Terima Pendemo, Wawali: Saya Jelaskan Mereka Tutup Telinga
menuntut Pemkot Parepare menjelaskan, alasan sehingga gaji honor petugas Call Center 112 dan kader posyandu yang hingga saat ini belum terbayarkan.
Penulis: Mulyadi | Editor: Nurul Adha Islamiah
TRIBUNPAREPARE.COM, BACUKIKI BARAT - Puluhan masyarakat menggelar aksi demonstrasi didepan Kantor Wali Kota Parepare, Senin (25/2/2019).
Pengunjuk rasa menuntut Pemkot Parepare menjelaskan, alasan sehingga gaji honor petugas Call Center 112 dan kader posyandu yang hingga saat ini belum terbayarkan.
Pengunjuk rasa yang diikuti sejumlah aktivis dan Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Parepare meminta Wali Kota untuk keluar menjelaskan langsung masalah raibnya anggaran Dinas Kesehatan Rp 2,9 miliar yang membawahi kader posyandu dan Call Center 112.
Baca: Puing Bangunan Call Center 112 Terpadu Ancam Keselamatan Warga
Baca: Setiap Jumat, Call Center 112 Gelar Pemeriksaan Gratis
Wawali Parepare, Pangerang Rahim yang turun menemui demonstran memutuskan tidak memjelaskan panjang lebar karena tidak diberikan ruang untuk bicara.
"Kami turun ingin menjelaskan duduk masalah dari hilangnya Dana Dinas Kesehatan ini tetapi tidak diberi ruang untuk bicara. saya bicara sebentar saja tetapi mereka tutup telinga,"jelas Wakil Wali Kota Parepare, Pangerang Rahim.
Pangerang mengaku kecewa karena seyogianya aksi unjuk rasa ini menjadi salah satu forum untuk komunikasi tetapi tidak mau didengar apa yang disampaikan.
"Saya pikir itu forum komunikasi, tetapi mereka tidak mau mendengarkan kita,"jelas tokoh senior Golkar Parepare didampingi, Sekda Parepare, Iwan Saad.
Mantan Anggota DPRD Sulsel ini menambahkan, dirinya dan Sekda Parepare merupakan bagian dari Pemerintah Kota (Pemkot).
"Pemerintah Kota Parepare kan cuma satu. Jadi ketika saya mewakili berarti itu mi Pemerintah Kota," terangnya.(adi)
Baca: Aty Kodong Dipastikan Tampil di Puncak Millennial Road Safety Festival di Selayar