ambulans yang ia gratiskan untuk masyarakat umum, saat ditemui di tokonya, Jl Sultan Alauddin Makassar, Senin (4/3/2019). 

Lalu apa yang mendasari Haji Didin kepikiran untuk menyediakan makanan dan ambulans gratis?

Menurut Haji Didin, makanan dan ambulans gratis yang ia sediakan merupakan bentuk ibadah dan kepedulian dirinya terhadap kondisi sosial masyarakat yang masih banyak membutuhkan perhatian.

"Saya cuma kasihan saja lihat tukang becak, bentor, pemulung yang tiap hari lewat-lewat, pikiranku sempat diantara mereka ada yang belum makan, makanya saya sediakan nasi gratis. Untuk ambulans juga sama, suatu ketika saya lihat orang kurang mampu butuh ambulans tapi biayanya cukup mahal, makanya saya berfikir untuk hadirkan ambulans gratis," tuturnya.

Makna dari berbagi menurut Haji Didin ialah proses ketenangan jiwa atau batin. Dengan peduli dan berbagi menurutnya mampu menghadirkan kebahagiaan.

"Dengan berbagi, hati menjadi tenang, hati menjadi senang. Ketenangan dan kesenangan itulah yang membuat kita bahagia. Ketika kita bahagia insya Allah kita diberi umur yang panjang dan rezeki juga lancar. Maka teruslah peduli dan berbagi, insya Allah usaha anda akan selalu berkah," pesan Haji Didin.

"Beda ketika kita selalu wajah masam, murung, tidak tenang, tentu usaha yang kita jalani juga kurang maksimal karena kita tidak ada ketenangan dan kebahagiaan menjalaninya," terang Haji Didin.

Haji Didin berencana akan menambah satu aramada ambulans lagi untuk disediakan secara gratis. Rencana itu untuk mengantisipasi adanya warga yang membutuhkan layanan di waktu yang sama.

Ambulans yang saat ini digunakan Haji Didin, merupakan mobil bekas miliknya yang lama tidak terpakai.

Beberapa perlengkapannya seperti sirine dan alat lainnya merupakan bantuan dari rekan Haji Didin yang merupakan pengusaha non muslim.

"Banyak teman saya pengusaha non muslim juga sering bantu, misalnya itu sirine teman saya yang warga keturunan Tionghoa yang bantu, begitu juga ribennya. Jadi ini kan rencana saya mau tambah satu ambulans lagi, jadi kalau ada yang mau bantu silahkan," jelasnya.

Haji Didin merupakan generasi ketiga Toko 45 yang didirikan mendiang Haji Rangka, kakek dari istri Haji Didin, Hj Diana.

Haji Rangka wafat, Toko 45 yang didirikan oleh Haji Rangka pada tahun 1950-an pun dilanjutkan oleh putranya Haji Maulana Dg Jarre.

Kemudian beberapa tahun kemudian Haji Maulana Dg Jarre wafat, toko yang berlokasi di seberang jalan pasar Pa'baeng-baeng itu dilanjutkan Haji Didin bersama istrinya Hj Diana.

Toko yang awal pendiriannya hanya menjual rotan dan lampu strongking itu kini mempekerjakan tiga karyawan.(tribun-timur.com).

Laporan wartawan tribun-timur.com, Muslimin Emba.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved