Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ketua DPRD Majene dan Ajudan Tepis Tudingan Kampanye

Calon anggota DPRD Sulbar dapil Majene itu diduga melibatkan ASN berkampanye di Tamo, Kelurahan Baurung,

Penulis: edyatma jawi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/EDYATMA JAWI
Caleg DPRD Provinsi Sulbar sekaligus Ketua DPRD Majene, Darmansyah, Senin (4/3/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE -- Politisi PAN Darmansyah tersandung kasus dugaan tindak pidana Pemilu.

Calon anggota DPRD Sulbar dapil Majene itu diduga melibatkan ASN berkampanye di Tamo, Kelurahan Baurung, Banggae Timur, Februari lalu. Kasusnya pun kini ditangani Sentra Gakkumdu Majene.

Kasus ini telah masuk tahap penyidikan. Berkas perkara dilimpahkan ke penyidik Polres Majene sejak Jumat (1/3/2019).

Baca: PSM Makassar Terpaksa Jadi Tim Musafir Sepanjang Maret-April 2019

Baca: Sepekan Diguyur Hujan, Longsor Putus Akses Jalan Penghubung Antar Desa di Maiwa Enrekang

Baca: Bus Polres Luwu Utara Kecelakaan di Masamba, 11 Orang Masuk Rumah Sakit

Kini penyidik dan Sentra Gakkumdu akan melanjutkan penanganan kasus tersebut. Mereka memiliki waktu 14 hari untuk mengungkap kasus itu.

Caleg DPRD Sulbar, Darmansyah mengaku akan mengikuti seluruh proses pemeriksaan. Ia tidak akan menghindar.

Namun Darmansyah bersikukuh, dirinya tak bersalah.

"Saya yakin sekali saya nda bersalah," tegasnya, Senin (4/3/2019).

Politisi PAN yang kini menjabat Ketua DPRD Majene itu mengatakan, pertemuan di Tamo yang melibatkan ASN ajudannya itu bukanlah kampanye.

Ia mengaku diundang masyarakat Tamo sebagai Ketua DPRD Majene. Pertemuan itu membahas rencana pemekaran Tamo dari Kelurahan Baurung. Serta persiapan pelaksanaan pesta nelayan di daerah ini.

"Semua pihak harus bisa memahami antara kehadiran saya di masyarakat selaku Ketua DPRD Majene dengan selaku calon anggota DPRD Provinsi. Itu yang harus dibedakan," katanya.

Dijelaskan, saat pertemuan berlangsung dirinya sedang sakit. Sehingga diputuskan ajudannya untuk menghadiri sekaligus menyampaikan permohonan maaf. Namun dirinya tak mengetahui perkembangan pembahasan dalam forum tersebut.

"Karena saya kebetulan sakit, tidak bisa hadir, maka saya utus ajudan untuk menyampaikan kepada mereka bahwa mohon maaf pak Ketua tidak bisa hadir," terangnya.

Darmansyah mengaku telah diperiksa Bawaslu Majene. Namun dia masih ingin memberikan klarifikasi. Namun kasus itu malah diteruskan ke penyidikan.

"Saya justru heran juga, saya sebetulnya masih mau dipanggil Bawaslu untuk memberikan klarifikasi. Tapi saya sudah dinaikkan statusnya. Tapi itu bagus kalau memang kita mau melakukan penegakkan hukum yang benar," katanya.

Meski begitu, Darmansyah siap mengikuti seluruh proses pemeriksaan. Ia tidak akan menghindar.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved