VIDEO: Penjelasan Ayah Taruna ATKP Korban Pembunuhan Usai Bertemu Kapolrestabes Makassar
Kedatangan keluarga Pongkala ini untuk menanyakan perkembangan penanganan kasus kematian Aldama.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ayah taruna tingkat I Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra, Pelda Daniel Pongkala mendatangi Mapolrestabes Makassar, Senin (25/2/2019).
Pelda Daniel didampingi keluarganya, Julius Pongkala, Ince Pongkala, Natan Pongkala dan Aprilia Pongkala.
Kedatangan keluarga Pongkala ini untuk menanyakan perkembangan penanganan kasus kematian Aldama.
Lebih kurang 30 menit berada di dalam ruang Kapolrestabes Makassar, Pelda Daniel pun keluar.
"Jadi tadi, bapak Kapolrestabes (Kombes Pol Dwi Ariwibowo) menjelaskan ke kami bahwa kasusnya masih pengembangan. Katanya mereka sudah bekerja sesuai prosedur dan kami percayakan itu karena kami sadar memang butuh waktu dan bukti-bukti yang kuat," ujar Pelda Daniel.
Selain itu, menurut Pelda Daniel, penyidik juga masih menunggu hasil otopsi putranya.
Namun, ia mengaku sedikit heran lantaran pihak penyidik belum juga memeriksa ponsel putranya Aldama.
Pasalnya, ia meyakini dari ponsel yang digunakan putranya sebelum tewas, polisi akan memperoleh bukti atau petunjuk baru dalam penanganan kasus itu.
"Jadi itu ponselnya (Aldama) waktu malam Minggu, ini anak saya menerima telepon dari entah seniornya atau lettingnya, tapi dia mengatakan siap bang. Jadi saya yakin bahwa itu adalah seniornya," kata Pelda Daniel.
Dalam percakapan via telepon itu, Aldama diminta untuk berkumpul di Antang. Namun, dilarang oleh sang ayah Pelda Daniel.
"Tiga kali penelpon itu, tetap saya larang. Jadi mungkin berkaitan dengan kasus ini karena besoknya itu kejadiannya, sampai anak saya mengatakan bahwa siap salah bang, siap salah bang," ujar ayah satu orang anak ini menirukan percakapan Aldama.
Anggota TNI Angkatan Udara ini meyakini putranya dianiaya oleh lebih dari satu orang.
"Kita yakin bahwa ini anak (Aldama) bukan satu yang pukul karena sebelum diambil alih sama si Rusdi (senior Aldama yang telah ditetapkan sebagai tersangka), muka anak saya sudah dalam keadaan merah bekas pukulan dan mata merah," jelasnya.
Namun, ia mengaku tetap mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus itu ke pihak kepolisian.
Seperti diketahui, Polrestabes Makassar hingga saat ini masih menetapkan satu tersangka kematian Aldama. Ialah senior Aldama, Muh Rusdi (21). (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muslimin Emba.