Cerita Kadis PMD Sulsel, Dapat Info Mutasi Lewat Telepon
Mustari mengatakan salah seorang pegawai BKD Sulsel memberikan informasi terkait mutasi ini, namun itu disampaikan secara lisan lewat telepon.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Belum genap setahun mengemban amanah, Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah dan Wakilnya Andi Sudirman Sulaiman memutuskan untuk memutasi pejabatnya.
Senin (4/3/2019) ada tiga pejabat yang dipindahkan dari jabatan sebelumnya, salah satunya adalah Mustari Soba Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa yang diusul ke jabatan Staf Ahli.
Jabatan Staf Ahli di Pemprov Sulsel adalah bukanlah suatu jabatan strategis. Jabatan tersebut tak lain sebagai pembantu Gubernur dalam merumuskan kebijakan program organisasi perangkat daerah.
Yang anehnya, mutasi pejabat dilakukan melalui telepon seluler.
Mustari mengatakan salah seorang pegawai BKD Sulsel memberikan informasi terkait mutasi ini, namun itu disampaikan secara lisan lewat telepon.
Hal ini tentu membuat Mustari terkejut, pasalnya tidak ada penyampaian dari pimpinan atau Kepala BKD jika akan digelar mutasi.
"Saya juga ditelpon sama staf BKD, seharusnya kalau ada mutasi ini dilayangkan surat. Tapi saya di telpon. Tapi biarlah, ini amanah," kata mantan Kepala BKD Sulsel diera mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo ini.
Amanah sebagai Staf Ahli Gubernur itu tidak di persoalkan oleh pria kelahiran Bulukumba 16 Desember 1960 ini, baginya hal ini adalah lika liku proses pemerintahan.
Saat ditelpon, Mustari membeberkan jika staf itu melarang dirinya untuk keluar kota pada 4 Maret 2019.
"Saya di telpon dengan singkat sama orang itu (Pak besok jangan tinggalkan Makassar ada pelantikan Trims) begitu yang dia sampaikan ke saya," kata Mustari menirukan pegawai yang menelponnya.
Ia pun sontak mengatakann 'siap' membalas penyampaian pegawai BKD itu.
Usai ditelpon, Mustari kembali ke rumahnya, dan mengobrol santai bersama istrinya.
Tepat dihari pelantikan, rupanya Mustari telah menyiapkan baju pelantikan untuk pelaksanaan pelantikan di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumohardjo Makassar.
Parahnya, saat ayah dua anak ini tiba di kantor Gubernur, barulah ia diberikan surat penyampaian akan digelar mutasi.
"Ini adami tadi dikasi ke saya suratnya," Mustari menambahkan, sembari memegang kantong celana yang berisi surat mutasi tersebut.
Dari tiga pejabat yang akan dilantik, Mustari Soba adalah peserta pertama yang datang.
Ia dikerumuni oleh kolega dan para wartawan yang meliput pelantikan itu.
Saat jelang pelantikan, berdering telepon genggam Mustari.
Mantan Kepala Biro Asset ini ditelpon oleh rekannya seorang Jakda di Kejati Sulsel.
"Saya dimutasi ini belum tahu apa jabatan saya," kata Mustari berbincang dengan
salah satu jaksa di Kejati Sulsel via telepon.
Mustari sendiri diketahui, bermukim di Kompleks Adiyaksa, kompleks para Jaksa di Makassar bermukim.
Karir di pemerintahan, Mustari terbilang senior. Menjadi ASN Pemprov Sulsel sejak 87 hingga sekarang.
Masa bakti sebagai ASN itu akan berakhir di 2020.
Awal karirnya, ia menjabat pemeriksa di Inspektorat, setelah itu Kepala Biro Asset, Kepala BKD Sulsel, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa hingga sekarang di Staf Ahli.
Perpindahan dirinya tidak dipersoalkan oleh keluarganya. Istrinya justeru memberikan suport.
"Hal biasa ji ini, saya disemangati ibu. Saya bilang ah ini hal biasa di pemerintahan," katanya.
Laporan wartawan Tribun-timur.com, Saldy