BREAKING NEWS: Andi Arief Bos Partai Demokrat Dikabarkan Ditangkap Gegara Narkoba
Disebutka inisial AA yang beredar merupakan politisi Demokrat, Andi Arief. Saat dikonfirmasi, sumber terpercaya di Kepolisian tidak membantah kabar
TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar buruk datang dari dunia politisi Indonesia.
Beredar kabar terjadi penangkapan seorang petinggi partai politik terkait narkoba di sebuah hotel di bilangan Jakarta Barat, Senin dini hari (4/3/2019).
Disebutka inisial AA yang beredar merupakan politisi Demokrat, Andi Arief.
Saat dikonfirmasi, sumber terpercaya di Kepolisian tidak membantah kabar tersebut.
"Nantilah. Tunggu rilisnya saja," katanya.
Hingga kini Tribunnews masih terus mencoba mengkonfirmasi kabar penangkapan petinggi sebuah parpol besar tersebut.
Mabes Polri juga belum mau mengkonfirmasi kebenaran hal ini. (TribunJakarta)
Andi Arief Usul Ada Debat Antara Jokowi vs Rocky Gerung: Menurut Anda Siapa yang Akan Terkapar?
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief mengaku siap jadi moderator debat antara pengamat politik Rocky Gerung dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir oleh TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter @AndiArief_ pada Kamis (31/2/2019).
Andi Arief bahkan menanyakan siapa yang kira-kira akan terkapar dalam debat itu.
Pernyataan Andi Arief lantas mendapat tanggapan dari Mantan Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Rustam Ibrahim.
Rustam Ibrahim mengatakan bahwa Rocky Gerung lebih cocok debat dengan politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko ketimbang Jokowi.
Hal itu lantaran lawan debat Jokowi adalah Prabowo Subianto.
Baca: Bukan Prabowo, Rocky Gerung Justeru Bilang Presiden Jokowi Punya Beban Masa Lalu, Ini Daftarnya
Baca: #SaveRockyGerung Trending Topic di Twitter, Rocky Gerung Kembali Nge-Twit Tentang Hakikat Kitab Suci
Baca: 7 Fakta Jack Boyd Lapian, Pelapor Rocky Gerung ke Polisi karena Kasus Dugaan Penistaan Agama
Lebih lanjut, Rustam Ibrahim menyebut apabila Andi Arief tidak mungkin jadi moderator debat (Jokowi vs Prabowo).
"Andi2. Debat kok antara @rockygerung melawan Presiden @jokowi.
Rocky Gerung itu lawannya ya @budimandjatmiko .
Kalau Presiden Jokowi lawannya ya Pak Prabowo.
Dan moderatornya tidak mungkin anda.
Anda kan bukan tokoh netral, hehehe," tulis Rustam Ibrahim.
Menanggapi hal itu, Andi Arief mengungkapkan alasannya mengusulkan Jokowi debat dengan Rocky Gerung.
Yakni terkait kabar pemeriksaan Rocky Gerung oleh kepolisian.
"Kan gak salah, ketimbang nangkepin yang berseberangan lebih baik debat," kata Andi Arief.

Diberitakan sebelumnya, beredar surat pemanggilan pemeriksaan terhadap Rocky Gerung.
Pemanggilan ini terkait dengan omongannya 'Kitab Suci adalah Fiksi' pada tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne, 10 April 2018 lalu.
Omongan itu sempat menuai polemik dan kontroversi publik.
Surat pemanggilan tersebut beredar dan satu di antaranya diunggah oleh Wasekjen Demokrat, Rachland Nashidik.
Dalam surat tersebut tertulis undangan dari Polda Metro Jaya yang memanggil Rocky Gerung untuk memberikan klarifikasi pernyataannya di ILC.
Dari surat yang diunggah tampak Rocky Gerung diharapkan untuk hadir menemui penyidik Iptu Sami Washkita Wiyata dan penyidik pembantu Brigadir Purwanto pada Kamis, (31/1/2019) pukul 10.00 WIB di Polda Metro Jaya.
• Rocky Gerung Mengaku Terus Dituduh Penghina Presiden: Hanya Berupaya Bicara, Lalu Dibully Tiap Hari
Jack Boyd Lapian membuat laporan soal 'Kitab Suci adalah Fiksi', lantaran ia menganggap Rocky Gerung telah melanggar Pasal 156 Huruf A Nomor 1 Tahun 1946 tetntang KUHP dugaan tindak pidana penistaan Agama.

Omongan Kitab Suci adalah Fiksi
Sementara itu, dalam acara ILC, Rocky Gerung mengatakan jika kitab suci adalah fiksi karena belum selesai dan tiba.
"Saya mulai pelan-pelan buat nyari cara, asal usul dari masalah ini adalah fiksi atau fakta, dan itu sebetulnya permulaan yang buruk, karena saat kita sebut kata fiksi dikepala kiita adalah fiktif, fiction itu adalah kata benda selalu ada pengertian literatur di dalam kata fiksi, karena diucapakan di sebuah forum politik, maka dia dianggap sebagai buruk," kata Rocky Gerung, 10 April 2018.
"Fiksi itu sangat bagus, dia adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi, itu fungsi dari fiksi, dan kita hidup di dunia fiksi yang lebih banyak daripada di dunia realitas, fiksi lawannya realitas bukan fakta," ujarnya.
"Jadi kalau anda bilang itu fiksi dan kata itu menjadi penyoratif, jadi anda tidak memperbolehakn anak anda membaca fiksi karena sudah dua bulan ini kata fiksi sudah menjadi kata yang buruk," sambungnya.
• Mardani Ali Sera Minta Maaf atas Sikap dan Penampilannya di ILC
"Kitab suci itu fiksi bukan? Siapa yang berani jawab? Kalau saya berbicara bahwa fiksi itu adalah imajinasi, kitab suci itu adalah fiksi, karena belum selesai,belum tiba, babat tanah jawi itu fiksi," ungkap Rocky Gerung.
"Fiksi adalah energi yang dihubungkan dengan telos, dan itu sifatnya fiksi. Dan itu baik. Fiksi adalah fiction, dan itu berbeda dengan fiktif," imbuhnya.
"Kalau saya pakai definisi bahwa fiksi itu mengaktifkan imajinasi, maka kitab suci itu adalah fiksi," ucapnya.
Rocky Gerung menyebutkan jika fiksi itu kreatif, sama seeprti orang beragama yang terus kreatif dan menunggu telosnya (akhir, tujuan, sasaran-dalam bahasa Yunani).
Tonton pernyataan lengkapnya dalam video di bawah ini.
Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi panggilan kepolisian terhadap dirinya terkait kasus penistaan agama.
Hal tersebut disampaikan Rocky Gerung saat menjadi pembicara dalam kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), seperti yang diunggah di saluran YouTube Aliansi Pencerah Indonesia, Rabu (30/1/2019).
Sebagaimana diketahui, Rocky dilaporkan oleh Jack Boyd Lapian atas dugaan tindak pidana penistaan agama.
Jack Boyd Lapian mempersoalkan pernyataan 'kitab suci itu fiksi' Rocky Gerung saat menjadi narasumber di program Indonesia Lawyers Club (ILC).
"Padahal saya enggak bilang begitu. Saya bilang 'bila fiksi menimbulkan imajinasi, maka kitab suci itu adalah fiksi'. Itu namanya silogisme di dalam cara berpikir," papar Rocky Gerung.
"Tetapi yang dilaporkan ke saya, saya mengatakan kitab suci itu fiksi, dia (pelapor) penggal asumsinya."
"Artinya si pelapor tidak pernah belajar logika," imbuh Rocky Gerung yang buat semua yang hadir di kuliah umum itu tertawa.
Rocky Gerung lantas menjelaskan, dirinya di dalam suatu forum pernah menerangkan untuk dapat membedakan secara akademis soal apa itu iman dan apa itu keyakinan.
"Iman itu sesuatu yang saya miliki tanpa saya pertanyakan," jelasnya.
"Dia (iman) final, absolut, selesai," sambung Rocky Gerung.
Namun, papar Rocky Gerung, keyakinan adalah sesuatu yang ia pilih untuk ditempuh.
"Meyakini artinya menempuh. Jadi kalau saya meyakini sesuatu saya harus jalani," ucapnya.
Akan tetapi, Rocky Gerung menilai, masyarakat Indonesia tidak dapat berpikir mengenai itu karena digoda oleh fanatisme.
"Digoda oleh 'Anda pasti salah karena Anda bukan kami', 'Anda fundamentalis karena cuma kami yang Pancasila', jadi pembelahan itu terjadi karena kita gagal untuk mengaktifkan fasilitas yang diberikan oleh Tuhan, yaitu bertengkar dengan akal," terangnya.
Menurut Rocky Gerung, akal itu hanya sehat kalau ada lawan debatnya.
Sehingga kampus adalah tempat yang tepat untuk mencari lawan debat.
"Karena itu, saya terus mendorong agar supaya para pemimpin di negeri ini datang ke kampus untuk memamerkan akalnya supaya bisa dicuci kalau dia kotor."
"Bukan pamer pencitraan dengan segala macam dukungan kamera. Akal sehat tidak memerlukan kamera. Karena akal sehat didesain untuk bertemu dengan akal sehat," kata Rocky Gerung kemudian.
Sementara itu, sebelumnya beredar surat pemanggilan pada Rocky Gerung terkait dugaan tindak pidana penistaan agama.
Di Twitter, Wasekjen Demokrat, Rachland Nashidik melalui akun @RachlandNashidik, Selasa (29/1/2019), tampak turut menyebarkan surat pemanggilan itu.
Dalam unggahan Rachlan, tampak surat tersebut diberikan kepada Rocky Gerung.
Rocky Gerung diminta untuk memberikan klarifikasi pernyataannya saat menjadi narasumber di ILC pada Selasa (10/4/2018) lalu.
Rocky Gerung diharapkan untuk hadir menemui penyidik Iptu Sami Washkita Wiyata dan penyidik pembantu Brigadir Purwanto pada Kamis, (31/1/2019) pukul 10.00 WIB di Polda Metro Jaya.
Disebutkan panggilan tersebut dilakukan karena pelapor Jack Boyd Lapian melaporkan pernyataan Rocky Gerung yang menyatakan bahwa 'kitab suci itu adalah fiksi'.
Hal itu dilaporkan Jack Boyd Lapian lantaran ia menganggap Rocky Gerung telah melanggar Pasal 156 Huruf A Nomor 1 Tahun 1946 tetntang KUHP dugaan tindak pidana penistaan Agama.
"@rockygerung diadukan ke Polisi lagi. Di ILC ia merumuskan pikiran ini: "Bila fungsi fiksi adalah mengaktifkan imajinasi, maka kitab suci adalah fiksi".
Jokower garis keras ini memotong kalimat Rocky jadi cuma "Kitab Suci adalah fiksi". Dan menuding RG menista agama. Untuk apa?" tulis Rachland.

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:
A