Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Iwan Tompo Maestro Lagu Makassar

Prakata dan Latar Belakang Buku Profil Iwan Tompo Maestro Lagu Makassar Terbit (1)

Buku ini untuk mengenang wafatnya Iwan Tompo salah satu Maestro lagu-lagu khas Makassar.

Editor: Mansur AM
Rusdin Tompo
Profil Iwan Tompo maestro Lagu Makassar 

Kata-kata itu selalu diucapkan Iwan Tompo kepada sang istri.

Terutama ketika penyakit mulai menggerogoti tubuhnya.

Begitu dirinya mulai sakit-sakitan, Iwan Tompo, menyadari bahwa usianya tak lama lagi. Lagu semerdu apapun akan berakhir. Pertunjukkan di penghujung pentasnya. Artis dengan segala atribut selebritasnya akan tinggal kenangan. Iwan Tompo meninggalkan begitu banyak kenangan bagi orang-orang yang ditinggalkannya.

Hujan deras turun saat pengantaran jenazah menuju peristirahatan terakhirnya di Perkuburan Keluarga Biring Romang, Kassi, Antang.

Perbatasan Makassar-Kabupaten Gowa. Hujan yang tercurah dari langit seolah menjadi gambaran begitu banyak orang yang bersedih atas kepergiannya. Tentu, sebagai hamba yang taat, kita harus menerima takdir dan kehendak Allah Swt. Bukankah setiap yang bernyawa akan mati? Sebagaimana yang Iwan Tompo goreskan dalam salah satu lirik lagunya:

“Tena tojeng lilianna, punna anjayya mo akkio…” (Tak ada yang dapat menghalangi, jika Tuhan telah memanggil…)

Selamat jalan Daengku… “Nia’ maki ri Anjayya… ka tenamo sare bajitta ri linoa… Jera’ta mami kucini… kelongta’ kulangngere… kuminasai mangnge rikatte anne biografita… kipammoporangnga punna nia kesalahan karena katte rupa taua tampa’na kasalangnga Batarayyaji Maha Sempurna…”.

Dari tulisan sederhana itulah yang kemudian dikembangkan menjadi buku ini. Proses pembuatan bukunya juga tak disengaja. Suatu sore, saya singgah di Kafe Baca untuk ngopi.

Di situ, saya bertemu dengan Saudara Rusdin Tompo, yang menyampaikan niatnya untuk mendokumentasikan para tokoh dan orang-orang yang sudah menjadi icon bagi daerahnya. Salah satunya adalah Iwan Tompo.

Saudara Rusdin memberi alasan bahwa menjadi tanggung jawab kita untuk merawat ingatan publik akan tokoh-tokoh itu yang sudah mendedikasikan hidupnya pada profesi tarik suara dan bidang seni musik yang digeluti.

Apalagi, menurutnya, kisah hidup Iwan Tompo masih jarang diungkap. Maka, penulisan dan penerbitan buku tentang kiprah Iwan Tompo semasa hidupnya di bidang musik, merupakan bentuk apresiasi kita pada Sang Maestro.

Saya tentu sangat gembira. Saya langsung membuat status di akun FB saya dengan maksud mengabarkan bahwa kami akan menulis tentang diri dan perjalanan karier Iwan Tompo.

Kami pun memutuskan untuk segera mewujudkan hadirnya buku ini, meski dalam kondisi tidak mungkin bisa mengungkap kisah hidup Iwan Tompo secara lengkap. Paling tidak, orang bisa lebih dekat mengenal dirinya, bukan hanya menikmati suara emasnya.

Alhamdulillah, buku ini akhirnya bisa rampung. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada istri Iwan Tompo, Daeng Sangnging (alm), serta anak-anak beliau: Yudhi, Ilham, Jemmy, Jenny, Jency, Iswan, Ismi dan Isda.

Terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Selatan, Dr. Syahrul Yasin Limpo, SH. M.Si. M.H., dan Wali Kota Makassar, Ir. Mohammad Ramdhan Pomanto, yang telah memberikan sambutannya untuk buku ini. Terima kasih kepada semua sahabat Iwan Tompo yang ikut memberikan kesan dan kenangan, sebagai pengingat kepada sosok yang kita banggakan ini. [*)

Makassar, Maret 2017

Wandi Daeng Kulle

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved