Di Hadapan Ratusan Dokter, Prabowo: Demi Allah Kalau Saudara Tidak Memilih Saya, Saya Hormati!
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut menjadi seorang presiden itu tidak enak.
Di hadapan Ratusan Dokter, Prabowo: Demi Allah Kalau Saudara Tidak Memilih Saya, Saya Hormati!
TRIBUN-TIMUR.COM - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut menjadi seorang presiden itu tidak enak.
Ia mengatakan, banyak hal yang perlu dipikirkan secara serius bila menjadi kepala negara.
"Tidak masalah (jika tidak terpilih), mungkin hidup saya lebih enak kalau tidak jadi presiden. Bayangkan yang dikasih ke saya masalah-masalah (jika jadi presiden)," ujar Prabowo di sebuah kegiatan, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).
"Prabowo tidak minta dipilih oleh dokter-dokter, tidak. kalau berharap di dalam hati ya boleh. Iya kan? Loh ini saya berharap dalam hati saya, saya tidak berharap dukungan dari kalian. Tapi demi Allah kalau saudara tidak memilih saya, saya hormati," tutur dia.
Baca: Faizal Assegaf Hendak Membongkar Sodomi Akal Sehat Rocky Gerung, Begini Reaksi RG

Meski demikian, ia tetap berharap dapat menang dalam pilpres April mendatang, dengan harapan membangun negara menjadi lebih baik.
"Kenapa saya optimis karena masalah yang sangat sederhana, masalahnya adalah bangsa kita kaya tetapi kekayaannya bocor as simple as that," tutur Prabowo.
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI digelar serentak dengan Pemilu Legislatif dan DPD RI, 17 April 2019 nanti.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan kontestan; Jokowi - KH Maruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Sejumlah hasil survei masih mengunggulkan Jokowi - KH Maruf Amin, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno terus membuntuti.
Baca: Sbmptn.ac.id-- Pendaftaran UTBK & SBMPTN 2019 Dibuka: Ini Cara Daftar dan 5 Aturan Baru
Baca: Top Skor, Klasemen Liga Inggris dan Jadwal Akhir Pekan Ini Big Match Spurs vs Arsenal
Baca: Terbaru! Siapa Sosok Artis Terlibat Prostitusi, Baru Bebas Penjara dan Bintang Iklan Sabun?
Hingga Kamis (28/2/2019), hitung mundur Pilpres 2019 sisa 47 hari lagi.
Wapres Jusuf Kalla memprediksi kondisi perekonomian Indonesia akan stabil jika Pasangan Jokowi - KH Maruf Amin menang.
Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para pengusaha tidak perlu khawatir menjelang Pemilihan Presiden 2019.
Ia memastikan, perekonomian tetap stabil dan tak terpengaruh situasi politik jelang pilpres. Kalla mengatakan, perekonomian Indonesia tak akan mengalami kejatuhan seperti Venezuela.
Sebab, kata Kalla, Indonesia tidak dipimpin oleh orang yang otoriter dan nepotis.
"Apakah ini (kejatuhan ekonomi) akan terjadi di Indonesia? Saya bilang, bisa saja. Tapi, saya jamin pengalaman empat tahun lebih dengan Pak Jokowi, beliau tidak pernah ada pikiran otoriternya. Berpikiran pun enggak," kata Kalla di hadapan para pengusaha dan pejabat saat membuka CNBC Indonesia Economic Outlook di The Westin, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
"Saya tidak bicara karena saya ini anggota Tim Kampanye Pak Jokowi. Saya tidak kampanye. Ini kan diundang bicara ini. Bicara ilmiah sedikit, bukan kampanye," lanjut Kalla.
Ia mengungkapkan, Jokowi adalah Presiden yang kerap merapatkan semua kebijakan sebelum diputuskan.
Baca: Sbmptn.ac.id-- Pendaftaran UTBK & SBMPTN 2019 Dibuka: Ini Cara Daftar dan 5 Aturan Baru
Baca: Top Skor, Klasemen Liga Inggris dan Jadwal Akhir Pekan Ini Big Match Spurs vs Arsenal
Baca: Terbaru! Siapa Sosok Artis Terlibat Prostitusi, Baru Bebas Penjara dan Bintang Iklan Sabun?
Kalla lantas membandingkannya dengan era kepresidenan Soeharto yang hanya menggelar rapat sebulan sekali.
Kalla menyebutkan, di era Jokowi Kabinet Kerja bisa menggelar rapat sebanyak lima kali.
Oleh karena itu, ia memastikan Jokowi bukan sosok yang otoriter.
"Artinya, beliau tidak akan pernah berpikir mau otoriter. Semua keputusan dirapatkan, gimana caranya. Kalau otoriter, mana ada rapat. Pokoknya ambil saja ini keputusan. Pukul meja, jalankan. Jual minyak murah di Venezuela, jual. Di sini (Kabinet Kerja) tidak," kata Kalla.
Selain itu, Kalla memastikan Jokowi bukan sosok nepotis.
Menurut dia, hal itu bisa dibuktikan dengan tidak terlibatnya keluarga Presiden dalam bisnis yang terkait dengan perekonomian negara.
"Apalagi anak Pak Jokowi. Yang satu catering, jual martabak, yang satu jual pisang goreng. Jadi mana mungkin dia terlibat dalam ekonomi pemerintahan," kata Kalla.
"Saya jamin sama Anda di sini. Apabila Pak Jokowi yang menang tentu akan begini akibatnya, akan terus saja begini (perekonomian stabil). Tak usah khawatir. Tak usah ke Singapura. Kalau yang sebelah, saya tidak tahu. Kita tidak bisa bicara apa yang kita tidak tahu. Kan bahaya," lanjut Kalla lantas disambut tawa para pengusaha dan pejabat yang hadir.
Mengingat kontestan Pilpres cuma dua pasangan, statemen 'yang disebelah' menurut Jusuf Kalla berarti pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Menurut kamu? (kompas.com)
(Tribunnews.com, Rina Ayu)