Jelang Pilpres 2019, Karni Ilyas Minta Maaf soal Kesalahan Hasil Quick Count tvOne saat Pilpres 2014
Karni Ilyas tiba-tiba menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan hasil Quick Count Pemilu Presiden 2014 yang disajikan tvOne.
Sementara Prabowo-Sandi mendapat 42,9 persen (108.306).
Dalam ketegori tersebut, ditampilkan semua 'unique user'.
Sentiment
Terakhir, dalam hal sentimen, Jokowi-Ma'ruf memiliki angka 504.121 untuk sentimen positif, dan 343.847 untuk sentimen negatif.
Sementara Prabowo-Sandi mendapat sentimen positif 367.600, dan 243.517 sentimen negatif.
Pergeseran angka kedua paslon tersebut sama-sama menurun untuk sentimen positif, dan naik dalam kategori sentimen negatif, dibandingkan dengan hasil survei pada Senin (18/2/2019).
Dalam surveinya, PoliticaWave mengumpulkan data secara realtime dari berbagai media sosial baik Facebook, Twitter, blog portal berita.
Secara total, jutaan percakapan yang terjadi setiap hari direkam, dan dirangkum menjadi grafik-grafik visual yang mudah dipahami dan ditindaklanjuti.

Dikutip dari Tribunnews.com, sebelumnya, PoliticaWave juga merekam percakapan warganet saat debat kedua berlangsung.
Hasilnya, Jokowi unggul di semua segmen.
"Jokowi unggul di semua segmen, baik dari jumlah percakapan maupun dari sentimen percakapan," kata Nadia Salshabilla, Head of Analytics PoliticaWave, dalam siaran persnya, Senin (18/2/2019).
Menurut Nadia, isu-isu positif Jokowi meliputi hal-hal substansial.
Di antaranya pembangunan infrastruktur, penegakan hukum bagi pelanggar lingkungan hidup, illegal fishing, penenggelaman kapal, dan penurunan impor jagung.
"Isu negatifnya terkait janji impor, klarifikasi soal kebakaran hutan dan konflik agraria," tambah Nadia.
Sementara Prabowo, sentimen negatifnya dianggap teralu sering menyetujui Jokowi dan kurang data.
"Sebagai penantang, Prabowo dianggap kurang terlalu tajam dan bahkan sering menyetujui pernyataan Jokowi. Puncaknya adalah terkait luasnya penguasaan lahan Prabowo dan kurang mengerti mengenai Unicorn," pungkas Nadia.
Prabowo-Sandiaga Pepet Jokowi-Ma'ruf
Sebelumnya, pada survei elektabilitas terbaru yang dibuat oleh lembaga survei Indomatrik, elektabilitas 02 terus memepet 01.
Dikutip dari Warta Kota, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dengan perolehan angka 47,97 persen.
Sedangkan pasangan Prabowo-Sandi, memepet dengan angka 44,04 persen.
Selisih angka 3,93 persen ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Dari survei yang dilakukan pada 21-26 Januari 2019 itu, ada beberapa suara pemilih yang beralih ke pasangan 02.
Direktur Riset Lembaga Survei Indomatrik, Syahruddin YS mengatakan, responden survei teridiri dari 1.800 orang.
Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia, dengan rentang pemilih mulai dari 17 tahun.
Margin of error survei kurang lebih 2,8 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam kategori emak-emak, Prabowo-Sandi mengungguli Jokowi-Ma'ruf.
Prabowo-Sandi berhasil meraih angka 22,64 persen.
Sementara Jokowi-Ma'ruf 22,03 persen.
Emak-emak lebih banyak memilih 02 karena menyukai sosok sang cawapres, Sandiaga Uno.
Para memilih beralasan Sandiaga Uno dinilai bisa menurunkan harga bahan pokok, biaya kesehatan, pendidikan, dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Tak hanya di suara pemilih emak-emak, pasangan Prabowo-Sandi juga unggul di suara milenial.
Dari suara pemilih umur 17-22 tahun, 23-28 tahun, dan 29-34 tahun, Prabowo-Sandi berhasil meraih angka 21,80 persen.
Sedangkan Ma'ruf Amin hanya mendapat 19.82 persen suara milenial.
Selisih keduanya terpaut 1,9 persen.
Menurut para pemilih milenial dari survei, Prabowo-Sandi dinilai lebih pro rakyat dan kawula muda.
Hal itu menurut mereka terlihat dari visi misi pasangan 02 yang disebut bisa membuat Indonesia semakin maju dan terciptanya lapangan kerja baru bagi generasi muda.
BPN Optimis Maret Prabowo-Sandi Salip Jokowi-Ma'ruf
Optimisme jelang pemungutan suara disampaikan oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi
Berkaca dari hasil survei Median yang telah dirilis lebih awal dari Indomatrik, BPN Prabowo-Sandi optimis 02 akan menggungguli elektabilitas 01 Maret 2019 mendatang.
"Jadi dari angka-angka ini, kami optimis, Februari, Prabowo-Sandi akan menyalip dan memotong angka (elektabilitas) petahana. Dalam proyeksi BPN Prabowo-Sandi, Maret, Insya Allah sudah leading," ujar Jubir BPN Miftah Sabri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/1/2019).
Menurut Miftah, angka petahana yang tidak sampai 50 persen menandakan kekahalan.
"Coba bandingkan dengan incumbent Pak SBY atau incumbent gubernur atau walikota berprestasi di Indonesia, yang berhasil terpilih kembali adalah yang 3 bulan sebelum pemilihan approval ratingnya di atas 70 persen dan tingkat dipilihnya di atas 60 persen," sambungnya.

Dikutip dari Kabar Pemilu tvOne, Selasa (22/1/2019), hasil survei Median menunjukkan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapat 47,9 persen suara.
Sedangkan Prabowo-Sandiaga memperoleh 38,7 persen suara.
Dari keseluruhan responden, ada 13,4 persen yang belum menentukan pilihannya di Pilpres 2019.
Dari survei itu, elektabilitas keduanya hanya terpaut 9,2 persen saja.
Survei tersebut dilakukan pada 6-15 Januari 2019.
Survei ini dilakukan pada 1.500 responden dengan margin of error sebesar 2,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling.(*)
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Follow juga akun instagram tribun-timur.com:
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Di ILC, Karni Ilyas Klarifikasi Salah Hitung Quick Count dalam Pilpres 2014: Bukan Persoalan Kami, http://wow.tribunnews.com/2019/02/27/di-ilc-karni-ilyas-klarifikasi-salah-hitung-quick-count-dalam-pilpres-2014-bukan-persoalan-kami?page=all.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah